“Damay … mulai hari ini gue ….”Kedua wanita yang menatap Bumi, menunggu dengan tegang. Satu kata keramat itu akan terucap sebentar lagi dari mulut Bumi, dan … selesai sudah.Namun, yang membuat keduanya kesal ialah, Bumi tidak kunjung melanjutkan sisa kalimatnya. Bumi justru meraup wajah, kemudian berbalik pergi meninggalkan kedua wanita yang sudah berharap banyak dari dirinya.“Bumi!” Tari berseru keras dengan menghentak kesal. Telunjuk Tari kemudian mengarah tajam pada Damay. Rasanya wajar kalau amarah Tari semakin menjadi, karena Damay ternyata juga satu kantor dengan Bumi. Terlebih lagi, calon suaminya itu sampai tidak bisa menentukan sikap, dan bersikap tegas seperti Bumi yang selama ini Tari kenal.“Kalau lo, masih punya perasaan, buruan resign dari sini,” desis Tari. “Jangan pernah lagi ganggu hubungan gue, sama Bumi.”“Saya—”“Bumi!” Tari langsung pergi meninggalkan Damay. Tidak ingin lagi berhadapan dengan gadis itu karena rasa kesalnya yang begitu besar. “Mi—”“Masuk,” putu
Last Updated : 2022-06-24 Read more