Tring, tring!Obrolan kakak adik itu pun berhenti karena suara dering telepon Rin yang memecah keheningan."Tunggu sebentar," Rin menjauh dari Ren untuk mengangkat panggilan telepon dari orang yang kini menjadi sandaran hidupnya, Ron."Apa jam milikmu rusak? Atau kau memang orang yang tidak tahu diri setelah meminjam uang?" sentak Ron, mengomel pada Rin yang baru saja menjawab panggilan.'Sial! Sudah jam berapa ini? Aku sampai lupa dengan permintaan Ron,' batin Rin benar-benar hampir melupakan agenda hari ini yang mengharuskan dirinya datang ke kantor Ron secepatnya."Kalau kau tidak juga tiba di kantor dalam waktu—""AKU BERANGKAT!" pekik Rin, kemudian mematikan sambungan telepon dari Ron."Siapa?" tanya Ron pada sang adik yang nampak kalang kabut, bersiap untuk pergi."Aku harus pergi sekarang! Ada tugas negara yang harus kuselesaikan sebelum seseorang menyembelihku! Sampai jumpa, Ren!" pamit Rin pada sang kakak."Rin!""Ah, iya! Sebaiknya ... kita tidak perlu bertemu lagi, Ren. Ang
Read more