Home / Urban / Pewaris Tunggal / Chapter 961 - Chapter 970

All Chapters of Pewaris Tunggal: Chapter 961 - Chapter 970

993 Chapters

Bab 961: Kejar Riona, Ketemu Penganten..?

Saat itu matanya melihat seorang pria dengan jas dan dasi, juga kacamata hitamnya. “Hmm…bukankah itu salah satu pengawal si Madam Riona,” batin Prem mulai menatap tajam pria yang dia lihat terlihat berdiri sekitar 50 meteran dari dirinya saat ini.Diapun buru-buru mengintai dari jarak yang tak terlau dekat, terus mengamati kemana pria ini berjalan.Pria berjas itu terlihat masuk ke sebuah kafe mewah dan menghilang ke dalamnya, tapi Prem tak mau kehilangan buruannya.Dia kini terus mengintai dan saat akan masuk dia kembali menunda langkahnya. Matanya kembali menatap tajam sebuah mobil datang dan singgah di depan kafe ini.Di lihatnya ada sebuah mobil mewah mampir di depan kafe mewah ini. Lalu turun seorang wanita yang…mirip dengan Madam Riona, di kawal 2 orang masuk ke kafe ini.“Aneh, apakah itu Madam Riona, tapi wajahnya agak beda…apakah dia lakukan operasi plastik??” batin Prem bertanya-tanya.Prem sebenarnya tak sadar, diapun berubah, tubuhnya tak lagi sawo matang, tapi mirip bulay
last updateLast Updated : 2024-02-09
Read more

Bab 962: Selena si Penganten Kabur

“Hellooo gantengggg, aku bukan Putri Ako, namaku Selena, kamu siapa sihh?” si pengenten wanita ini langsung kenalkan dirinya dan balik bertanya.Prem yang sempat terkaget-kaget kini langsung tepuk jidat, dia baru sadar ini masa depan dan adanya di Malaysia.“Aku Prem Hasim Zailani…oh ya, kamu jangan ribut dulu yaa, aku sedang memburu seseorang. Tunggu nanti kamu ku antar balik ke pesta pernikahanmu!”“Jangan, nggak boleh, aku nggak mau balik ke sana, aku mau ke Shah Alam, ke rumah nenekku, jijai tau ngga nikah sama pria tua itu, aku masih 18 tahun tauuu!” cerocos Selena.Prem lagi-lagi kaget. “Baiklah, suka-suka kamulah, sekarang diam yaa…!”Prem pun mencueki Selena yang langsung tak bisa bersuara lagi, dan dia perhatikan kelakuan pemuda ini yang serius menatap mobil yang keluar dari jalan tol ini.“Nahh itu dia!” Prem bergegas kembali ke moge nya, tiba-tiba Prem kaget, Selena kembali nemplok di jok moge nya.“Ehh kenapa kamu ikut lagi?”“Dasar bodoh, kamu tega ninggalin aku di sini,
last updateLast Updated : 2024-02-10
Read more

Bab 963: Hajar si Rentenir

Prem makin tak bisa bersuara, Selena dengan cueknya mempelorotkan gaun pengantennya dan hanya tersisa dua lembar penutup di badannya.Mau tak mau dia menoleh ke tempat lain, tubuh putih Selena sangat indah, di tambah buah melonnya yang lumayan gede...!Gaun penganten tadi di buangnya begitu saja di sebuah bak sampah, kemudian Selena mulai pasang jeans dan kaos oblong di badannya.Ajaibnya baju itu pas dan kini Prem melongo, Selena terlihat makin cantik dengan pakaian santai ini.Dengan cueknya Selena putar-putar badannya di depan cermin besar. Mematut-matut pakaian yang sangat cocok dia pakai.“Kamu cantik sekali pakai itu,” tanpa sadar Prem memuji Selena.“Oh yaa..tengkyuuu Abangkuuuuhh,” sahut Selena tertawa kecil.Barulah Prem tersadar dari sikapnya yang tak biasa ini. Dia lalu ambil tas ranselnya dan mengambil 5 gepokan uang dari tas ransel itu, pecahan uang 100 ringgit.Mata si bintang kejora ini melotot, saat Prem sodorkan 5 gepuk uang yang nilainya otomatis 50 juta ringgit.“B-
last updateLast Updated : 2024-02-10
Read more

Bab 964: Tak Sengaja Bertemu Anak Buah Riona

Jarak Kuala Lumpur ke Shah Alam hanya 38 kilometeran, Prem pun santai saja bawa mobil sport mewahnya. Tak buru-buru, apalagi jalanan di sini selain lebar juga tak sepadat Jakarta, yang terkenal macet di mana-mana.“Abang Prem hebat, tiga begundal Abang bikin keok!” puja puji Selena bergema sepanjang jalan. Prem senyum kecil saja di puji begitu, baginya itu hal biasa.Dia masih banyak stok pengalaman yang lebih mendebarkan...salah satunya hampir tewas di laut.“Oh ya Bang, tadi bilang kekasih ke mata spit songong itu. Abang ini seriuskah?” Selena kembali brondong Prem, hingga pemuda langsung terbatuk. Lalu menoleh dan tertawa kecil.“Emanknya kenapa, kamu tak suka?”“Yeee...sembarangan, kan kita belum pernah pacaran, lagian Abang pasti punya pacar, yang Abang bilang Putri Ako tempo hari, iya kann? Kalau boleh tau siapa dia Bang?”Dengan mata terlihat bersinar-sinar kocak hingga Prem jadi gemes, Selena pun menunggu jawabannya. Saat di lampu merah, Prem lalu meraba kantong celananya.“K
last updateLast Updated : 2024-02-11
Read more

Bab 965: Masalalu Terbongkar

Prem bertindak taktis, secepat kilat dia cabut pistolnya yang sudah di pasangi peredam. Duppp…pria ini pun jatuh bedebuk dengan dahi berlubang.Gerakan kilat Prem yang terlatih dan jarang luput saat membidik lawan kini makan korban.Tak lama satu rekannya datang saat mendengar suara bedebuk, kembali Prem dengan berdarah dingin langsung men-dor orang ini tanpa ampun.Tanpa bersuara diapun menyusul rekannya meregang nyawa dan jatuh bergelimpangan di lantai ruko ini.Prem sengaja tak mau berlaku tanggung, dia sudah tahu komplotan ini sangat berbahaya dan juga kejam. Sehingga dia bertindak cepat dan tak mau beri hati lagi, apalagi dia beberapa kali hampir jadi korban.Prem melihat sekitar ruko yang lumayan luas ini, hampir mirip gudang. Setelah merasa tak ada lagi orang yang datang, Prem pun menghubungi nomor khusus, yang terhubung dengan badan intelejen Malaysia.Prem sebelumnya memang sudah melaporkan ke badan rahasia ini, kalau dia ada misi khusus di negara kakek buyutnya ini. Dia tak
last updateLast Updated : 2024-02-11
Read more

Bab 966: Wasiat Putri Ako

"Iya nek, tolong ceritakan, jangan bikin Selena bingung,” Selena pun sama seperti Prem, tak sabar ingin tahu bagaimana ini bisa terjadi, secara kebetulan lagi.Nenek ini menghela nafas panjang, lalu mulailah dia bercerita…!Kebiasaan saat suntuk minum sake tanpa sadar membuat Putri Ako dan Prem suatu hari melakukan hubungan suami istri, di apartemen yang di sewa Prem.Prem pun mulai teringat, saat mereka terbangun, ketika itu mereka tanpa busana dan antara sadar dan tidak mereka sempat mengulang lagi.Tanpa Putri Ako sadari, saat itu kondisinya sedang subur, hal itu di sadarinya satu bulan kemudian setelah Prem kembali ke masa depan.Putri Ako pun hamil dan mau tak mau dia harus terima kenyataan, kehamilannya ini buah cinta terlarangnya dengan Prem.Lahirlah seorang bayi laki-laki tampan dari rahim Putri Ako. Tapi berbarengan dengan kelahiran bayi laki-lakinya itu, Putri Ako yang selalu kepikiran Prem, akhirnya meninggal dunia.Mau tak mau bayi malang ini di pelihara nenek Kui yang su
last updateLast Updated : 2024-02-12
Read more

Bab 967: Penyeludupan Senjata

Aktivitas pelabuhan utama di Malaysia ini sangat ramai, Pelabuhan Klang merupakan sebuah kota pelabuhan yang sibuk, tempat ini terletak di daerah masuk distrik Klang di negara bagian Selangor.Sejak dua hari Prem sudah pantau pelabuhan ini, sesekali dia kontak temannya yang juga agen di badan intelejen Malaysia.“Hmm…belum terlihat kapalnya,” batin Prem sambil membuang puntung rokoknya, sambil terus pantau kapal-kapal yang berada di pelabuhan ini.Prem kembali memandang pelabuhan yang berada Lembah Klang, termasuk ibu kota federal Kuala Lumpur dan ibu kota administratif federal Putrajaya.Prem kini fokus kejar musuh besarnya, yang dari info yang dia sadap dari telpon yang sebelumnya dia rampas dari anak buah Madam Riona. Kapal yang mengangkut senjata dari Korut ini akan bersandar di pelabuhan ini.Sebelum nantinya akan berangkat lagi ke Pakistan. Senjata-senjata ini di pesan kelompok milisi yang berada di daerah perbatasan Pakistan dan India.Ponselnya berbunyi. Prem pun langsung meng
last updateLast Updated : 2024-02-12
Read more

Bab 968: Selena Tertembak

Prem manjakan ‘cucunya’, apapun yang Selena inginkan, dia iyakan saja. Kini mereka naik private jet tujuan Eropa pun Prem tak keberatan menemani.Prem seakan ingin menebus kesalahannya yang tak sengaja bikin Putri Ako hamil, dan membuatnya memiliki cucu di masa depan ini.Kelakuan Selena memang pek keteplek kelakuannya, kadang tengil, manja dan cuek.Walaupun kadang Prem senyum geli, Selena ini lebih cocok jadi adiknya di bandingkan cucunya, karena beda usia mereka yang hanya 8 tahunan.Tapi saat bicara, kalau orang dengar akan memandang heran, Selena sudah biasa panggil 'grandpa'!Saat ini mereka sedang berada di sebuah kota yang terkenal dengan klub bolanya. Prem sengaja ajak Selena liburan, setelah misinya sukses hancurkan kapal penyelundup.Aseek jalan-jalan di sebuah mal yang ada di Kota Manchester. Prem tak sadar sejak tadi ada mata bolat dan tajam yang terus menatapnya dengan Selena, yang aseek jalan-jalan di mal mewah ini.Gadis remaja ini tak sungkan bergelayut di tubuh Prem,
last updateLast Updated : 2024-02-13
Read more

Bab 969: Dekat Tapi Jauh

Mereka kembali ke rumah sakit dan kondisi Selena masih dalam pantauan dokter, Prem pun memutuskan balik ke hotel.“Ange pulang ke mana..?” Prem menatap wajah Ange, yang di tatap kembali lempar senyum manis. Gemas juga Prem, apalagi bibir, mata, dan hidung Ange bak pinang di belah dua dengan Putri Ako.“Hotel, kan aku nggak punya apartemen atau rumah Inggris sini. Nggak kayak kamu, kan punya dua buah rumah mewah di Inggris, juga beberapa apartemen, eh salah milik bapakmu ha-ha..!”Ange pun sebutkan hotelnya, Prem tersenyum karena mereka di hotel yang sama.Saat naik taksi, Angelina heran sendiri, sejak tadi Prem selalu menatap dirinya. “Hei apa yang aneh di badanku, dari tadi kuliat kamu terus menatap tubuhku sejak di rumah sakit tadi?”“Tato kamu pada kemana, kok mulus…?”Angelina lagi-lagi tertawa perlihatkan giginya yang putih rata dan lidahnya yang berwarna pink.“Selama ini kalian ketipu…tato punyaku itu tidak permanen, tapi bertahan hingga 2,5 tahun.”Prem kaget, apalagi dengan e
last updateLast Updated : 2024-02-14
Read more

Bab 970: Jinak-jinak Merpati

Saat bercerita, mata tajam Prem sesekali mengerling ke pojokan, di mana pria yang mengawasi mereka masih tetap begitu -memantau dia dan Ange-.Angelina rupanya menyadari, dia pun langsung bertanya pelan. “Kamu kenapa sih, dari tadi ku lihat…?” Ange tak mau mengerling, matanya hanya menatap wajah Prem.Prem langsung beri kode. Angelina pun sadar dan di wajahnya terlihat langsung tegang.“Jangan takut, aku tak akan biarkan kamu terluka seujung rambut pun,” bisik Prem lagi.Kini tanpa sadar menggenggam tangan Ange, Ange pun sama, seakan hanya Prem lah satu-satunya saat ini yang bisa menyelamatkannya.Prem lalu menarik tangan Angelina. “Kita keluar, kita lihat apakah orang yang mengintai kita itu mengikuti!”Ange pun tak banyak tak tanya, walaupun hatinya makin deg-degan juga. Mereka kini berjalan di sebuah gang, dan Prem mulai menghitung, ada 3 orang yang mengikuti langkah keduanya.Begitu berada di sebuah tikungan, Prem meminta Angelina bersembunyi, dia mencabut senjatanya dan menunggu
last updateLast Updated : 2024-02-14
Read more
PREV
1
...
9596979899100
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status