Home / Romansa / Mertua, Awal Pembawa Petaka / Chapter 121 - Chapter 130

All Chapters of Mertua, Awal Pembawa Petaka: Chapter 121 - Chapter 130

142 Chapters

Kehadiran Asha

POV Author"Mas mau beliin kamu lingerie buat nanti pas kita honeymoon," jelas Lukman.Mata Kanaya menyipit. "Kamu serius? Sadar, Mas! Kita udah nggak muda lagi, ngapain pake honeymoon segala? Harusnya Arga sama Zahra yang pergi," sahut Kanaya sambil tertawa."Nggak usah ketawa, nggak ada yang lucu! Lagian honeymoon itu bukan cuman buat pasangan baru aja." Lukman terlihat tidak peduli, ia memang sudah merencanakan ini. Tentu akan mengajak Zian ikut serta dan juga akan membawa Siti. Lukman juga sudah menyiapkan tiket untuk bulan madu Arga dan Zahra yang sempat tertunda."Ya lagian pake mau honeymoon segala! Emang masih kuat begadang semalaman?" cibir Kanaya.Lukman menaikan sebelah alisnya menatap sang istri, dengan gerakan cepat ia mendorong tubuh Kanaya dan menindihnya."Mau mas buktikan sekarang?" tanyanya dengan senyum menggoda, tanpa dibuktikan pun Kanaya sudah tahu jika stamina lelakinya selalu kuat. Mereka rutin olahraga jadi tidak ada kendala jika masalah stamina di ranjang."M
Read more

Kesalahan

POV AuthorAditya terpaksa harus meninggalkan istri dan juga anaknya yang baru lahir karena urusan pekerjaan yang tidak bisa diselesaikan orang lain. Meskipun berat tapi ia harus lakukan karena ini tanggung jawabnya sebagai seorang pimpinan. Lana juga tidak pernah melarang karena tahu konsekuensinya menjadi istri seorang pengusaha harus rela sering ditinggal karena urusan pekerjaan. Aditya pergi dengan tenang karena ketiga anaknya selalu ada di rumah, Aditya mempekerjakan seorang baby sitter untuk membantu Lana karena wanita itu sedang masa pemulihan pasca operasi. Sampai di tempat tujuan Aditya langsung membuka laptop dan memeriksa laporan yang belum sempat dilihatnya."Mengenai kasus penggelapan dana perusahaan sudah kami kumpulkan buktinya dan diserahkan pada pihak yang berwajib," papar Anika."Kalau sampai aku tau siapa dalang dari semua ini, mereka akan habis!" geram Aditya, ia paling benci dengan pengkhianatan. Orang yang melakukannya tentu kurang bersyukur karena sudah diberika
Read more

Tak Terkendali

POV AuthorLelaki itu menatap pantulan dirinya sendiri di cermin, tangannya mengepal kuat. Terbangun dengan keadaan tidak tertutup sehelai benangpun dan seorang wanita dalam pelukannya membuat hati lelaki itu meronta.Bugh!Pyaarrr!Dengan sekali tinjuan, cermin itu pecah berkeping-keping. Di sela-sela jarinya mengeluarkan darah dan ada serpihan kaca yang menancap di sana."Bangs*t lo, Dit!" Aditya memakai dirinya sendiri, tadi malam ia tidak bisa mengontrol dan berakhir meniduri sekretarisnya. Anika masih menunggu Aditya di ruangannya dengan sorot mata kosong, penyesalan pasti dirasakannya. Tidak berpikir panjang, bagaimana jika Aditya tidak mau mempertanggungjawabkan apa yang telah dilakukannya tadi malam.Saat Aditya keluar dari kamar mandi, Anika langsung berdiri. Wanita itu menunduk dan melihat darah menetes dari tangan Aditya, dengan cepat ia menghampiri lelaki itu dan memegang tangannya."Kenapa bisa terluka, Pak?" tanya Anika cemas."Jangan pedulikan. Ayo, aku akan mengantarmu
Read more

Tutup Mulut

POV Author"Bu, in buahnya kok belum dimakan?" tegur Rania saat kembali ke kamar Lana, ia tadi keluar sebentar untuk membawa laptop di kamarnya."Nanti aja, perut ibu rasanya masih begah abis makan sepiring penuh gitu," balas Lana sambil melihat piring yang sudah habis isinya."Ya udah, Rania ke kampus bentar ya, Bu. Kalau ada apa-apa panggil aja Bik Yayu." Lana mencium punggung tangan ibunya lalu beralih melihat Asha yang tertidur, Rania sangat gemas bahkan ingin menggigit pipi tembem adiknya itu."Berangkat sama siapa?" tanya Lana."Dianterin Mang Tatang," jawab Rania.Lana mengangguk dan tersenyum, menatap punggung Rania yang sudah hilang di balik pintu. Lana meraih ponselnya, entah kenapa ia rasanya ingin terus menghubungi Aditya. Berbulan-bulan Aditya selalu ada disampingnya dan kemarin lelaki itu harus kembali bekerja, jika bisa Lana ingin melarang tapi tidak mungkin. Ia tidak mau menghambat pekerjaan suaminya hanya karena keegoisannya semata."Iya, Sayang." Dari layar ponsel Ad
Read more

Persaudaraan Membaik

POV Author"Beneran nih lo nggak mau cerita?" Raya menatap lekat Anika yang pura-pura sibuk dengan makanan untuk menutupi kegugupannya."Cerita apaan sih, gue nggak ngapa-ngapain kok," sahut Anika, sebisa mungkin mengatur nada suaranya agar santai tapi sorot matanya tetap tidak bisa berbohong."Ya udah, kalau udah mau cerita gue siap dengerin kok," tutur Raya."Hm."Meskipun ingin tapi Anika sebisa mungkin menahan diri untuk tidak mengatakan apapun, selain dirinya nanti akan malu ia juga akan merusak nama baik perusahaan. Ia akan berusaha untuk bicara pada Aditya nanti, tidak mungkin membiarkan begitu saja setelah kesuciannya direnggut oleh lelaki yang bukan suaminya. Disini Anika juga bersalah karena dia dan menerima perlakuan Aditya yang berada di bawah pengaruh alkohol.Selesai makan siang mereka langsung kembali karena jam istirahat sebentar lagi akan habis. Sepanjang jalan Anika hanya menanggapi sewajarnya apa yang diceritakan oleh Raya mengenai kekasih barunya. Mungkin jika Anik
Read more

Hubungan Gelap

POV Author"Masuklah!"Setelah menunggu lumayan lama akhirnya pintu itu terbuka, terlihat dari wajahnya jika Aditya baru bangun tidur. Sebenarnya ia tidak sengaja tertidur saat sedang berbicara dengan Lana lewat telepon tadi. Rambut berantakan dan hanya menggunakan celana santai pendek, tubuh bagian atasnya terekspos menampakkan otot-otot yang begitu kekar di bagian perut dan dada lelaki itu. Bagian rahangnya yang tegas ditumbuhi bulu-bulu halus hingga membuat pesona lelaki itu semakin terpancar bahkan di usianya yang sudah masuk kepala lima. Anika bahkan tidak bisa mengalihkan pandangannya."Aku akan mandi dulu!" seru Aditya lalu masuk ke kamarnya."Kenapa suami orang itu selalu lebih menggoda," gumam Anika tanpa sadar. Ia tidak tahu jika ponsel Aditya masih tersambung pada Lana. Di ujung telepon Lana bisa mendengar suara Anika meskipun tidak terlalu jelas. Lana memang belum sempat memutuskan sambungan telepon karena sedang menyusui Asha. Setelah mendengar suara Anika membuat Lana me
Read more

Cinta Sesungguhnya

POV Author"Mama kok nggak bilang mau ke Jerman sih? Shanum 'kan juga mau ikut." Shanum merajuk, saat melakukan panggilan video bersama ibunya."Rencana kita nggak lama di sini kok, Kak. Kakak juga nggak bilang mau pulang," sahut Kanaya."Mama jangan dulu pulang, kita semua nyusul aja kesana. Kak Anna sama Bang Ayyman udah pulang kok, Oma juga pasti pengen ketemu Bang Arga juga 'kan?"Kanaya mengangguk, "Sebelum berangkat, bawa dulu Oma buat kontrol ke dokter. Kalau kondisinya bagus kalian bisa langsung berangkat," jelas Kanaya."Ya udah, nanti sore Shanum anter Oma kesana. Ya udah ya, ada Nayla sama Keysha soalnya."Sambungan telepon itu terputus. Kanaya kembali melanjutkan aktivitasnya membuat cemilan untuk Zian yang sedang bermain bersama Arga di halaman belakang. Rumah yang disiapkan memang lumayan besar, memiliki lima kamar dan juga halaman depan dan belakang yang luas. Rumah yang biasa ditempati saat tugas kerja atau berjalan-jalan ke Jerman. Mereka bahkan sengaja asisten rumah
Read more

Diluar Batas

Mertua, Awal Pembawa PetakaPOV AuthorSemenjak Aditya pergi, Lana tidak pernah bisa tenang. Hatinya selalu gelisah, pikiran negatif bermunculan tapi wanita itu menepisnya karena berpikir suaminya tidak akan melakukan hal diluar batas di sana. Firasat seorang istri memang tidak bisa diragukan lagi. Bahkan Lana bisa sampai tiga atau empat kali menghubungi Aditya dalam sehari hanya untuk memastikan jika semuanya baik-baik saja. Seperti pemain ulung tentu Aditya bisa menyembunyikan semuanya dengan rapi tapi kembali lagi seperti kata pepatah pada akhirnya bau bangkai akan tercium meskipun mencoba untuk disembunyikan. Hanya waktu yang bisa menjawab kapan waktu itu tiba."Bu, hindari stress ya. Soalnya itu berpengaruh untuk ASI-nya," pesan dokter."Iya, Dok.""Untuk sekarang ibu fokus saja membuat diri sendiri bahagia, karena anak juga bisa merasakan apa yang ibunya rasakan."Lana diam mendengar penuturan dokter, beberapa hari ini Asha memang sering rewel bahkan setelah diberikan ASI terkad
Read more

Menutup Fakta

Mertua, Awal Pembawa PetakaPOV AuthorAktivitas panas itu terhenti saat terdengar suara bel, Anika tertegun. Ia tahu itu adalah Raya, Anika memang sempat mengirimkan pesan pada temannya itu. Gadis itu gemetar saat Aditya beranjak dari atas tubuhnya dan dengan cepat memakai celana pendek untuk menutupi bagian tubuh bagian bawahnya. Dengan kesal Aditya keluar dari kamar, mata Aditya membulat saat melihat monitor di samping pintu yang menampakkan sosok Raya. Ia berdecak kesal, tahu jika Anika yang melakukan ini. Aditya mengurungkan niatnya untuk membuka pintu dan kembali ke kamar."Usir dia sekarang juga dan jangan katakan apapun!" geram Aditya pada Anika.Memiliki kesempatan untuk kabur tentu tidak akan disia-siakan oleh Anika. Ia meraih kemeja milik Aditya yang terlalu kebesaran saat dipakai Anika. Ia berjalan dengan tertatih karena merasakan perih di pangkal pahanya. Aditya kesal karena aktivitasnya terganggu, ia tidak berhenti mengumpat. Beberapa menit menunggu ia malah mendengar su
Read more

Terungkap

Mertua, Awal Pembawa PetakaPOV Author"Pilihan ada di tangan lo, Nik. Gue nggak bisa maksa lo buat ninggalin tuh cowok!" ujar Raya."Emang semuanya salah gue dari awal, harusnya gue nggak segampang itu nyerahin tubuh gue ke dia," gumam Anika."Emang siapa sih cowok itu sampai bisa bikin lo gil* kayak gini?"Anika menghela nafas berat, "Lo nggak usah tahu siapa cowok itu.""Pikir baik-baik, jangan sampai lo nyesel sama pilihan lo sendiri," tutur Raya lalu keluar dari ruangan Anika.Mereka menghabiskan jam istirahat di dalam ruangan Anika karena Raya masih ingin mengorek lebih dalam mengenai apa yang terjadi pada temannya itu sampai berani tidur dengan suami orang. Anika bahkan tidak fokus bekerja karena masalah ini, tidak ada Aditya di sana karena lelaki itu memutuskan untuk pulang. Anika bahkan tidak mengetahui mengenai kepergian Aditya yang sangat tiba-tiba itu. Hanya ada Reni yang menggantikan Aditya selama Rangga belum datang.Anika menatap layar ponselnya, gambar kebersamaan diri
Read more
PREV
1
...
101112131415
DMCA.com Protection Status