Sejak selesai pertandingan hingga sampai di rumah, Aruna terus mendiamkan Anggasta dan berusaha menghindarinya. Setiap Anggasta mengajaknya bicara ia hanya menjawab seadanya dan singkat, setiap Anggasta berusaha menyentuhnya ia akan menghindar dengan seribu alasan. Anggasta mendengus kesal, tanpa basa basi ia langsung menggendong Aruna ke atas tempat tidur dan menguncinya agar tidak bisa kabur. "Mas awas, aku mau ke toilet." Aruna mendorong tubuh Anggasta menjauh, tapi bukannya menjauh tubuh Anggasta justru malah semakin mendekatinya."Mau apa ke toilet? nongkrong sambil liatin tulisan di botol shampoo? kamu udah tiga kali ke toilet loh," Aruna menghela nafas pelan, memang sudah tidak ada lagi alasannya untuk menghindar dari Anggasta. "Kenapa kamu diemin aku?" "Aku gak diemin mas kok, perasaan mas aja kali." sahut Aruna ketus. "Bohong," "Kalau aku emang lagi diemin mas, mas mau apa? ikut diemin aku?" "Enggak, aku cuma mau tau apa alasan kamu ngediemin aku kayak gini?" "Aku seb
Read more