Home / Urban / Cintaku Untukmu Tapi Aku Miliknya / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Cintaku Untukmu Tapi Aku Miliknya: Chapter 11 - Chapter 20

58 Chapters

Bab 11

Adena membaca pesan pamitan dari Adi dengan meneteskan air mata, tangan gemetar, dan terasa sesak di dada. Tidak bisa menerima kenyataan bahwa pria yang selama ini buat dia tersenyum, dan buat dia nyaman akan pergi jauh meninggalkannya. Adena membalas pesan Adi."Iya, hati-hati di jalan sayang. Tetap ingat aku meski kamu jauh disana. Tetap kabari aku ya (Disertai stiker sedih) "Jangan sedih sayang, aku check-in karena mu aku check-out untukmu haha" (Stiker ketawa) "Tapi aku tetap sedih yang, di tinggalin ayang" "Kan udah setuju aku berangkat, kok malah sedih-sedih gini sih. Kan aku jadi tidak tega ninggalin kamu" "Iyaa, tapi rasanya engga mau jauh dari ayang" "Sabar ya sayang. Udah jangan ngomong gitu lagi. Bisa-bisa aku minta putar balik nih nanti hehe" "Oke oke. Peluk ayang dari jauh" .... Sampai di bandara, Adi mengirim foto bahwa dia akan segera naik pesawat. Adena pun tiba-tiba merasakan rindu seakan-akan ingin menyuruh Adi kembali. Tapi itu tidak mungkin dia telah me
last updateLast Updated : 2022-05-19
Read more

Bab 12

Disana Adi kerja sementara dari pagi jam 8 pulangnya jam 5 sore. Di tempat kerjanya ada perempuan juga dua orang, yang satunya sudah jadi janda beranak dua, namanya Yuyun. Namun sering bersenda gurau dengan Adi. Tiap Adena bicara di telpon dengan Adi, sudah beberapa hari ini. Adena selalu mendengar suaranya Yuyun yang bercanda dengan Adi. Adena merasa risih, lalu dia mempertanyakan siapa perempuan-perempuan itu. Adi menjelaskan dan memperkenalkan mereka pada adena. "Siapa itu yang? Bisa ngga sih kalau lagi telponan sama aku minggir jauh-jauh dari mereka" "Iya iya. Aku kedepan nih. Itu mba-mba yang kerja disini loh yang" "Lumayan akrab juga ya sama mereka?" "Engga juga, ya begitulah. Kan kamu tau sendiri aku gimana orangnya" "Iya tau suka goda-goda perempuan kan?" "Astaghfirullah, itu mba-mba sudah janda yang, sudah beranak dua" "Wah lebih enak lagi tuh, ada janda rupanya." "Jangan berpikiran yang aneh-aneh lah" Adena makin kesal dan cemburu pada rekan kerjanya Adi. Adi menc
last updateLast Updated : 2022-05-19
Read more

Bab 13

Keretakan hubungan mereka mulai terjadi, Adi di buat pusing lagi oleh Adena. Namun Adi berusaha sabar, karena dia sudah terbiasa dengan kata sabar itu. Dia mencoba menerima alasan Adena walaupun dia tidak mempercayai Adena sepenuhnya. Dia berpikir buat apa mempermasalahkan lagi, yang ada selalu marahan dan selalu buat sakit kepala. .... Beberapa bulan kemudian, Adena ke Banda Aceh karena ada tugas praktikum dari kampus selama satu bulan. Seperti biasanya, kalau mereka sedang berbaikan mereka tetap lancar komunikasi, apalagi saat waktu Adena praktikum senggang. Saat Adena di asrama lanjut video call dengan Adi, karena mereka memang sering telponan tidak terlepas dari ponsel. Saat mereka sedang bersenda gurau di telpon tiba-tiba teman Adena menanyakan soal Akmal pada Adena? "Beb, bang Akmal gak kesini jenguk kamu?" "Sssttt..." Isyarat Adena agar temannya diam dan tidak membahas Akmal lagi. Karena takut Adi mendengarnya Adena langsung memutuskan panggilan telponnya dengan Adi.
last updateLast Updated : 2022-05-19
Read more

Bab 14

Adi berusaha menghubungi Adena kembali, namun tidak tersambung juga. Adena masih tidak mengangkat telpon dari Adi, takut Adi masih membahas perihal tadi. Karena Adena pun merasa lelah jika harus berantem terus. Tapi dia tetap buat salah walaupun dia sendiri juga merasa lelah dengan keadaan itu. Adi berulang kali menghubungi Adena walaupun tidak di angkat juga oleh Adena. Akhirnya Adi mengalah dan mencoba berbaikan dengan adena. Dia menghubungi Adena melalui pesan suara. "Angkat sayang, capek aku telpon-telpon terus dari tadi" "Malas, selalu ngajak berantem" "Udah engga lagi kok, angkat dulu ya! Aku udah ngga marah-marah lagi. Aku janji" Karena sebenarnya Adi sendiri juga malas bertengkar selalu. Apalagi dia punya banyak pikiran, setelah beberapa bulan di Jakarta. Dia sedih kenyataan yang di terima nya di Jakarta itu tidak seperti yang dia bayangkan. Sampainya disana dia hanya di perkerjakan di sebuah toko kosmetik, bukan menjalankan proyek yang sebelumnya di omongin waktu ma
last updateLast Updated : 2022-05-19
Read more

Bab 15

Seiring berjalannya waktu. .... Adi menceritakan kembali bagaimana keadaan dia disana. Ternyata masih sama saja seperti sebelumnya. Dia tidak pernah di anggap, masih sering di kambing hitamkan oleh orang lain. Bahkan dia juga sempat di tuduh mencuri barang di toko itu. Dikarenakan orang lain yang iri dengannya. Adena sedih mendengarnya, tidak bisa ia bayangkan bagaimana keseharian Adi disana. Karena dulu waktu di Jambi dia juga merasakan kesengsaraan di perantauan. Dan sekarang dia juga mengalami hal yang serupa. Adena sungguh tidak tega jika membiarkan Adi merasakan kesedihan seperti itu lagi. Ia tidak mau lagi Adi sengsara disana. Lalu Adena dengan berat hati bilang ke Adi. "Lebih baik kamu pulang saja, dari pada kamu di perlakukan tidak adil disana. Aku sedih mendengarnya." Tegas Adena. "Kamu yakin suruh aku pulang, aku bahkan belum setahun disini." Sahut Adi. "Dari pada kamu selalu mengeluh begitu, aku yang dengar aja kesalnya luar biasa. Apalagi kamu yang merasakan itu
last updateLast Updated : 2022-05-19
Read more

Bab 16

Seminggu kemudian. .... Adi siap-siap untuk pulang, bahkan tiket pesawat pun sudah di belikan. Dia pergi belanja ke Mall bersama temannya, untuk mencari oleh-oleh untuk keluarganya. Sesampainya di Mall, Adi langsung belanja barang keperluan untuk keluarganya. Setelah selesai belanja, lalu Adi menghubungi Adena melalui video call. "Kamu mau di belikan apa sebagai oleh-oleh?" "Aku tidak mau apa-apa asal kamu pulang dengan selamat aja udah cukup kok" sahut Adena. "Gak apa-apa, aku mau belikan kamu sesuatu tapi gak tau mau beliin apa. Bilang aja kamu lagi mau apa, kalau sanggup aku beli aku belikan kalau terlalu mahal pending dulu hehehe." Teman Adi mendengarkan percakapan antara Adi dengan Adena. Lalu temannya membisikkan, 'kalau mau belikan sesuatu buat pacar, jangan tanya ke orangnya. Pasti dia akan jawab tidak mau apa-apa, padahal sebenarnya dia ingin kamu belikan sesuatu. Walau apapun itu pasti dia akan senang juga' "Iya benar juga ya, tumben saran Lo terpakai kali ini haha
last updateLast Updated : 2022-05-19
Read more

Bab 17

Keesokan harinya... .... Adi pulang ke kampung. Sampailah di Meulaboh, ia langsung mengajak Adena untuk bertemu. Ia berencana memberikan hadiahnya sambil jalan-jalan. Dia ingin orang yang terakhir dia temui sebelum dia berangkat, adalah orang yang pertama dia jumpai saat dia kembali. Yaitu Adena, sang pujaan hati. Pada malam itu, Adi bersama ponakannya menghampiri Adena yang sedang menunggu Adi di depan ruko. Lalu Adi mengeluarkan sesuatu yang terbungkus rapi dari bagasi motornya, Adena melihatnya dengan tersenyum disertai rasa penasaran. Kemudian dia mendekati Adena dengan gembira, dan menyerahkan barang yang ada di tangannya itu pada Adena. "Hei sayangku, akhirnya kita berjumpa lagi (sambil bersalaman) nih buat kamu" menyerahkan barang tersebut pada Adena. "Iya. Rindu banget. Ini apaan yang?" (Adena terlihat sangat bahagia saat menerima pemberian Adi). "Sesuatu, buat kamu." "Ih apaan sih" "Nanti pas di buka juga bakalan tau" "Ya sudah. Di simpan dulu berati ya?" "Iya. K
last updateLast Updated : 2022-05-19
Read more

Bab 18

Kemudian mereka jalan-jalan telusuri pantai di sore hari, dengan sepeda motor nya sambil menikmati matahari terbenam. Sampai di suatu kafe mereka memesan nasi goreng kesukaannya Adi, dan mie goreng kesukaannya Adena. Kemudian Adi melakukan video call dengan temannya yang di Jakarta, sambil memamerkan pacarnya Adena. "Bro, aku bebas. Lagi jalan sama pacar aku nih". (Sambil nunjukin Adena) "Wah pamer nih. Enak banget ya pulang-pulang di tungguin pacar. Udah ngga galau lagi lu kan? Haha" "Iya jelas dong. Kalau udah dekat sama pacar hilang semua beban haha" "Dasar lu haha, boleh dong aku bicara sama pacar lo" "Ngga mau dia, malu. Udah dulu ya mau lanjut ngobrol sama pacar dulu hehe" "Siap bos" Adena yang malu-malu saat di lihat kawannya Adi langsung menyuruh Adi mengakhiri panggilan telponnya. "Malah pamer ke orang kaya orang ngga punya pacar aja" ucap Adena sambil mengejek Adi. "Itu memang harus, biar ngga di bilang jomblo hehe" "Memang mereka bilang kamu jomblo pas disana?"
last updateLast Updated : 2022-05-19
Read more

Bab 19

Belum jauh perjalanan tiba-tiba hujan pun turun, lalu mereka singgah di salah satu teras ruko sambil menunggu hujan reda. Setelah setengah jam menunggu, hujan pun tak kunjung reda. Terpaksa mereka lanjut jalan hujan-hujanan, karena kebetulan tempat mereka singgah tidak terlalu terang dengan suasana remang-remang. Karena takut timbul fitnah dan prasangka orang, terpaksa Adena mengajak Adi langsung pergi dari tempat itu. Mereka basah kuyup, Adi kasihan dengan Adena takut Adena sakit, lalu Adi mengajak singgah lagi. "Kita singgah aja dulu ya, nanti kamu sakit. Aku ngga mau kamunya kenapa-kenapa" "Aku yang sakit atau kamu?" "Ya aku takutnya kamu lah yang sakit" "Kan kamu yang gak bisa kena hujan. Apalagi kalau malam kan? hehehe" "Ih kok kamu tau, memang kamu lah yang selalu perhatiin aku. Yang ngertiin aku banget kan" "Ya tau lah, jelas dong. Gak ada perhatian yang lebih selain dari perhatian aku ke kamu kan? Gak ada juga yang aku gak tau soal kamu, itu kamu sudah mulai pilek kan?
last updateLast Updated : 2022-05-19
Read more

Bab 20

Selesai membeli makanan. Lalu Adena menelpon temannya memastikan sudah pulang atau belum. "Beb dimana? Udah pulang?" "Lagi pulang ini beb, udah mau nyampe rumah. Kamu dimana?" jawab Rara. "Aku di luar juga, tadi keluar lagi beb. Karena ngga berani sendirian di rumah. Ini mau pulang juga" "Oke beb, pulang terus. Aku juga udah nyampe nih" "Iya beb" "Langsung balik aja yuk, Rara udah di rumah" ucap Adena. "Iya, Ayuk. Udah dingin banget nih. Yakin nih aku bakalan demam nanti" "Itulah. Kamunya udah pilek kaya gitu, kan kasian" "Ngga apa-apa sayang. Paling demam bentar doang, besoknya juga sembuh" "Yakin nih, entar beli Paracetamol dulu ya" "Iya bawel, Ayo cepat" Kemudian mereka langsung pulang. Setelah itu, hari-hari mereka seperti biasa. Ada bahagia, canda tawa dan juga rasa sedih. .... Pada suatu saat, Adena menjelang sidang proposal. karena Adena sudah tingkat akhir kuliahnya. Mereka telponan, Adi mengajak Adena keluar tapi Adena tidak mau karena dia sedang sibuk dengan
last updateLast Updated : 2022-05-19
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status