Home / Romansa / Mertua, Awal Pembawa Petaka / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Mertua, Awal Pembawa Petaka: Chapter 91 - Chapter 100

142 Chapters

Kecelakaan Kecil

POV Author“Pulangah, biar Mas yang jaga Trisha di sini. Jangan sampai Shanum merajuk lagi, bilang aja kalau Mas ada urursan jadi nggak bisa pulang,” ujar Lukman.“Tapi, Mas-”“Sayang, nurut ya.” Lukman memotong perkataan sang istri.Kanaya mengangguk dan keluar dari ruangan, membiarkan Arga dan Ayyman bergantian untuk melihat. Setelah itu mereka langsung pulang, Lukman melakukan ini karena tidak ingin Shanum kembali marah karena hal ini. Sepanjang jalan Kanaya diam, ia memangku Zian yang masih tidur lelap. Mobil putih itu kini sudah terparkir di halaman mansion bergaya eropa itu. Ayyman mengambil alih Zian dari gendongan sang ibu, anak itu kini sudah semakin berat. Kanaya mencoba mentralkan raut wajahnya agar tidak membuat orang rumah cemas.“Tolong jangan kasih tahu siapapun ya, Nak,” pesan Kanaya pada kedua anaknya itu.“Iya, Ma.” Mereka menjawab bersaman lalu masuk ke rumah.Rumah itu sepi, hanya ada Lilis yang sedang membersihkan kolam. Jumi sedang menemani Husna yang ingin jalan
Read more

Sang Lelaki Idaman (2)

POV AuthorDengan langkan pelan, Arga mendekati sang ibu yang tengah menyuapi Zian di ruang tengah. Jika tidak sekarang nanti Kanaya juga pasti melihat kondisi mobil yang sudah penyok bagian depannya, Arga memilih memberitahunya sekarang. Ia melarang Shanum untuk mengatakannya karena Argasendiri yang akan berbicara langsung.“Makan dulu, Bang,” seru Kanaya sambil menyuapi Zian.“Iya, Ma,” jawabnya pelan. Kanaya yang sadar dengan sikap aneh Arga langsung menoleh dan menatap anaknya itu dan meminta penjelasan tapi Arga masih diam.“Ada aap? Cerita sama Mama,” ujar Kanaya.“Maaf, Ma. Mobil bagian depan penyok karena nabrak tembok sekolah,” ungkap Arga.“Kenapa bisa? Abang nggak apa-apa ‘kan?” tanya Kanaya cemas, ia bukan memikirkan mobil yang harganya tidak seberapa yang terpenting untuk Kanaya sekarang adalah kondisi Arga. Jantung wanita itu bahkan berdetak tidak karuan saat mendengar perkataan Arga,ia sudah olahraga jantung saat Trisha dilarikan ke rumah sakit dan sekarang Arga.“Nggak
Read more

Indah Kembali

POV Author"Papa kemana, Ma?" tanya Shanum yang baru saja turun dan tidak mendapati sang ayah di meja makan."Papa lagi ada urusan, Sayang," jawab Kanaya, ia tidak berbohong. Suaminya itu memang memiliki urusan untuk menjaga Trisha."Ma, nanti siang Abang mau jemput Kak Anna di bandara," tutur Arga, ia pulang dari rumah sakit setelah sholat subuh itu pun atas permintaan sang ayah."Katanya nggak bisa pulang karena banyak tugas," sahut Kanaya."Aduh … gimana ya. Abang lupa, harusnya nggak ngasih tahu Mama. Kak Anna 'kan mau bikin kejutan," ujar Arga sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Ia sudah terbiasa jika pergi kemanapun akan memberitahu orang tuanya, bahkan di usia yang sudah dewasa Arga masih tetap pamit untuk menghargai keberadaan ayah dan ibunya."Abang emang nggak pernah bisa bohong, udah tenang aja. Kita pura-pura nggak tahu aja," timpal Shanum.Mereka semua memang akan berkumpul untuk merayakan hari jadi pernikahan Lukman dan Kanaya. Tapi kebahagiaan mereka belum sem
Read more

Pertemuan Indah dan Trisha

POV Author"Non, temen-temennya ada di bawah," tutur Lilis pada Shanum."Suruh mereka langsung naik aja, Bi," balasnya sambil rebahan dan sibuk dengan ponselnya.Tiga serangkai itu datang dengan gembiranya karena sudah dijanjikan oleh Shanum untuk berbelanja dan ditraktir oleh gadis itu. Siapa yang bisa menolak jika ditawari seperti itu, Shanum melakukan itu bukan tanpa alasan, ia akan meminta bantuan bantuan teman-temannya itu agar ia bisa keluar dari rumah bersama Melanie. Shanum memutuskan untuk tidak memakai mobil, mereka akan pergi menggunakan taksi online."Gue udah coba chat Bang Arga tapi nggak dibaca. Gue telepon langsung malah dimatiin, dikiranya gue mau hubungin lo," gerutu Melanie lalu menjatuhkan bobot tubuhnya di sofa."Sabar aja, semuanya butuh proses. Lo juga kayaknya salah kostum deh, Lan!" seru Shanum."Emang baju gue kenapa?" tanya Melanie lalu bangkit dan berdiri dihadapan cermin, memperhatikan dirinya yang memakai celana jeans pendek sepuluh senti diatas lutut dip
Read more

Trisha Siuman

POV AuthorKanaya dan Lukman akhirnya membawa Indah untuk bertemu dengan Trisha, sebelum pergi Kanaya mengajak Indah untuk masuk sekedar untuk membersihkan tubuhnya dan juga mengganti pakaian. Setelah mandi Indah terlihat lebih segar, sudah minggu tidak membersihkan diri. Indah bahkan hanya makan seadanya, ia tidak membawa uang sama sekali. Hanya makan dari hasilnya meminta-minta di pinggir jalan."Abang, Mama sama Papa pergi dulu sebentar ya. Tolong jaga Zian," pesan Kanaya pada Arga."Iya, Ma," jawab Arga tanpa banyak bertanya.Kanaya hanya akan menemani suaminya sebentar setelah itu ia akan pulang karena tidak mungkin meninggalkan rumah saat Anna kembali setelah sekian lama tidak pulang. Selama perjalanan tidak ada satupun yang buka suara, mereka sibuk dengan pikirannya masing-masing. Indah menatap keluar jendela mobil sambil sesekali mengusap air matanya yang tidak bisa berhenti mengalir, ia sebisa mungkin menahan suara isakannya agar tidak membuat yang lain terganggu.Suasana jal
Read more

Pesta Tanpa Trisha

POV Author"Mama."Mendengar Trisha memanggilnya, hati Indah bergetar hebat. Setitik cairan bening terjun membasahi pipinya, kini ia melihat seutas senyum tulus di wajah putrinya. Dalam pikirannya Indah mengira jika Trisha akan membencinya karena telah meninggalkan anak itu selama belasan tahun."I–iya ini Mama," ujar Indah sambil terisak, ia duduk di kursi menciumi tangan anaknya itu dengan sayang.Lukman dan Kanaya saling menatap dan keluar dari ruangan karena ingin memberi waktu berdua untuk Indah dan juga Trisha. Indah terus saja mengucapkan kata maaf, rasa penyesalan dalam hatinya sungguh tidak bisa digambarkan. Tapi disisi lain ia merasa bahagia karena ternyata Trisha menerima kehadirannya."Maafkan, Mama," sesal Indah."Mama jangan nangis, Mama nggak perlu minta maaf. Mama pasti punya alasan kenapa nggak pulang dan nemuin aku, jangan merasa bersalah," tutur Trisha dengan senyum yang tidak luntur."Kenapa kamu bisa baik seperti ini dan menerima Mama?" tanya Indah."Mama Kanaya s
Read more

Shanum Patah Hati

POV AuthorKeysha menyenggol lengan Shanum. “Tuh … si Johan,” bisiknya.Shanum langsung melihat arah tatapan mata Keysha, sosok Johan terlihat tampan menggunakan kemeja hitam yang lengan bajunya digulung hingga siku. Tatanan rambut yang rapi membuat pesona lelaki itu semakin terpancar hingga membuat Shanum tidak bisa berkedip. Johan sedang berbincang bersama teman-temannya yang lain, Shanum memang belum menemui temannya yang lain untuk sekedar menyapa.“Udah, samperin sana!” seru Nayla.“Tapi gue jadi gugup, gue nggak tahu harus ngomong apa nantinya,” cicit Shanum.“Soal ngomong gampang, nanti juga kalau udah di depan mata ada bahan obrolan kok. Ayo cepet sana!” Melanie mendorong tubuh Shanum agar gadis itu segera melangkan mendekati Johan yang jaraknya tidak jauh dari tempat mereka berdiri.Baru saja dua langkah, tubuh Shanum membeku saat melihat seorang gadis datang dan memeluk Johan. Yang membuat dada Shanum semakin sesak adalah Johan yang membalas pelukan gadis itu bahkan tersenyu
Read more

Semakin Tua Semakin Mesra

POV AuthorHari ini Trisha diperbolehkan pulang, Kanaya dan Lukman berencana akan menemui anak itu di apartemennya. Menurut informasi dari Marni, Indah sedang mencari pekerjaan wanita itu mengatakan tidak ingin merepotkan Kanaya dan Lukman karena keberadaannya. Saat ini Indah sudah mendapatkan pekerjaan meskipun sebagai petugas kebersihan di restoran yang tidak jauh dari apartemen yang ditinggalinya saat ini. Kanaya dan Lukman tidak mungkin melarang karena itu memang urusan pribadi Indah, lagi pula Trisha akan dirawat oleh Marni."Badan kamu udah enakan?" tanya Kanaya, tangannya mengusap puncak kepala Trisha dengan sayang."Alhamdulillah, Ma. Cuman masih sedikit lemas aja," ungkap Trisha."Inget ya, jangan lakuin kegiatan yang buat kamu capek. Istirahat yang cukup dan minum obat secara teratur," pesan Lukman."Iya, Pa.""Jam berapa Mama kamu pulang kerja?" tanya Kanaya."Biasa pulangnya sore, paling jam empat," terang Trisha.Kanaya mengangguk mengerti, dalam hatinya ia merasa senang
Read more

Rencana Liburan

POV Author"Pak, yang tadi itu istrinya Pak Lukman?" tanya Sandra penasaran."Iya, kenapa? Kamu denger ya, jangan sampai kamu bikin onar di sini apalagi mau goda Pak Lukman. Kamu nggak bakalan bisa," ujar Seno."Kenapa nggak bisa?" Sandra terlihat penasaran."Nggak perlu tahu, sana lanjutkan kerjaan kamu!" titah Seno lalu pergi.Sandra adalah sepupu Seno, ia merekomendasikan bukan karena ada hubungan saudara dengan Sandra tapi karena memang Sandra adalah wanita berkompeten. Kebetulan saat Rania memutuskan untuk cuti, Sandra meminta bantuan untuk dicarikan pekerjaan. Sebelum diberikan pada orang lain lebih baik Seno membantu sepupunya itu. Menurutnya itu tidak salah karena memang ia tahu pekerjaan Sandra tidak akan mengecewakan."Aku juga ogah sama om-om, meskipun banyak duit. Mending cari brondong," gumam Sandra.Ia kini fokus untuk mengerjakan tugas pertamanya, memeriksa dan menyusun kembali jadwal sang CEO. Sandra juga memeriksa beberapa berkas yang akan ditandatangani oleh Lukman s
Read more

Healing

POV Author"Kenapa keluar dari kamar? Sebentar lagi makanannya mateng kok," seru Indah saat melihat putrinya keluar dari kamar."Trisha bosen di kamar terus, Ma. Lagian Trisha juga udah nggak sakit kok," balasnya dengan senyuman. Kondisi Trisha memang semakin membaik, kemarin dokter baru saja memeriksanya dan mengatakan semakin banyak kemajuan."Ya udah, duduk aja di kursi," titah Indah sambil memindahkan makanan itu dari wajan ke piring saji. Ia memasak ayam kecap kesukaan Trisha. Indah mengetahui banyak hal mengenai Trisha dari Kanaya, wanita itu bahkan sangat teliti mengatakan apa yang tidak boleh dimakan oleh Trisha. Indah merasa sangat beruntung akrena Trisha pernah dirawat oleh wanita sebaik Kanaya."Mbak Mirnanya kemana, Ma?" tanya Trisha saat tidak melihat asisten rumah tangga yang dipekerjakan disana."Ke supermarket, soalnya stok sayuran udah mulai abis," terang Indah. Ia menyendokkan nasi dan juga lauknya untuk Trisha."Mama juga harus makan yang banyak biar sehat terus." K
Read more
PREV
1
...
89101112
...
15
DMCA.com Protection Status