POV : Aji"Cukup Aji, selama ini mbak terlalu menyayangimu. Ternyata kau adalah orang yang tak tau diri, buka matamu dan lihat wanita yang telah kau hancurkan hidupnya. Masih bisa kau menyalahkan orang lain, bahkan dengan kurang ajarnya kau menasehati ibu, yang terluka melihat penderitaan anaknya."Aku mengelus pipi yang di tampar mbak Asma. Apa dia tak mengerti kalau aku hanya ingin mempertahankan pernikahan, agar tidak terjadi perceraian."Sudahlah Ji, sebaiknya kau pergi dari sini. Kalau memang mau mempertahankan pernikahan kalian, kau bisa melalui pengadilan agama. Kami pun akan berjuang untuk membebaskan Lidya dari pernikahan kalian."Aku menatap mbak Asma. Sepertinya dia lupa siapa dirinya, hingga mau menjerumuskan adiknya."Apa seenak itu menjadi janda Mbak. Sampai kau mau adikmu juga menjadi janda, apa begitu menyenangkan berada dalam pelukan satu pria ke pria lain, tanpa ikatan pernikahan. Sepertinya kau lebih memilih bebas daripada rujuk dengan mas Adam. Dari Niko, George, la
Last Updated : 2022-08-02 Read more