Sepuluh menit berlalu, akhirnya Sadia memutuskan untuk keluar dari kamarnya. Dari pintu kamarnya samar-samar ia bisa mendengar dua orang sedang berbincang-bincang, suara itu terdengar familiar di telinganya. Ia menghentikan langkahnya lalu bersandar di daun pintu hingga ia bisa menguping pembicaraan mereka."Awasi dia, aku ingin kau menjaganya dengan nyawamu." Ucap Husam. Ken mengangguk mengerti.Sadia dapat mendengar dengan jelas, suara itu adalah milik Husam. Mendengar suara itu setelah sekian lama tak mendengarnya, membuat Sadia merasakan sesuatu. Jantungnya tiba-tiba berdegup kencang, ia sendiri tak tahu kenapa. Dalam benaknya Sadia bertanya-tanya, siapa yang Husam inginkan untuk dilindungi?"Kau juga harus hati-hati..." Suara laki-laki lain berbicara, namun Sadia tak dapat mengenali suara itu. Ia bertanya-tanya, apa yang mereka bicarakan?Sadia ingin mendengar lebih banyak, namun tiba-tiba kakinya terpelintir hingga membuat tubuhnya terdorong keluar. Ia mengaduh dalam hati sebelu
Read more