"Ah, kamu juga datang lebih cepat ternyata."Di dekat gerbang sekolah, Austin ternyata sudah menunggunya dengan pakaian yang cukup santai. Celana jins dan kaus hitam. Bagi Della yang selalu diatur ibunya, Della tidak akan pernah diijinkan untuk menggunakan pakaian seperti itu. Namun tidak diijinkan bukan berarti Della tidak tertarik. Matanya sedikit berbinar, saat dia melihat penampilan tampan Austin. "Aku biasa datang lebih cepat lima belas menit ke pertemuan apa pun," ujar Della menjelaskan. Austin mengangguk. "Aku juga sama," jawabnya. Jika Della di masa lalu yang mendengarnya, dia mungkin tidak akan percaya perkataan itu sama sekali. Namun kini Della sudah lebih mengenal Austin. Gadis itu tahu, Austin sebenarnya pria yang cukup bisa diandalkan dalam berbagai situasi. "Jadi, kamu akan membawaku ke mana? Aku sudah menggunakan waktu liburku yang langka untuk ini."Austin mengusap lehernya dengan perasaan malu saat dia memergoki Della menatapnya dengan senyuman samar di bibirnya. Au
Read more