POV Author"Bu, in buahnya kok belum dimakan?" tegur Rania saat kembali ke kamar Lana, ia tadi keluar sebentar untuk membawa laptop di kamarnya."Nanti aja, perut ibu rasanya masih begah abis makan sepiring penuh gitu," balas Lana sambil melihat piring yang sudah habis isinya."Ya udah, Rania ke kampus bentar ya, Bu. Kalau ada apa-apa panggil aja Bik Yayu." Lana mencium punggung tangan ibunya lalu beralih melihat Asha yang tertidur, Rania sangat gemas bahkan ingin menggigit pipi tembem adiknya itu."Berangkat sama siapa?" tanya Lana."Dianterin Mang Tatang," jawab Rania.Lana mengangguk dan tersenyum, menatap punggung Rania yang sudah hilang di balik pintu. Lana meraih ponselnya, entah kenapa ia rasanya ingin terus menghubungi Aditya. Berbulan-bulan Aditya selalu ada disampingnya dan kemarin lelaki itu harus kembali bekerja, jika bisa Lana ingin melarang tapi tidak mungkin. Ia tidak mau menghambat pekerjaan suaminya hanya karena keegoisannya semata."Iya, Sayang." Dari layar ponsel Ad
Read more