Beranda / Romansa / FLOWIE / Bab 21 - Bab 30

Semua Bab FLOWIE: Bab 21 - Bab 30

59 Bab

20 - CONFESSION

Jam sudah menunjukan pukul 00.00 malam. Hari ini Flowie pulang sungguh larut, karena ia harus membantu karyawan lain untuk membersihkan salah satu ballroom yang dipakai untuk pesta ulang tahun salah satu putri orang penting di kota ini. “Apa kau yakin akan pulang, Flow? Ini sudah sangat larut. Menginaplah di rumahku,” tawar Erica saat mereka berjalan keluar dari Rosseta. “Tidak apa-apa Erica. Aku harus mengurus sesuatu besok pagi,” tolak Flowie dengan lembut. “Baiklah kalau begitu. Hati-hati Flow. Hubungi aku jika terjadi sesuatu,” kata Erica yang di sambut anggukan dan senyuman Flowie dan merekapun berpisah di pintu depan. Flowie berjalan mengitari Rosseta menuju halaman belakang. Ia bermaksud untuk mengambil jalan pintas menuju halte bus, namun tiba-tiba saja sorotan lampu mobil yang sepertinya sedari tadi berada di parkiran belakang menyoroti Flowie. Mobil itu melaju dengan kencang menuju Flowie, seakan ia akan menabraknya. Flowie yang merasa silau, berhenti berjalan dan mengh
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-05-27
Baca selengkapnya

21 – NOT A FAIRY TALE

“Aku menyukaimu Flow,” ucap Luke lagi setengah berbisik yang membuat Flowie terasa tercekik. Ia bingung apakah harus senang atau malah sedih mendengar pengakuan Luke. “A-apa maksudmu?” tanya Flowie tidak percaya akan apa yang barusan saja ia dengar. Pastikan bahwa ia sedang salah dengar. Ayolah, pikirannya sedang kacau akhir-akhir ini dan dia sangat kelelahan, dia pasti salah dengar. “Aku menyukaimu. Aku menginginkanmu,” ucap Luke lagi dengan suara parau. Jemarinya masih mengelus lembut pipi Flowie. Flowie termanggu. Ia menatap ke dalam mata cokelat Luke dan siapa saja yang melihatnya pasti tahu ada hasrat yang sangat membara di dalam sana yang sulit untuk dipadamkan. “Luke, aku rasa kau salah,” kata Flowie menurunkan tangan Luke dengan lembut. Flowie merasa Ia harus segera meluruskan semuanya. Luke mengerutkan dahinya, pertanda ia tidak mengerti apa yang barusan Flowie katakan. “Itu seperti yang ada di film-film romantis. Seperti dongeng. Seorang ternama sepertimu menyukai gad
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-05-27
Baca selengkapnya

22 – I DON'T WANT TO UDERSTAND

TETT.. TETT.. Bel rumah Flowie berbunyi. Flowie yang sedang sikat gigi di wastafel kamar mandi buru-buru menyudahi sikat giginya. Kini hanya tinggal dia seorang di rumahnya. Natalie sudah pergi kuliah, Tyo pergi sekolah dan Anna ke toko bunga mereka. Flowie berlari kecil menuju pintu depan untuk membukanya. CLEK Flowie tampak kaget melihat Luke yang sekarang berada di hadapannya. Oh Tuhan. Flowie sangat tidak siap dengan kedatangan Luke. Ia bahkan belum mandi dan masih menggunakan piyama tidurnya, bahkan rambutnya hanya diikat cepol begitu saja. “Apa kau akan membiarkan aku terus berdiri di sini, miss Hillebrand?” tanya Luke sambil melepas kacamata hitamnya yang memecah kepanikan Flowie. “Masuklah.” Ajak Flowie ketika tersadar dari pikirannya. Ia membuka pintu dengan lebar. Luke melangkah masuk. Dan Flowie kembali menutup pintu. “Kau sendirian?” tanya Luke sambil memutar tubuhnya, memperhatikan isi rumah kecil Flowie dan kemudian tatapannya berhenti pada wajah Flowie yang seka
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-05-27
Baca selengkapnya

23 – WINTER IS COMING

Alvian termenung. Ia menatap pemandangan kota dari ruangan kerjanya. Ini adalah hari ulang tahun Alice, tapi ia belum mengucapkan apa-apa pada gadis itu. Sudah beberapa bulan terakhir ini ia bahkan tidak pernah menghubungi gadisnya itu. Tiba-tiba saja suara dari intercom memecah lamunannya. ‘Sir, ada tamu bertama Flowie Hillebrand ingin bertemu anda’ “Suruh dia masuk,” kata Alvian merapikan jas dan posisi duduknya. ‘Baiklah sir,’ CLEK Pintu ruanga Alvian terbuka. Tampak olehnya Flowie melangkah masuk sambil menggigit bibir bawahnya. Alvian tersenyum melihat kegugupan Flowie yang tampak jelas. “Apakah kau akan menghadap seorang predator, Flow hingga kau begitu gugup?” tanya Alvian dengan smirk di wajahnya. Flowie menundukan wajahnya yang memerah. Mengapa ia begitu gampang dibaca? “Duduklah,” tawar Alvian. Flowie duduk dengan sangat manis di hadapan Alvian. “Apa kau membawa lamarannya?” tanya Alvian. “Hm,” Flowie mengangguk dan menyerahkan lamarannya kepada Alvian. “Baiklah
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-05-27
Baca selengkapnya

24 – MISSING YOU

Alvian berdiri di sana dengan sebelah tangan di masukan ke dalam saku celana. Pakaiannya kusut, dasinya melonggar dan rambutnya sedikit berantakan, tapi justru itu membuatnya terlihat seksi. Alvian memandang Flowie dengan senyuman hangatnya. Setelah cukup lama saling memandang, Alvian melangkahkan kakinya mendekat kepada Flowie. “Aku pikir kau sudah pulang,” kata Flowie memulai pembicaraan. “Memang, tapi aku tidak benar-benar pulang,” ucap Alvian yang lagi-lagi tidak dimengerti Flowie. Alvian tertawa renyah melihat kerutan di dahi Flowie. Ia mencubit kedua pipi Flowie dengan lembut. Sungguh ia tidak tahan untuk tidak menyentuh wanita yang ada di hadapannya ini. “Ayo kita pulang,” ajak Alvian membuka telapak tangannya, menunggu Flowie meletakan sebelah tanganya di atas telapak tangan miliknya. Flowie memandang tangan itu dan lagi-lagi pikirannya terlempar pada Luke. Luke sangat suka menyeretnya begitu saja tanpa meminta persetujuannya terlebih dahulu. Memaksanya tanpa peduli Flow
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-05-27
Baca selengkapnya

25 – AFTER ALL THESE TIMES

Luke Croose. Ia berdiri di sana, di bawah hujan tanpa menggunakan payung. Ia membiarkan hujan menyerbunya. Ia tidak tersenyum sama sekali dan terus menatap Flowie. Tatapan yang begitu dalam dan sendu. Ada hasrat kerinduan dan luka yang terpancar dari sorot matanya. Bahkan itu terlihat jelas di tengah-tengah hujan yang begitu deras. Flowie melangkahkan kakinya untuk mendekat pada pria itu. Pria yang dengan ngotot bercokol di pikirannya sebulan terakhir ini. “Apa yang kau lakukan di bawah hujan begini?” tanya Flowie dengan suara seraknya. Susah payah ia meluncurkan kata-kata itu karena sesuatu sepertinya tercekat di tenggorokannya. Mereka saling memandang di bawah derasnya hujan yang bahkan tak memberi jedah untuk mereka saling menatap dengan jelas. Luke masih diam membisu. Sungguh ia ingin sekali menarik tubuh Flowie dalam pelukannya. Ia begitu merindukan gadis ini. “Apa kau tidak merindukanku sama sekali?” pemilik suara bariton itu bertanya. Pertanyaan itu membuat hati Flowie me
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-05-27
Baca selengkapnya

26 – I LOVE YOU

“Luke,” panggil Flowie sambil mengguncang tubuh Luke dengan pelan. “Hmm,” gumam Luke menggeliat. Perlahan kedua kelopak mata itu terbuka. “Flow, kau sudah bangun?” tanya Luke dengan suara parau. Flowie mengerutkan dahi. Ada yang aneh pada suara pria ini. “Apa kau tidak apa-apa?” tanya Flowie. Luke tidak menjawab. Pria itu kembali menutup kedua matanya. Flowie mengangkat telapak tangannya dan meletakkannya di dahi Luke dan – “Astaga, Luke! Badanmu panas sekali. Kau sakit!” seru Flowie sambil meraba-raba dahi dan pipi Luke. Flowie melihat kearah nakas, kotak persegi itu menunjukan pukul 2 malam. Ini bahkan belum bisa dikatakan pagi. Flowie turun dari tempat tidurnya dan berjalan keluar kamar untuk mencari kotak P3K. Untung saja Luke meletakannya di tempat yang gampang terlihat oleh mata. Luke menggantungnya di ruangan keluarga. Flowie membukanya dan mendapatkan paracetamol. Kemudian ia meraih sebuah baskom dan beberapa es batu dari dalam kulkas. Setelah mendapatkan semua yang dip
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-05-27
Baca selengkapnya

27 – I BELONG TO YOU

“Luke, aku lapar,” ujar Flowie sedikit terkejut dengan nada manja yang barusan ia keluarkan. Astaga! Apakah seorang Luke bisa merubah jati dirimu, Flow? Luke tersenyum geli melihat Flowie yang kaget dengan perkataannya sendiri. “Tetaplah seperti itu, sayang. Aku menyukainya,” kata Luke mengacak rambut Flowie dan mengecup kecil ujung hidung wanita itu. Oh, astaga! Apakah pria ini biasa melakukan hal semacam itu pada semua gadis? Mengapa ia begitu gampang melakukannya kepada Flowie? Tidakkah dia tahu bahwa sedari tadi Flowie merasa salah tingkah. Luke meraih tangan Flowie dan segera keluar dari kamar mereka. Flowie sedikit terkejut melihat seorang wanita paruh bayah yang sedang sibuk membersihkan apartemen Luke dan ia juga baru menyadari bahwa apartemen ini cukup besar. Mereka berjalan melewati para wanita itu yang menunduk untuk memberi hormat dan tersenyum kepada mereka. Setibanya di dapur, mereka mendapatkan seorang wanita paruh baya lain yang sedang sibuk menyiapkan sarapan mere
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-05-27
Baca selengkapnya

28 – ANOTHER CROOSE

“Kau terlihat seperti baru saja memenangkan lotre kak,” celetuk Tyo yang sedari tadi memperhatikan Flowie yang merona dan tersenyum sendiri. Flowie berjingkat kaget. Sungguh ia tidak menyadari kehadiran Tyo yang dari tadi duduk di sofa dan terus memperhatikannya. Bahkan kali ini Natalie yang tadinya sibuk belajar di meja makan juga memperhatikannya. “Mengapa kau di sini? Kau tidak membantu mama?” tanya Flowie pada Tyo sambil berkacak pinggang. “Jadi pria tadi siapa? Pacarmu?” tanya Tyo yang membuat mata Flowie membulat sedangkan Natalie mendelik. Ia melangkah kearah Tyo dan Flowie. “Kau punya pacar kak? Siapa? Apakah dia teman kerjamu?” tanya Natalie dengan penasaran. “Kalau dilihat dari mobil yang dibawanya, ia jelas bukan seorang karyawan. Sepertinya ia sangat kaya,” ucap Tyo menjelaskan bak seorang detektif. “Ba-bagamaimana kau tahu?” tanya Flowie sedikit gugup di depan adik-adiknya. Wajahnya kini kembali merona. “Tentu saja aku tahu. Aku melihatmu turun dari mobilnya dan me
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-05-27
Baca selengkapnya

29 – MAKING LOVE

‘Sweetheart, bisakah kita makan malam bersama nanti?’ Luke mengirim sebuah pesan untuk Flowie. ‘Sure.’ Balas Flowie singkat. ‘Aku jemput pukul 5. Tunggu aku jangan kemana-mana. Apalagi pergi bersama pria lain!’ Flowie tersenyum membaca pesan pria yang sudah semenjak 3 minggu lalu berstatus pacarnya. Ya, sudah 3 minggu mereka menjalani hubungannya dan hampir setiap hari mereka selalu bertemu hanya untuk sekedar makan siang atau makan malam. Pada saat akhir pecan Flowie menginap di apartemen Luke untuk selalu dekat dengan prianya. Flowie merasa hubungannya dengan Luke begitu sempurna. Mereka saling mencintai apa adanya. Cinta? Jadi Flowie sudah mengakui bahwa perasaannya pada Luke adalah cinta? “Akhir-akhir ini kau terlihat sangat bahagia,” ujar sebuah suara yang menyentakkan Flowie dari lamunannya. Flowie mendongak dan menemukan Alvian. “Alvian,” sapa Flowie tersenyum. Untung saja ini adalah jam istirahat. Jadi ruangan tempatnya bekerja cukup sepi. Bagaimanapun mereka sedang bera
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-03
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
DMCA.com Protection Status