Home / Urban / Pewaris Tunggal / Chapter 131 - Chapter 140

All Chapters of Pewaris Tunggal: Chapter 131 - Chapter 140

993 Chapters

Bab 131: Kejadian Tragis Dalam Satu Hari

Puas jalan-jalan, Brandon dan Sarah kini ingin kembali ke hotel dan beristirahat, bak dua sejoli yang lagi jatuh cinta, keduanya terus bergandeng tangan.Sarah benar-benar menikmati kebahagiannya kali ini, bertahun-tahun terpisah dengan orang yang dicintai, kini semuanya seakan terbayar lunas.Matanya selalu tersenyum dan sesekali keduanya berpelukan dan berciuman, sangat mesra dan benar-benar dunia bak milik mereka berdua.Saat akan berbelok menuju pagar hotel, tiba-tiba sebuah sepeda motor melintas dan ….dorrr…dorrr dua tembakan nyaring terdengar yang dilesakan secara mengejutkan.Saat tembakan itu dilepaskan, Brandon yang sejak awal sudah waspada bergerak cepat, dia mendorong tubuh Sarah, namun Sarah yang terkaget-kaget malah memeluk tubuh Brandon dan dua peluruh pun bersarang ke punggungnya, Brandon selamat, tapi kini Sarah terkulai dalam pelukan Brandon.Brandon yang baru sembauh dari luka dipaha berusaha menembak secepat kilat dengan pistolnya, tapi motor penembak itu sudah jauh
last updateLast Updated : 2022-10-26
Read more

Bab 132: Kesedihan Tiada Bertepi

Sudah 2 bulanan lebih sejak kejadian tragis tewasnya Kelly dan Sarah, Brandon tak kemana-mana, dia hanya duduk termenung di depan kolan renang atau terkadang ke ruang kerjanya, lalu tak terasa meneteskan airmata saat teringat kedua istrinya.Brandon seakan trauma masuk ke kamar, dia seakan melihat Kelly dan Sarah ada di sana dan sampai menggigil melihat bayangan seolah-olah kedua istrinya ada di kamar mewah tersebut.Kadang hanya di temani Ali, itupun hanya sebentar, karena Brandon memintanya menjauh, karena pria malang ini ingin sendiri saja dan tak mau di ganggu.Pernah Komjen Anang Marjono datang dan bilang polisi belum berhasil melacak pembunuh yang sudah menewaskan kedua istrinya tersebut.Tubuhnya kurus, karena selama ini tak ada selera makan, kecuali lapar dan dia hanya sekedar makan sedikit. Dia hanya minum dan merokok, sampai-sampai ART nya geleng-geleng melihat tuan besarnya yang ketiduran sampai pagi di sisi kolam renang dan berhamburan puntung rokok di sana.Ali terus berj
last updateLast Updated : 2022-10-27
Read more

Bab 133: Bertemu Kawanan Bajing Loncat

Satu Minggu kemudian…!Saat ke garasi, Brandon sempat bimbang, apakah akan memakai motor atau mobil, namun melihat cuaca mendung, Brandon memutuskan memakai mobil SUV nya.“Ali…jaga rumah baik-baik, aku akan berkunjung ke Sukabumi, kampung halaman ibuku,” Brandon menatap wajah pengawal setianya ini.“Jangan lama-lama mas, kalau hati mas sudah tenang, pulanglah lagi, pelan-pelan lupakan masalalu!” Brandon memeluk Ali, orang yang sudah dia anggap kakaknya sendiri.Setelah melempar tasnya ke dalam mobil dan memakai kacamata, Brandon yang kembali brewokan menjalankan mobilnya dan menembus ibukota tujuan Jawa Barat.“Kasian sekali…kekayaan yang dia dapat ternyata berdarah maut, semoga kelak semua musuh-musuhnya bisa ditangkap dan dia memperoleh kebahagiaan,” batin Ali, sambil menatap mobil SUV yang di bawa Brandon keluar dari halamn rumah mewah ini.Malam sebelum berangkat, Novia menvidcalnya dan bilang agar Brandon tetap tegar dan lanjutkan hidup. Brandon hanya tersenyum dan mengucapkan t
last updateLast Updated : 2022-10-28
Read more

Bab 134: Pembunuh Berdarah Dingin

Tak berapa lama datang mobil patroli, Brandon lah yang memanggil tadi, sebagai intel polisi dia hapal nomor darurat khusus polisi.Seorang polisi berpangkat AKP langsung memberi hormat padanya, darimana dia tahu Brandon? Tentu saja karena Brandon menggunakan kode khusus, yang hanya polisi berpangkat perwira yang tahu.“Siap komandan, siap terima perintah!” polisi ini menghormat pada Brandon, yang justru melihat dada kanannya, agaknya Brandon ingin melihat nama polisi muda ini.“AKP Surya…kamu bereskan 4 bajing ini, aku membawa satu saksi ke TKP, nanti aku kasih kabar selanjutnya!” polisi bernama Surya inipun langsung memimpin anak buahnya meringkus ke 4 bajing yang sudah cedera berat ini ke mobil.AKP Surya sampai geleng-geleng melihat kondisi 4 bajing loncat yang ternyata masuk DPO mereka selama ini, dan kondisinya sangat mengenaskan, darah terus bercucuran, agaknya kalau lambat di bawa ke rumah sakit, bisa saja ke empatnya tewas kehabisan darah.“Bukankah itu Kombes Brandon Zailani,
last updateLast Updated : 2022-10-29
Read more

Bab 135: Gea yang Malang

Beberapa saat kemudian kembali AKP Surya geleng-geleng melihat kekejaman Brandon, karena Ijak yang terkenal sebagai bos preman di kampung itu tewas dengan kepala pecah.Tapi sebetulnya warga desa malah senang dengan matinya pentolan preman ini, karena selama ini Ijak sangat ditakuti dan sering memeras warga bersama anak buahnya.AKP Surya laporan ke markas, tapi AKP Surya langsung manggut-manggut saat menerima perintah ini itu dari komandannya. Entah apa yang dibicarakan komandannya, hingga AKP Surya hanya bisa manggut-manggut tanda mengerti.“Gila…benar-benar berdarah dingin, para pembunuh istrinya kini tak bakal bisa tidur nyenyak lagi,” batin AKP Surya, sambil memantau anak buahnya mengangkut jasad Ijak, sementara istri Ijak yang sebelumnya histeris kini terlihat mulai tenang, warga pun pelan-pelan mulai pulang ke rumah masing-masing.Gea kini benar-benar bak bersama malaikat maut saat di bawa kembali Brandon, karena sudah terlalu ma
last updateLast Updated : 2022-10-30
Read more

Bab 136: Pembunuh Bayaran Kembali Menerima Nasib Tragis

Selesai makan, Brandon mengajak Gea kembali melanjutkan perjalan menuju Desa Gagak, yang jaraknya ternyata lumayan jauh, yakni hampir 150 kilometer dari hotel tempat mereka nginap.Gea sebelumnya juga sudah berganti sepatu kets, saat di store yang ada di hotel itu Brandon langsung membelikan, karena gadis ini hanya gunakan sandal jepit.“Kamu bisa bawa mobil nggak!” Brandon bicara sambil konsen ke jalanan.“Bisa Om…tapi mobil matic biasa, dulu sering bawa punya teman, kalau dia lagi cape!”“Tak pentng mobil apa, yang penting kami mahir bawa mobil!” cetus Brandon, hingga Gea langsung terdiam.Tiba-tiba Brandon meminggirkan mobilnya di jalanan yang relatif sepi. “Kamu bawa sekarang!” Brandon lalu keluar dari mobil dan kini Gea bergeser ke tempat setiran.Awalnya kagok, tapi 10 menitan kemudian, Gea malah merasa ke enakan membawa mobil mewah ini.“Ingat, nanti saat aku mencari
last updateLast Updated : 2022-10-31
Read more

Bab 137: Gea Ikut Ke Jakarta

Setelah masuk ke jalan tol, Gea memberanikan diri bertanya akan kemana lagi Brandon. “Aku akan pulang ke Jakarta, sekarang mobil arahkan ke rumah kamu, saatnya kamu pulang kembali ke rumah!”Saat bicara Brandon tanpa menoleh ke wajah Gea, ia terlihat menyandarkan tubuhnya di kursi dan menggeser sandaran jok, benar-benar santai, seakan tak punya beban apapun.Gea langsung terdiam, dia kini mulai menimbang-nimbang, apakah akan pulang ke rumah ataukah ikut dengan pria dingin dan kejam ini.Dia teringat, tewasnya pentolan preman di kampungnya di Ciberum, karena di tembak Brandon pasti masih menyisakan kehebohan.Belum lagi dia yang sempat seminggu tinggal di rumah Ijak, karena di tahan preman itu sebagai ganti bayar hutang ibunya.“Om…apakah aku boleh ikut ke Jakarta?” kata Gea tiba-tiba, matanya masih menatap jalan raya yang mulai ramai lancar.Brandon kini kaget, dia menatap Gea yang masih konsen ke setiran.
last updateLast Updated : 2022-11-01
Read more

Bab 138: Awalmya Takut, Kini Simpati dan Berubah Kagum

“Kamu ini masih remaja sudah berlagak kayak preman, main raba-raba dada orang lagi!” terdengar suara dingin Brandon sambil menatap tajam remaja yang tadi meraba-raba dada Gea.“A-aaa…ampun om, kami hanya iseng!” remaja apes berusaha keras bicara, karena selain sakit dadanya juga terasa sangat sesak.Brandon jongkok dan mengambil pisau milik remaja ini…lalu wissss…Gea langsung berpaling ngeri melihat perbuatan Brandon, saat pisau tajam itu mengiris daun telinga remaja.“Aduhhhh….ammmpunnn omm….pluppp!” satu tendangan Brandon langsung membuat remaja ini pingsan seketika.“Tasss…tassss….kembali dua remaja seperti kawannya yang setengah pingsan, ikutan kena iris di kuping! Brandon rupanya sengaja melakukan itu, agar memberi efek jera, walaupun tak sampai putus.Tapi dengan luka di telinga membuat ketiga remaja kini bak berhadapan malaikat maut dan langsung pingsa
last updateLast Updated : 2022-11-02
Read more

Bab 139: Mengintai Robert, Sang Pembunuh kedua Istrinya

Setelah lebih dari dua jam di depan laptop dan pergerakan sahamnya stabil, karena kini semua di handle langsung mantan mertuanya Asisten Rahman, Brandon kini melihat Gea aseek melihat tayangan TV layar datar besar di dinding apartemen ini.Kadang gadis cantik ini tertawa sendiri melihat tayangan TV tersebut, Gea malah duduk di lantai, Brandon kini duduk di kursi sambil ikutan melihat acara komedi di TV swata ini.Bau obat balut tercium, agaknya Gea sudah membaluri badannya dengan obat itu. Brandon terlihat senang, obat itu langsung digunakan gadis belia berbadan bongsor ini. “Kamu suka lihat acara TV ginian Gea?”“Iya Om, kalau di rumah aku sering berebut dengan adik tiriku, soalnya acara ini barengan dengan acara TV lain yang dia sukai!” sahut Gea tanpa mengalihkan pandangan dari layar TV. Gea dengan cueknya terus menonton acara TV kesukaannya, tak sadar semua kelakuannya di perhatikan Brandon.Saat melihat Gea tertawa dengan tayangan di TV, Brandon seakan terhibur dengan ulah spo
last updateLast Updated : 2022-11-03
Read more

Bab 140: Pertarungan Berdarah

Lalu orang orang yang Brandon duga bernama Toni dipersilahkan masuk, dua orang ini tetap berjaga sambil memantau kiri kanan, setelah orang yang bernama Toni ini masuk kamar, Brandon pun kini berjalan seolah-olah dia akan menuju ke kamar tempatnya menginap dan melewati dua penjaga ini.Setelah sampai di depan dua orang yang berjaga di depan kamar ini, Brandon secara tiba-tiba langsung menendang kaki lalu memukul tengkuk orang ini sekeras-kerasnya.Orang itu tak sempat melawan, dia jatuh pingsan seketika, temannya yang melihat kawannya tersungkur langsung kaget dan buru-buru mencabut pistol dari pinggangnya.Tapi Brandon bertindak taktis, satu pukulannya ke rahang membuat orang ini limbung, Brandon lalu menyusul dengan sebuah tendangan dan tepat mengenai kepalanya, keduanya kini pingsan dengan gerakan cepat Brandon.Rupanya keributan itu membuat pintu kamar terbuka, Brandon yang kini memegang pistol langsung menodong ke wajah orang yang baru nongol dari pintu kamar.Dia kaget setengah m
last updateLast Updated : 2022-11-04
Read more
PREV
1
...
1213141516
...
100
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status