Home / Romansa / FLOWIE / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of FLOWIE: Chapter 31 - Chapter 40

59 Chapters

30 – THE SENSATION

Flowie mengerjapkan matanya berkali-kali. Ia terbangun lebih dulu. Ia melihat kearah nakas, jam masih menunjukan pukul 6 pagi. Ia kembali melihat Luke yang terlelap di sebelahnya, masih memeluknya dengan posesif. Oh, astaga! Wajahnya bahkan tetap tampan walau saat terlelap seperti ini. Flowie kembali teringat akan kejadian semalam. Entah setan apa yang telah merasuki mereka hingga mereka bisa berakhir di ranjang. Ia bersemu merah dan menggigit selimut yang menutupi seluruh tubuhnya dengan kuat. Apa yang kau lakukan Flow? Sehabis bercinta dan kemudian menyesal, huh? Tidak. Tidak. Flowie tidak menyesal. Ia hanya malu. Malu pada Luke. Ia bahkan sangat menikmati setiap sentuhan Luke tadi malam. Bagaimana ia akan bertemu Luke pagi ini? Flowie mengangkat tangan Luke perlahan, takut membangunkannya. Kemudian ia berjalan sedikit terhuyung menuju kamar mandi masih dengan selimut yang menyelimuti tubuh polosnya. Ia mengamati pantulan bayangannya di cermin. Luke meninggalkan banyak tanda di bag
last updateLast Updated : 2022-06-03
Read more

31 – A PROPOSAL

“Ya, ampun! Ini indah sekali Luke!” seru Flowie mengagumi pemandangan yang terhempas di hadapannya. “Apa kau suka?” tanya Luke sambil melingkari lengannya di pinggang Flowie. “Terima kasih, Luke. Aku sangat menyukainya,” ucap Flowie mencium pipi Luke sekilas. Luke mempererat pelukannya. Di sinilah mereka berada. Di balkon salah satu villa milik Luke. Setelah menempuh perjalanan lebih dari 3 jam, mereka tiba di tempat indah ini. Villa ini terletak di atas bukit. Pemandangan dari balkon lantai atasnya memperlihatkan gunung yang sepertinya terlihat dekat, namun sebenarnya sangat jauh. Pemandangan yang begitu indah dan segar. Banyak pepohonan pinus yang mengelilingi villa ini dan benar sekali jika Luke menyuruhnya memakai Pakaian yang tebal. Karena udara di daerah ini begitu dingin. Selain tempatnya yang terletak di pegunungan, sekarang juga adalah musim dingin. “Tadinya aku ingin menghadiahkan ini di hari pernikahan kita, tapi aku sudah tidak sabar ingin menunjukan tempat ini padamu
last updateLast Updated : 2022-06-08
Read more

32 – WAKE ME UP TO THE REALITY

Baru 1 minggu semenjak kepergian Luke, namun itu membuat Flowie benar-benar merasakan rindu yang mendalam. Walaupun Luke selalu menelponnya, tapi itu tidak cukup baginya. Ia sungguh ingin menyentuh pria itu, terlelap dalam pelukannya dan mencium aroma tubuhnya yang belakangan menjadi aroma kesukaan Flowie. Flowie baru saja tiba di apartemen Luke. Ia sendirian. Sebenarnya Luke menyuruh Flowie untuk tinggal bersama keluarganya selagi Luke tidak ada, Luke tidak ingin Flowie sendirian, namun Flowie yang keras kepala ingin tetap tinggal di apartemen itu karena ia masih bisa mencium aroma Luke pada tempat tidurnya. Setelah berdebat akhirnya Luke meminta bibi Swean menemani Flowie selama ia pergi. Setelah mandi, Flowie menggunakan baju Luke yang kebesaran di tubuhnya, menutupi hingga di atas lututnya. Flowie menghirup baju yang dipakainya itu sambil memejamkan matanya. Oh, ayolah Flow! Ini bahkan baru 1 minggu, tapi kau sudah sangat frustasi merindukannya. Baru saja Flowie hendak menaiki
last updateLast Updated : 2022-06-08
Read more

33 – ANGER

Luke Is Calling Flowie menatap nanar layar ponselnya. Ini adalah panggilan ke 13 dari Luke, namun Flowie sama sekali tidak mengangkatnya dan malah menangisi kesialan yang menimpanya. Hatinya terasa di remas-remas. Betapa ia merindukan Luke, namun ia juga sangat membenci Elya yang sudah mencercanya. Sebuah isakan kecil terlepas dari mulutnya. Air mata sudah mengalir sedari tadi tanpa tahu malu di mana ia berada sekarang. Ya, Flowie sekarang berada di ruang ganti karyawan Rosseta Restaurant. Setelah menghubungi Erica untuk meminta bantuan, Erica menyuruhnya untuk datang kemari. Di sinilah Flowie menangis sejadi-jadinya. Ia masih diliputi berbagai pertanyaan. Mengapa ibu Luke tidak menyukainya? Apakah karena ia bukanlah orang kaya seperti Luke? Namun mengapa ibu Luke juga mengenal orang tuanya? Dan mengapa ibu Luke juga menghina ibunya? “Minumlah ini Flow,” kata Erica menyodorkan secangkir cokelat panas untuk Flowie. Bahkan kedatangan Erica ke ruangan itu tidak disadari olehnya. “Maaf
last updateLast Updated : 2022-06-15
Read more

34 – CAR CRASH

Flowie melirik ke nakas tempat tidurnya. Sudah pukul 1 malam. Ia meraih ponselnya dan menuruni tempat tidur dengan perlahan, takut membangunkan Natalie yang tertidur di sebelahnya. Flowie berjalan dengan perlahan menuju dapur. Ia mengambil gelas dan mengisinya penuh dengan air dan menegaknya hingga habis. Ia memegangi dada kirinya, merasakan detak jantungnya yang berdetak dengan sangat kuat. Perasaannya sungguh tidak enak. Apakah ia harus menguhubungi Luke? Menanyakan apakah dia baik-baik saja? Flowie mengamati nama Luke pada layar ponselnya. Ia bingung apakah ia harus menghubungi pria ini? Namun tidak menunggu lama, ia mengubur jauh-jauh niatnya. Ia meletakan ponselnya di meja dan kemudian ia menunduk memijat tengkuk lehernya yang mulai terasa menegang. === Flowie memasuki ruangan kerjanya dengan lesu. Ia mengamati keadaan ruangannya yang heboh dengan berita pagi ini. “Apakah benar ia krisis?” tanya seorang pria kepada yang lain. “Ya. Dia mengalami koma dan gegar otak,” jawab se
last updateLast Updated : 2022-06-15
Read more

35 – THE PAST

“Hentikan dia! Aku mohon!” pinta Anna menatap Alvian yang sedang menuntun tubuhnya menuju sebuah kursi yang masih utuh. Setelah memastikan Anna duduk dengan benar, dengan cepat Alvian juga berlari menyusul Flowie. Elya yang baru saja akan menginjak pedal gasnya merasa terkejut dengan kedatangan Flowie yang tiba-tiba entah dari mana. Flowie menaiki mobil Elya dari arah depan. “Apa dia sudah gila?” teriak Elya menekan klakson mobilnya menyuruh Flowie turun. Tanpa basa basi, Flowie menghujani kaca mobil Elya dengan pukulan dari linggisnya berkali-kali. Elya berteriak histeris. Ia membuka pintu mobilnya dan berusaha keluar dari mobilnya, namun ia terjatuh tersungkup ke atas trotoar di sebelah mobilnya. Tubuhnya gemetaran menyaksikan Flowie menghancurkan kaca sedan mewahnya dengan membabi buta. “Hentikan, Flowie!” Alvian berusaha menghentikan gadis yang menghancurkan kaca mobil yang mulai retak itu. Kurang puas, ia memukuli atap mobil itu dengan emosi. Betapa ia sungguh sakit hati. S
last updateLast Updated : 2022-06-17
Read more

36 – WAKE UP, DUDE!

“Alberto pernah menjalin hubungan dengan Anna. Walaupun sebenarnya Nichollas adalah orang pertama yang mengenal Anna, Namun Albertolah yang memenangkan hati Anna. Namun semua berubah saat Jessica, ibu Alberto mengetahui hubungan mereka. Ia mulai merencanakan siasat buruk. Ia mencerca menghinanya habis-habisan. Ia juga mengirim Elya untuk menggoda Alberto. Aku bahkan masih ingat saat ulang tahun Alberto yang ke 24 tahun, dengan berani Alberto menggandeng Anna ke dalam pestanya. Walaupun itu hanya pesta kecil antar sesama keluarga dan kerabat, namun itu semua malapetaka untuk Anna. Karena saat itu, Jessica malah mengumumkan bahwa Alberto resmi bertunangan dengan Elya yang sedang mengandung anaknya. Tentu saja Elya telah menjebaknya. Hal itu sangat memukul Anna. Setelah itu, ia memutuskan untuk tidak meneruskan hubungannya dengan Alberto. Walaupun Alberto berjanji setelah anaknya lahir dari Elya, ia akan menceraikan Elya dan pergi bersamanya, namun Anna menolaknya. Aku sangat mengenal A
last updateLast Updated : 2022-06-20
Read more

37 – GIFT OR CURSE?

Flowie menggeliat dalam tidurnya. Ia baru saja bisa tertidur pukul 2 dini hari, namun sekarang ia harus terbangun karena merasa ada gejolak aneh dalam perutnya. Ia terbangun dan berlari menuju kamar mandi. Ia menumpahkan segala isi perutnya ke dalam WC. Ia harus segera berobat. Mungkin ia terkena maag akut, mengingat akhir-akhir ini ia jarang makan dan entah udah berapa kali ia muntah.“Apa kau baik-baik saja?” tanya Anna yang berdiri di depan pintu kamar mandi.“Hm,” Flowie hanya mengangguk dan berjalan menuju dapur. Anna mengikutinya dari belakang.“Flowie,” panggil Anna tampak ragu-ragu hendak bicara.“Hm?” sahut Flowie yang sambil menegak air minum.“Kapan terakhir kali kau menstruasi?” tanya Anna yang membuat Flowie berhenti meminum air dalam gelasnya dan menatap Anna dengan terkejut.Ia baru ingat ini sudah lewat dari jadwal semestinya. Flowie berusaha mengingat-ingat dan seketika wajahnya berubah pucat. Ia sudah terlambat 1 minggu.===Flowie dan Anna duduk dalam diam di ruang
last updateLast Updated : 2022-06-23
Read more

38 – UNSPOKEN GOOD BYE

“Ini kartu aksesnya. Silakan naik ke lantai 20, selanjutnya anda akan menemukan meja sekretarisnya,” jelas wanita itu.Flowie menghela nafas lega. Ia hampir saja menangis bahagia karena masih diberi kesempatan untuk menemui Luke. Ternyata Luke tidak benar-benar mengabaikannya.“Terima kasih. Semoga harimu baik,” ucap Flowie tersenyum kemudian pergi dengan semangat menuju entrance gate dan menaiki lift.Flowie sedikit meremas ujung bajunya. Ia sungguh gugup. Setelah hampir 1 bulan tidak bertemu, apakah Luke akan menyambutnya?TING Pintu lift terbuka di lantai 20. Flowie melangkahkan kakinya berjalan keluar menuju suatu ruangan dan ia bisa melihat sekretaris Luke di mejanya.“Permisi Miss. Aku Flowie Hillebrand dan ingin bertemu Mr Luke Croose,” kata Flowie.Reisya tersenyum, “Silakan langsung masuk saja, Miss Hillebrand,” ucapnya dengan lembut.Flowie membalas senyuman itu dan ia berjalan menuju pintu ruangan Luke.Mengapa langkah kakinya mendadak menjadi berat dan perutnya terasa mul
last updateLast Updated : 2022-06-24
Read more

39 - REGRET

Luke mengerjapkan matanya. Hal pertama yang ia rasakan adalah kepalanya yang berdenyut hebat dan sudut-sudut wajahnya yang sakit. “Ah! Alvian sialan!” gumamnya sambil menyentuh tulang pipinya yang agak memar. Ya, ia ingat Alvian memukulnya 2 kali di bagian wajah. Luke berjalan menuju kamar mandi untuk melihat wajahnya yang penuh dengan luka dan lebam. Bagaimana ia bisa ke kantor dengan keadaan seperti ini? Mengabaikan rasa sakit di wajahnya, Luke membasuh wajahnya dan ia segera berjalan menuju walk in closet untuk mengambil handuk di lemari pakaiannya, namun baru saja ia membuka lemari itu, hal pertama yang ia dapat adalah baju Flowie. Luke termanggu menatap susunan baju-baju Flowie yang tergantung rapi di lemarinya. Tanpa ia sadari, tangannya sudah terulur untuk meraih salah satu baju dan menariknya keluar. Luke mencium aroma baju itu, baju yang Flowie gunakan saat Luke melamarnya. Baju ini sudah dicuci, namun entah mengapa aroma tubuh Flowie seperti masih melekat padanya. “Pe
last updateLast Updated : 2022-06-27
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status