All Chapters of TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MAS: Chapter 91 - Chapter 100

119 Chapters

Part 91 Sarah, Aku Ingin Bertemu Sekali Saja

TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MASPart 91 (Sarah, Aku Ingin Bertemu Sekali Saja)Pov Ismail“Mas! Aku hanya ingin kamu tau kalau aku punya sesuatu yangtidak dimiliki istri-istrimu yang dahulu.”Aku diam karena tidak ada gunanya berdebat dengan Ririn.“Mas!” Ririn berdiri di sampingku kala aku mulai melepaskankancing kemeja sambil membuka lemari.“Aku mau istirahat dulu karna besok mau ke lokasi proyekhotel,” ujarku agar Ririn tidak mendesak berdebat.“Kamu selalu begitu! Aku sudah cukup maklum selama ini.” LaluRirin membuka pintu lemari paling ujung. “Dan ini!” Ia melempar baju Amel kelantai, tadinya masih tersimpan di lemari.
last updateLast Updated : 2022-04-28
Read more

Part 92 Mas Ismail Datang Mencariku

TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MASPart 92 (Mas Ismail Datang Mencariku)Sengaja minta pulang cepat sebelum Mas Ismail dan Ririn keluarruangannya, takut ia bertanya hingga aku tak bisa mengelak karena bersuaramenjawab. Alasan ke Pak Bobi, aku harus ke apotek beli vitamin. Lagian sudahwaktunya jam kerja habis, rasanya wajar saja minta izin pulang.“Nggak apa-apa, Mbak, lagian ini juga waktunya pulang kok.Pak Ismail pasti nggak tegaan menyuruh karyawan hamil harus lembur segala.Lagian belum ada aturan lembur karna kita masih baru buka cabang.”“Makasi, Pak Bobi.” Aku mulai bangkit berdiri. Laporan yangaku buat sudah berada di tangannya.“Aku juga mau pulang, Pak Bobi. Lagian mau pindah kosan,”timpal Weni.
last updateLast Updated : 2022-04-28
Read more

Part 93 Rasa Terhalang Keadaan

TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MASPart 93 (Rasa Terhalang Keadaan)Pov Ismail “Aku hanya ingin melihatdan mendengar suaranya, Bu,” ucapku berusaha meyakinkan ibu ini.“Kenapa cari Sarah di sini? Ia masih punya orang tua. Kalauingin bertemu dengannya, datangi rumah orang tuanya baik-baik. Bukan dibelakang istri Bapak, Pak!”Aku terdiam sejenak mendengar ucapan Ibu ini. ia berhasilmenyentil bathin dengan ucapan yang tentu benar. Aku terlihat seperti lelaki pengecuthingga berani menemui Sarah di sini dan itu pun tidak sengaja melihatnya.“Kenapa Bapak diam?”“Baiklah, aku akan menemui orang tua Sarah setelah akubertemunya hari ini,” jawabku karena
last updateLast Updated : 2022-04-28
Read more

Part 94 Hamil Besar, Ke Kota Temui Pak Yoyok

TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MASPart 94 (Hamil Besar, ke Kota Temui Pak Yoyok) Syukurlah bisa menghindari Mas Ismail. Bu Yuni berhasil mewakili isi hatiku. Ya, jika ia punya nyali, lawan dunia dan temui orang tuaku. Bukan di sini seolah pengecut karena terkesan diam-diam.  Akan tetapi, aku yakin ia tidak punya nyali. Ia hanya lelaki yang patuh pada ibu meskipun tidak sependapat. Ia anak yang berbakti tapi bukan suami yang baik bagiku dan Ririn. Kalau ia suami yang baik bagi Ririn, tak mungkin mencariku ke panti asuhan. "Sepertinya ia mencintaimu, Sar," ucap bu Yuni membantuku membawakan koper ke jalan persimpangan. "Nggak penting juga masalah cinta itu, Bu. Toh ia tidak menemuiku sebelumnya, malah udah nikah baru mencari." Semua tak ada gunanya lagi. Aku harus kuat dan fok
last updateLast Updated : 2022-04-28
Read more

Part 95 Usaha Kembalikan Uang

TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MASPart 95 (Usaha Kembalikan Uang)Masakan Pak Yoyok sangat enak. Selama hamil, inilah makanan yang paling cocok di lidah. Kehamilan kali ini banyak perbedaan dibanding hamil sebelumnya. Aku gampang menangis dan mual agak berlebihan. Tapi, Alhamdulillah ..., masih kuat kerja jalan kaki ke kantor, dan naik bus berjam-jam menuju kota."Bapak nggak makan?" tanyaku lalu menyuap nasi."Bapak udah makan, Sarah. Bentar Bapak ambilkan tambahan nasi." Pak Yoyok bangkit dari duduk."Nggak usah, Pak. Aku hanya sebentar," sanggahku. Padahal makan sepiring belum kenyang. Hamil besar makan dua kali lipat dari biasanya. Astaga, enak sekali masakan Pak Yoyok."Nggak usah terburu-buru. Lagian cucuku di perutmu itu harus sehat, Sarah." Lalu pak Yoyok berlalu masuk warung.Aku hanya tersenyum sambil menyantap makanan ini. Niat hanya sebentar terhalang makan pakai tambah. Ya ampun, lidah ini tidak bisa menahan selera."Ini, makan yang banyak biar cucuku lahir sehat." Pak
last updateLast Updated : 2022-04-29
Read more

Part 96 Berita Kehamilan Sarah

TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MASPart 96 (Berita Kehamilan Sarah)Pov Ismail"Sibuk, Pak?" tanyaku pada pak Yoyok. Dari tadi ia terlihat sibuk di luar hingga makananku hampir habis, baru ia menghampiri. Biasanya menemani hingga nasi di pringku habis."Sedikit, Pak. Tadi ..., tadi ada tamu," jawab pak Yoyok mulai duduk. "Gimana keadaan Nyonya besar, Pak?" tanya pak Yoyok."Alhamdulillah Mami sudah lebih baik, Pak. Setelah pasang ring jantung, Mami sering terlihat lelah dan showroom mobil aja aku yang ambil alih," jelasku.Mami mau berobat pasang ring jantung di rumah sakit terbaik di Cina, agar sakit jantung bisa sembuh. Waktu itu tiba-tiba Mami tak sadarkan diri dan dilarikan ke rumah sakit, hingga secepatnya aku dan Ririn balik ke kota. Ingin balik lagi ke panti asuhan itu mencari Sarah, tapi terhalang kondisi Mami. Sementara Ririn juga sibuk hingga Mami terlihat kesepian di rumah.Setiap hari Ririn sibuk dan pulang malam. Mami menegur, ia malah cuek dan ikut membantah. Itu juga y
last updateLast Updated : 2022-04-29
Read more

Part 97 Penyesalan Arga dan Ismail

TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MASPart 97 (Penyesalan Mas Arga dan Mas Ismail)Pulang dari bank, aku melanjutkan naik angkot menuju rumah mantan mertua. Rasa rindu pada Tia membuat kaki ini terasa ringan. Perut besar bukan halangan karena hati sangat bahagia segera bertemu anak. Ingin cepat sampai dan memeluknya.Anakku, Mama sangat rindu ....Rumah itu tidak berubah meski sudah berbulan-bulan tidak didatangi. Hanya cat saja yang sudah berubah warna, mungkin karena pesta pernikahan Andi, agar terlihat bagus. Pasti Andi sedang berbahagia.Aku melangkah memasuki pagar. Koper baju diseret, tertatih tatih karena kaki ini mulai pegal. Sudah melangkah jauh tapi tetap saja kaki ini bengkak. Alhamdulillah masih kuat.Koper diletakkan, lalu mulai mengetuk pintu.Tok tok tok!Tok tok tok!Tak lama kemudian, pintu dibuka."Kamu, Sarah?" sapanya berdiri di ambang pintu. "Astagfirullah'alaziim, benaran ini kamu, Mas?" Tak bisa menyembunyikan betapa aku terkejut melihat mas Arga. "Duduklah, wan
last updateLast Updated : 2022-04-29
Read more

Part 98 Mencari Sarah

TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MASPart 98 (Mencari Sarah)Pov Ismail“Ia memutus telponku, Pak. Ia benar-benar sudah membenciku,”lirihku.Di depan Pak Yoyok, aku seperti lelaki lemah dengan perasaanini. Semakin aku menghindar semakin ia menolak. Aku harus bagaimana?“Pak Ismail, sebenarnya ....” Tiba-tiba ucapan pak Yoyokterhenti. Apakah ada yang disembunyikannya karena ini sudah dua kali inginberucap tapi mendadak diam lagi.“Aku tidak marah kalau Bapak memberikan nomor rekeningku.Sebenarnya Sarah bisa saja mendapatkan nomor rekeningku dari print rekening koran,karena dulu kala ia menjadi istriku, sudah beberapa kali aku transfer uangbelanja. Jangan merasa bersalah karena wajar Bapak jujur kalau uang itu dariku.Sarah cerdik dan pasti tau juga akhirnya. Waktu Bapak stor tunai uang itu, pastipihak bank meminta nomor ponsel atau KTP Bapak, karena jumlah stor tunaibanyak.” Berusaha menjelaskan agar Pak Yoyok tidak merasa bersalah. Lagian iatidak patut disalahkan Sarah kalau seandainya
last updateLast Updated : 2022-05-01
Read more

Part 99 Menemui Tia

TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MASPart 99 Menemui TiaAku putuskan menemui Tia besok siang atau sore. Berlama-lamadi rumah mantan mertua terasa tak enak karena berdua saja dengan Mas Arga. Lagiantak ada yang perlu dibahas lagi tentang kami. Ikhlas dan memaafkan. Kalamendengar pengakuan dan melihat kondisi Mas Arga, ada rasa kasihan karena kamipernah berumah tangga dan ia adalah bapak kandung putriku.Entah penyakit apa yang dideritanya. Katanya, penyakit iniakan membawanya mati. Untuk bertanya lagi ada rasa tak enak karena Mas Argaseperti tertekan dengan penyakit itu.“Sebelum aku mati, tolong maafkan semua kesalahanku, Sarah.Andaikan waktu bisa diputar kembali ....”“Bicaralah dengan Pak Ismail, kasihan anak itu butuhbapaknya dan biaya hidup. Jangan tanggung beban itu sendirian.”“Andaikan aku bisa bantu, akan kubuat Pak Ismail hanyaberistrikan kamu seorang dan kalian bahagia hingga hari tua. Dan tentu Tia jugadisayanginya karena aku tak lama lagi di dunia ini.”“Aku hanya ingin me
last updateLast Updated : 2022-05-01
Read more

Part 100 Jika Tak Suka Cerai Saja

TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MASPart 100 (Jika Tak Suka, Cerai Saja!)Pov Ismail“Mami udah minum obat?” tanyaku sambil menghampiri mami di kamarnya.Mami duduk melihat ke luar jendela seakan sedang memikirkan sesuatu.“Kok tumben pulang cepat, sedang nggak banyak kerjaan?” tanyamami melihatku sekilas, lalu menatap lagi keluar jendela.Aku mulai duduk di sofa panjang. Menyandarkan punggung,rasanya lelah ini sedikit terobati. Yang paling besar adalah rasa lelah karenahati. Hati masih menginginkan tapi tak bisa digapai. Itulah lelah yang palingmembuat hidup terasa hampa. Bahkan dengan uang pun tak bisa diobati.Sarah ..., kamulah penyebab aku seperti ini. Sarah ..., akutersiksa karena rasa yang tak kunjung hilang, bahkan semakin dalam setelah kamumenolakku dan memetuskan percakapan di ponsel. Jangankan menerima atau bertemu,mendengar suaraku saja kamu tak mau. Sarah ....“Ada apa, Ismail?”“Mi, apakah aku layak mendepatkan semua ini?” Ingin berkatajujur, tapi takut mami melarang kare
last updateLast Updated : 2022-05-01
Read more
PREV
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status