"Ya.""Aku menelan ludah terasa getir. Apakah tidak ada sedikit kata maaf kepada beliau?" tanyaku memberanikan diri."Tidak," balasnya cepat."Aku mohon berilah rasa belas kasihan kepadanya. Aku kasihan karena beliau dalam keadaan tidak sehat. Kalau dia sehat seperti sebelumnya. It's ok! Namun, ini beda konteks," jelasku memohon agar beliau berubah pikiran. Ternyata apa yang aku katakan tidak ada respon baik. Aku hanya bisa pasrah.****Dua Minggu setelah kejadian itu, Bu Aisyah mulai sehat seperti biasa. Ingatannya mulai pulih kembali. "Mas, maafkan aku yang telah melukai hati dan perasaanku. Aku sungguh amat menyesal atas perbuatan yang kulakukan kepadamu."Bu Aisyah memulai percakapan di tengah heningnya suasana di dalam kamarnya. Pak Sudrajat sebenarnya tidak tega ingin mengintrogasi beliau dalam keadaan seperti ini. Namun, perasaannya terus bergejolak dengan hati nuraninya. Dia masih belum ikhlas menerima apa yang telah diperbuat Bu Aisyah kepada dirinya beberapa tahun yang sila
Read more