Home / Pernikahan / GRUP JANDA DAN DUDA BERSATU / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of GRUP JANDA DAN DUDA BERSATU: Chapter 61 - Chapter 70

91 Chapters

BAB 60 KEBIMBANGAN NABILA

"Apa kau pernah bersama Moy?" tanya Nabila dengan persiapan diri penuh."Ya," jawab Marko.Nabila manarik napas dalam-dalam, takut lupa cara bernapas karena kadar syoknya yang sedang tak terukur."Kau juga pergi ke Jerman bersama Vivian?""Tidak!" Marko langsung mendongak untuk menatap Nabila karena terkejut oleh pertanyaannya.Nabila ikut berhenti untuk berpikir sebentar karena sudah kepalang tanggung. Akan lebih baik jika sekaligus dia tahu semuanya agar tak terbebani lagi oleh pikiran yang salah."Aku melihat Vivian juga berada di Jerman.""Dia menyusulku.""Artinya sama saja!" tuduh Nabila yang langsung menegas karena kembali kecewa."Dia memang menyusulku, berharap bisa membenahi hubungan kami. Tapi aku sudah tidak bisa."Jujur saja Nabila terkejut mendengar jawaban marko kali ini. Marko menolak manatan istrinya, lebih tepatnya mantan istri yang juga masih dia cintai, menurut persepsi Nabila sampai detik ini memang begitu."Aku tidak tidur dengan Vivian jika kau juga ingin tahu."
Read more

BAB 61 TIDAK ADA YANG SEMPURNA

[Bagaimana kabarmu Nabila?] pesan yang dikirim Sunan di jam makan siang.[Aku hanya ingin tahu kabarmu] Sunan mengirim pesan lagi karena yang pertama cuma dibaca dan diabaikan.[Aku sedang bekerja Mas][Ini jam istirahat, jangan bekerja terlalu keras]Setelah sekian lama vakum tiba-tiba Sunan menghubungi Nabila lagi dengan basa-basi yang mudah terbaca apa modusnya. [Apa kau sudah makan siang?]Nabila kembali tidak membalas.[Maaf jika aku bertanya seperti ini pada wanita yang sudah bertunangan] pesan Sunan sudah semakin menjurus pada modus keingintahuannya.Pastinya Sunan penasaran dengan Nabila yang kembali bergabung di grup setelah rencana pernikahannya dengan Marko, karena bisa jadi hubungan Nabila dengan Marko juga bermasalah. Sunan tidak munafik, dia pasti juga ingin mengambil kesempatan. Sunan juga siap menawarkan pernikahan sah untuk Nabila jika wanita itu mau kembali memberinya kesempatan.[Kau kembali bergabung di grup?] Sunan juga semakin berani terus terang.[Itu cuma kare
Read more

BAB 62 SALING JUJUR

"Hai, Nabila. Aku keluar dulu!" Noah kembali menuruni tangga sambil mengayun-ayunkan kunci mobil di tangannya. "Jemput teman." Noah tersenyum sambil mengedip.Nabila cuma menganggu ketika membalas senyum keponakan Marko yang sedang bersemangat."Bangunkan saja!" saran Noah menunjuk Marko yang sedang tidur di sofa dengan tubuh besar melintang."Biarkan saja." Nabila tidak keberatan menunggu."Aku akan pindah dari sini jika nanti kalian sudah menikah."Sepertinya Noah juga tidak tahu jika hubungan Nabila serta Marko sedang bermasalah. Noah kembali melambai pada Nabila sebelum keluar dari pintu. Tinggal Nabila sendirian dan dua orang yang sedang tidur di sofa. Nabila memang tidak akan tega mengusik tidur mereka.Nabila menarik botol Bagas yang terjepit di pinggang Marko, mengambilnya hati-hati agar mereka berdua tidak terbangun kemudian membawa botol kotor itu ke pantry untuk dia cuci. Nabila berusaha untuk tidak menciptakan suara berisik karena pantry yang tidak bersekat.Semua di lantai
Read more

BAB 63 TELEPON PENGGANGGU

"Ini baru jam berapa?" kaget Elice melihat Noah sudah berdiri di depan pintu apartemennya."Ini kencan pertama kita secara resmi!"Tidak tahu kenapa istilah kencan tetap terdengar sangat menggelikan di telinga Elice."Aku tidak mau pergi ke bioskop lagi!" tegas Elice setelah tragedi kemarin yang untungnya mereka masih belum ketahuan. "Aku mau tempat yang privat!""Itu mahal, kau tau Marko belum memberiku pekerjaan sampai nanti aku lulus.""Oh, ya Tuhan ... bagaimana aku bisa bertemu pemuda miskin sepertimu!""Aku hanya belum bekerja!" Noah mengoreksi.Elice kembali memperhatikan Noah yang masih berdiri di ambang pintu. Semua bencana ini berawal saat mereka terjebak hujan bersama dan Noah membiarkan tubuhnya basah kuyup demi memayungi Elice dengan payung kecil yang dia pinjam dari anak-anak kampung. Diam-diam Elice malah mulai memperhatikan dada bidang Noah yang tercetak lekat oleh kemeja basah, Noah adalah tipe pemuda penuh kelenjar calon play boy persis seperti pamannya. Noah yang mem
Read more

BAB 64 BELUM MENDAPAT JALAN KELUAR

Nabila sengaja membuat janji untuk bicara dengan Elice di jam makan siang, Nabila sudah datang lebih dulu ketika Elice bergabung di mejanya."Kenapa denganmu?" tanya Elice begitu menangkap lapisan senyum tipis Nabila yang keruh sama seperti isi kepalanya."Aku sudah coba bicara dengan Marko." Nabila langsung membuka pembicaraan dengan serius."Oh, kuharap kalian telah menemukan jalan keluar." Elice menghela napas sambil memanjatkan doa untuk sahabatnya yang memang sangat layak untuk bahagia bersama pria yang tepat."Aku ingin memberi kesempatan untuk Marko tapi aku tidak tahu bagaimana caranya."Nabila terlihat sedang meremasi telapak tangannya sendiri di atas meja, menggambarkan pilihan sulitnya yang sama-sama berat."Kenapa tida kalian jalani saja dulu jangan beri tahu Moy!" saran Elice setelah memperhatikan Nabila dengan seksama hingga akhirnya berni memberi saran untuk mengabaikan semuanya dulu meski Moy juga sahabat mereka."Moy ingin bertemu denganku sore ini. Aku benar-benar cem
Read more

BAB 65 GARA-GARA GRUP JANDA DAN DUDA

"Sungguh aku tidak tahu jika Clavin adalah mantan suami Elice.""Memangnya di mana kalian bertemu?""Clavin bergabung di grup beberapa bulan lalu, Sunan yang mengajaknya bergabung.""Oh, Tuhan!"Bagaimana mereka bisa lupa jika Sunan sudah lama bersahabat dengan mantan suami Elice. Bukan hal yang aneh jika Sunan bakal mengajak temannya yang juga sedang menduda untuk ikut bergabung, entah cuma sekedar iseng atau dari pada jadi duda nganggur."Kami cuma iseng berkencan dan tidak menyangka jika ternyata bisa cocok."Sebenarnya juga bukan hal yang mengejutkan jika Moy bakal mengajak kencan anggota grup baru yang dia anggap potensial. Masalahnya yang Moy ajak kencan kali ini adalah mantan suami sahabatnya. Meski Elice dan Clavin sudah resmi berpisah tapi rasanya tetap kurang etis."Kami mulai semakin sering bertemu dan jadi seperti ini ...."Pernikahan Elice dan Clavin tidak berhasil karena mungkin mereka sama-sama sibuk dan kaku untuk mau saling mengalah, intinya mereka adalah dua orang ya
Read more

BAB 66 KEBAHAGIAAN SAHABAT

"Jadi kalian setuju akhir bulan depan?" tanya Bang Togar. "Ya!" Marko yang menjawab sambil menggenggam tangan Nabila. Karena Nabila tidak protes, artinya dia juga sudah setuju. "Aku akan menyuruh EO untuk mengurus semuanya, Bang Togar tidak perlu repot." Marko memang sudah sangat bersemangat karena Nabila setuju. "Aku ingin yang sederhana saja, tidak perlu pesta." Nabila malu, bukan cuma karena dia sudah janda tapi lebih karena dia sudah menjadi seorang ibu. "Malu sama Bagas, Mas." "Terserah kalian saja, yang penting keluarga bisa ikut menyaksikan," Bang Togar menambahkan. Setelah sepakat mengenai hari pernikahannya, Marko ngotot mengantar Nabila pulang. Jadi Nabila harus meninggalkan mobilnya di rumah Bang Togar. Karena kecapean bermain dan sudah terlanjur ketiduran, Mbak Fitri juga melarang Nabila membawa Bagas pulang. "Kenapa harus akhir bulan depan?" tanya Marko setelah mereka berada di jalan. "Aku tidak tahu, bukankah tadi kau sudah setuju?" "Tapi itu terlalu lama aku mau
Read more

BAB 67 TERSANDUNG MASALAH LAGI

Sudah hampir satu jam Elice menunggu di loby dan masih belum ada satupun yang muncul. Tiba-tiba sebuah pesan malah berkedip di layar ponselnya.[Maaf aku tidak bisa ikut hadir dalam meeting, karena harus menyelesaikan beberapa urusan untuk persiapan pernikahanku dengan Nabila. Cukup kau saja yang nanti mewakiliku memimpin meeting] pesan yang baru dikirim Marko setelah membuat Elice menunggu sampai kering karena sebelumnya mereka sudah janjian untuk datang bersama."Dasar laki-laki tidak ada yang bisa diandalkan!" geram Elice langsung melempar ponsel ke dalam tas jinjingnya.Elice sudah berniat untuk pergi sendiri ketika melihat Sunan baru muncul di pintu Loby."Apa saja yang kalian lakukan? sudah satu jam aku menunggu kalian!" Elice langsung mengomel sambil berkacak pinggang."Sorry, tadi aku harus kembali pulang dulu karena putraku yang kecil mendadak agak demam.""Oh ... " akhirnya Elice cuma bisa mendesah pasrah. "Ayo!"Elice juga langsung berjalan mendahului Sunan karena mereka mem
Read more

BAB 68 KEYAKINAN

Tadinya Sunan mengira Elice masih berhubungan dengan Clavin paska mereka bercerai, karena itu Sunan sempat mengira Elice sedang hamil anak dari Clavin. Selama ini Clavin dan Elice adalah pasangan yang sangat serasi, apa lagi mereka berdua juga berpisah bukan karena sudah tidak saling cinta. Sunan jadi benar-benar tidak habis pikir jika wanita seperti Elice bisa dibuat hamil oleh pemuda ingusan. "Apa kau tidak akan memberitahunya?" tanya Sunan. Elice cuma menggeleng kemudian langsung menunjukkan foto dari layar ponselnya. Foto di media sosial milik Noah yang baru pemuda itu upload beberapa jam lalu. Nampak di sana Noah sedang berfoto bersama teman-teman kuliahnya di sebuah klub malam. "Aku yakin dia belum pernah berpikir bagaiman harus mengisikan susu bayi ke dalam botol, dia juga tidak bakal tahu cara melepas perekat popok bayi!" tegas Elice yang jelas tidak akan butuh peran dari anak muda seperti Noah. "Saat seusia dia, aku juga masih suka keluyuran belum berpikir untuk bertanggung
Read more

BAB 69 CEK-COK

"Kok, baru pulang, Mas?" sambut Novie di depan pintu. "Aku ada meeting." "Meeting apa sampai jam dua belas malam Mas?" "Kenapa? kau mulai curiga lagi?" ketus Riko dengan nada tidak suka jika banyak ditanya. "Aku capek!" Riko menguraikan kancing kemeja teratasnya, menggulung lengan tanpa berganti pakaian dan langsung menjatuhkan diri tertelungkup di atas tempat tidur. Padahal Novie sudah sengaja menunggunya, Novie juga rindu untuk sekedar ditengok oleh suaminya. Sudah hampir dua minggu Riko tidak menyentuhnya sama sekali dan jikapun sedang mengajaknya melakukan hubungan intim biasanya Riko juga buru-buru seperti cuma ingin menuntaskan kebutuhannya sendiri karena kepepet. Walaupun harus kembali kecewa Novie tetap ikut naik ke atas Ranjang dan berbaring di samping Riko. Pernikahan mereka menjadi semakin dingin dengan Riko yang selalu beralasan capek jika Novie mulai memberi inisiatif untuk mengajaknya bercinta. Samar-samar Novie mencium aroma sampo asing dari rambut suaminya yang
Read more
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status