Beranda / Urban / Pewaris Tunggal / Bab 241 - Bab 250

Semua Bab Pewaris Tunggal: Bab 241 - Bab 250

993 Bab

Bab 241: Masuk Hutan Selidiki Kasus Besar

Seminggu kemudian…!Aldot mengadakan rapat kecil di lobby apartemennya, di mana terdapat kafe buat bersantai, ia kini menatap satu persatu anak buahnya, dari 15 orang, Bripda Joni sebut hanya 7 orang yang dianggap masih bisa diandalkan, termasuk dirinya. Sisanya sudah terpengaruh dengan sang Kapolsek AKBP Sono.“Jadi begitulah pa Komandan, kalau sudah menyangkut PT Brolon, semuanya mental, kami sampai tak mau lagi mengurusi hal itu, sebab yang ada kami malah dapat kemarahan pa Kapolres itu!” kata Bripka Ajun, yang rambutnya panjang dan dipirangin.“Siapa yang mau ikut aku ke Desa Dudur, untuk menemui warga di sana?” semuanya kini saling pandang mendengar usulan Aldot yang tiba-tiba ini.Aldot menatap berkas di tangannya dan membiarkan 7 anak buahnya terdiam, dari berkas yang dia baca, ada laporan warga hingga 20X terkait penganiayaan yang dilakukan pihak perusahaan terhadap warga Desa Dudur.Dan semuanya menurut cerita ke 7 anak buahnya ini, tak satupun yang di tindak lanjuti, inilah
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-02-07
Baca selengkapnya

Bab 242: Bertemu Kepala Dusun dan Bidan Cantik

Aldot tak menyangka, rekaman iseng-iseng dari Marcia itu justru jadi penolongnya, karena begitu sampai di Desa Dudur, semua warga yang awalnya curiga dengan kedatangannya kini berbalik kagum dan percaya dengannya.Bahkan saat tiba, Aldot, Ajun dan Joni sudah di hadang 20 warga bersenjata golok terhunus yang sering dinamakan warga dengan Mandau, Banu dan Janu yang ikut numpang di bagian belakang ini lalu permisi dan sengaja pinjam ponsel Aldot.Saat mereka semua melihat aksi Aldot dari ponsel canggih itu, kini semuanya berbalik 180 derajat, Aldot bak pahlawan bagi mereka.Karena sudah menghajar Bahrun, sang pentolan preman perusahaan ini dan sering menteror warga bersama anak buahnya.Bahran sang kepala dusun yang juga melihat rekaman ini sampai tersenyum melihat aksi koboy polisi muda ini.Aldot, Ajun dan Joni langsung di sambut bak pahlawan, warga makin senang bukan main, saat Aldot minta Ajun dan Joni bagikan sembako itu semua buat warga desa dan di bagi rata.“Hebat juga gaya dan a
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-02-07
Baca selengkapnya

Bab 243: Dihadang Centeng Perusahaan

Aldot terpaksa tidur di rumah bidan ini, Bidan Dayang menyerahkan bantal buat si polisi muda ini dan diapun kini tenang bisa tidur di kamarnya.Paginya, Aldot terbangun saat melihat banyak warga yang rame melihat dua pemerkosa ini yang menggigil kedinginan di teras.Aldot pun keluar dan menyapa warga lalu menjelaskan siapa dua orang yang terborgol di teras rumah bidan ini, juga alasan kenapa ia ada di rumah bidan ini, agar warga tak salah paham. Hampir saja keduanya akan di keroyok warga andai tak di cegah Aldot.Namun saat Ajun dan Joni datang lalu memasukan ke bak belakang mobil mereka, puluhan warga yang terlanjur emosi masih sempat memberi beberapa kali bogem mentah buat kedua penjahat ini, hingga bibir kedua penjahat apes ini jontor dan badan keduanya lebam-lebam.Saat itu Aldot sedang pamitan dengan Bahran, sang kepala dusun, hingga ia hanya geleng-geleng kepala melihat aksi spontan warga.“Pa Bahran, aku akan kembali ke Mapolres, tolong bikin pos kamling dekat rumah bidan ini,
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-02-08
Baca selengkapnya

Bab 244: Si Komandan Ketakutan Saat Tahu Siapa Aldot

Ulah koboy Aldot yang bikin geger seantero Mapolres jadi perhatian puluhan wartawan. Aldot langsung diserbu puluhan wartawan.“Jangan tanya saya, kalian tanya Kapolres atau Wakapolres yaa…maaff…!” Aldot pun berlalu dan menghindari pertanyaan wartawan.“Pa Kasatreskrim tolong jawab satu saja pertanyaan, siapakah komplotan yang bapak tangkapi ini?” seorang wartawan ngotot bertanya padanya, saat Aldot melihat kartu persnya dari sebuah media yang terkenal di Kalimantan Selatan, Aldot tersenyum kecil.“Dua orang pemerkosa, dan 4 orang centeng-centeng perusahaan PT Brolon, ada 6 orang yang berhasil kabur, tapi saya akan menangkap sisa 6 orang itu, juga otaknya akan saya kejar, saya tak peduli siapapun pelindungnya…!” Aldot lalu berlalu dan membawa mobilnya, karena bermaksud mengantar Bidan Dayang.Sebelumnya Aldot sudah memerintahkan anak buahnya yang lain bergerak cepat menangkapi kawanan penghadangnya, sekaligus mengambil barbuk yang sudah Aldot bakar sebelumnya.“Laksanakan perintahku, k
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-02-08
Baca selengkapnya

Bab 245: Hajar Pentolan Pendemo

Terbongkarnya kejahatan Enla sang Manajer perusahaan PT Brolon membuat nama Iptu Aldot makin terkenal.Selama dua mingguan lebih anak buahnya menangkapi semua yang terlibat, 25 orang anak buah Enla kini tertangkap. Ada 5 orang yang paling di cari Aldot sesuai laporan dari Bahran, karena dianggap paling kejam terhadap warga.Kelimanya di hajar habis-habisan karena diketahui sudah membunuh 3 warga dan paling sering menganiaya warga.Enla tak pernah muncul lagi di PT Brolon, sampai keluar surat pemecatan tanpa pesangon, apalagi diketahui dia ketahuan korupsi hingga 150 miliar bersama Dirut Ajiong yang juga di pecat lalu dilaporkan ke polisi. Aldot tersenyum saat yang di tunjuk sebagai Dirut yang baru adalah sahabatnya sendiri, Bojo Ardian, dan si medok ini datang seminggu kemudian ke kabupaten ini menggunakan helikopter dari Bandara Syamsudinor Banjarbaru, karena jalan darat bisa sampai 6 jam lebih, dan mereka langsung bertemu di kantor PT Brolon.Kedua sahabat akrab ini langsung berpel
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-02-09
Baca selengkapnya

Bab 247: Pertolongan Berbuah Bonus…?

Begitu Aldot tiba di kos-kosan Marcia, dia kaget juga orang-orang terlihat banyak berkerumun di depan kos-kosan itu.Saat Aldot tiba di depan kos dengan mendorong beberapa warga, Aldot lega melihat Marcia tak apa-apa.“Ada apa Marcia?” Aldot mendekati gadis ini yang masih mengenakan baju kerjanya.“Bang, tolongin temanku, dia di sandera bekas suaminya dengan golok, aku juga tak paham apa masalahnya, tiba-tiba saja datang bekas suaminya itu lalu ngamuk-ngamuk dan kini temanku di sandera di dalam kos itu, ngeri bang mana bawa golok lagi!”“Ohh begitu, ya sudah, kamu menyingkir dulu…!” Aldot lalu mendekati pintu kos itu dan dari dalam terdengar bentakan-bentakan, bahkan teriakan kesakitan, Aldot langsung menendang pintu dan kini terbuka.Kagetlah Aldot melihat ada seorang wanita yang berbaju sama dengan Marcia, badannya berlumuran darah dan lelaki yang di bilang Marcia tadi bekas suami si wanita malang ini berdiri di dekatnya sambil menghunus golok jenis mandau.“Siapa kamu, jangan beran
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-02-09
Baca selengkapnya

Bab 247: Ketika Hasrat Tak Bisa di Bendung

“Ntar malam saja…perut masih kosong…nggak enak perut kosong harus mengeluarkan energy,” bisik Marcia, hingga Aldot tersenyum paham dan mengecup bibir merah Marcia sambil mengangguk.Inilah sifat yang agaknya menurun dari ayahnya, Aldot tak suka memaksa seorang wanita bercinta, kalau si wanitanya ogah-ogahan.Ternyata mencari makan malam tak perlu jauh-jauh, ada sebuah restoran yang berjarak hanya 200 meteran dari apartemen ini.Usai makan malam, Marcia minta Aldot ke sebuah super market dan dia banyak belanja, katanya buat ngisi kulkas.“Hebat juga yaa daerah kabupaten ini, komplet, supermarket saja ada, mal juga ada, walaupun tak sebesar di Jakarta atau Banjarmasin atau Banjarbaru, lumayan maju kabupaten ini!” “Tau nggak bang, di daerah ini ada seorang crazy rich loh, masih muda, usianya baru 45 tahun…katanya di PT Brolon pun dia punya saham, tapi nggak gede, hanya 5 persen. Karena kabarnya udah di beli Kanah Group dari Jakarta,” ceplos Marcia sambil memilih buah dan sayuran.“Oh
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-02-10
Baca selengkapnya

Bab 248: Serangan Santet

Jam 11 an Aldot dan Marcia menjenguk Ria, usai bercinta sampai puas pagi tadi, kini keduanya sudah berada di rumah sakit dan melihat kondisi Ria yang mulai baikan, walaupun lengan dan bahunya harus diperban, akibat tebasan mantan suamnya.Nasib Ria tertolong karena Aldot datang cepat, dan untungnya lukanya tak begitu parah, apalagi keluarga Ria datang dari kabupaten sebelah dan memberikan Ria semacam obat oles yang bisa menyembuhkan luka dengan cepat, yang di sebut dengan minyak bintang.Aldot memutuskan menunda dulu bertanya pada Ria, juga anak buahnya yang datang belakangan. Karena Ria terlihat agak shock, namun saat melihat Marcia, Ria mau bicara dan keduanya ngobrol santai.“Tunggu sampai ibu Ria sembuh yaa, kalian balik saja dulu markas,” dua anak buahnya langsung bilang siap.Aldot juga permisi dengan Marcia dan Ria, karena ia haru segera ke Mapolres Batupecah, kedua janda cantik ini mengangguk.Aldot langsung ke ruang kerjanya, saat duduk sambil melihat-lihat berkas di meja ke
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-02-10
Baca selengkapnya

Bab 249: Serangan Santet Makin Menakutkan

Kali ini Aldot sendirian mendatangi rumah Pa Sahar, sambil menunggu persiapan yang dilakukan pa Sahar, Bidan Dayang menemani Aldot bercakap di ruang tamu.Ibunya tak terlihat, dan seakan memberi kesempatan pada dua orang ini bicara berdua. bidan Dayang memiliki seorang adik lelaki yang belum pulang dari tadi.“Jadi kalau minum wajib waspada ya, apalagi kalau air yang diberikan seseorang tak kita kenal?”“Iya begitulah bang, kudu hati-hati!” Dayang memberi peringatan pada Aldot.“Tapi perasaan aku minum air yang dibuat di kantor oleh pelayan di Mapolres, apakah mungkin ada yang culas?” Aldot kini termenung, hingga Bidan Dayang yang wajahnya mirip-mirip artis drakor ini menatap serius wajah perwira pertama ini.“Bisa juga bang, tapi bisa juga ada orang lain membuat sesuatu dalam air minum itu tanpa si pelayan itu sadari!” cetus Dayang.“Benar juga, aku tak perlu curiga berlebihan…mungkin saja si pelayan itu tak sadar, ada seseorang atau orang lain yang memuat air yang di jampi-jampi dal
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-02-11
Baca selengkapnya

Bab 250: Maya Datang Menagih Janji

Roji lalu meminta Aldot mendekat dan diapun berbisik dan menyebutkan satu nama, Aldot mengangguk paham.“Oke…soal itu bagian saya nanti, sekarang soal istri kamu, kenapa kamu nekad menyiksa istri sendiri, bukankah kamu yang ketahuan selingkuh lalu istri kamu minta cerai?”“Itu…saya khilaf pa polisi, saya nyesal, terima kasih bapak udah nembak saya, kalau nggak saya mungkin sudah jadi pembunuh!”Aldot tersenyum dan bilang Roji tetap harus mempertanggung jawabkan kesalahannya di meja hukum kelak.Aldot lalu keluar dan meminta anak buahnya melanjutkan pemeriksaan. Dia kini ingin menemui si Tato yang dikatakan sempat menyuruh orang menyantetnya.Aldot minta si Tato di bawa ke ruangan interogasi yang lain dan ia kini menatap si Tato dengan pandangan tajam.Uniknya saat di tatap, mulut si Tato terlihat komat-komit, tapi kini Aldot tak lagi takut, dia malah tersenyum melihat gaya si tato ini.“Siapa nama kamu, nggak usah komat-kamit begitu, ilmu santet kamu nggak ngaruh ke aku, aku malah mau
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-02-11
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2324252627
...
100
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status