Semua Bab Partner di Atas Ranjang: Bab 81 - Bab 90

100 Bab

Anak Kamu Juga

Gilang menatap Kasih dengan sorot mata kecewa. Dia pikir Kasih datang ke sini memang untuk datang menemuinya, nyatanya wanita itu hanya membutuhkan pertolongan darinya saja."Siapa Bastian?" tanya Gilang dengan suara lirih.Kasih menelan salivanya dengan susah payah. Ingin berkata yang sebenarnya, tapi kalau dia melakukan hal itu, akan semakin memperlambat waktu, sedangkan anaknya saat ini sedang terbaring lemah di rumah sakit."Nanti aku akan menjelaskan semuanya ke kamu, Gilang. Untuk saat ini aku mohon sama kamu, tolong bantu aku.""Kenapa nggak kamu jelasin sekarang aja?""Waktunya benar-benar mepet, Gilang. Aku mohon bantu aku, Gilang.""Apa dia anak kamu?""Iya," jawab Kasih dengan tegas.Gilang tersenyum ironi. Anak Kasih? Itu tandanya wanita itu sudah menikah lagi, kan? Apa-apaan ini! Di sini dia mati-matian menahan rindu pada wanita itu, nyatanya wanita yang dia rindukan sama sekali tak pernah mengingatnya. Bahkan dengan tidak malunya saat ini Kasih meminta bantuan padanya ag
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-04
Baca selengkapnya

Nggak Ada yang Gratis

Gilang dan Kasih saling terdiam. Usai pengakuan Kasih perihal Bastian adalah anaknya, mereka tidak lagi terlibat obrolan."Bastian anak kamu, Gilang," ulang Kasih.Gilang menggelengkan kepalanya, dia sama sekali tak percaya dengan apa yang wanita itu ucapkan."Nggak mungkin! Bisa jadi kalau ini adalah sebuah akal licikmu supaya aku mau mendonorkan darahku untuk anak itu, kan?" tanya pria itu sinis."Nggak! Bastian memang anak kamu, Gilang," ucap wanita itu meyakinkan."Kalau Bastian anak aku? Terus Manda anak siapa? Apa kamu sengaja menukar Manda dengan Bastian? Apa Manda anak orang lain? Jika iya, jadi selama ini aku menjaga anak orang lain gitu? Kalau memang kenyataannya seperti itu, kamu benar-benar jahat, Kasih. Tidak pernah kusangka ternyata kamu selicik ini. Aku menyayangi Manda dengan setulus hati, tapi ternyata dia bukan anak aku. Kamu jahat, Kasih!"Kasih terus menggelengkan kepalanya, dia tak menyangka jika Gilang akan berpikir seperti itu."Nggak, Gilang. Manda anak kamu ju
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-05
Baca selengkapnya

Tidak Nyaman

Berkali-kali Bima menghela napas berat karena sampai saat ini Kasih belum muncul juga.Pria itu takut kalau usaha Kasih untuk menemui Gilang akan sia-sia. Bima selalu menghubungi nomor wanita itu, tapi sayangnya satupun dari panggilannya tidak ada yang diangkat oleh wanita itu. Itulah yang membuat pria itu cemas.Pria itu takut kalau Kasih kenapa-kenapa di jalan, misal kehabisan uang, atau apapun itu.'Semoga saja wanita itu tidak apa-apa. Kasih, cepatlah kembali. Anak kamu sangat membutuhkan pertolonganmu, dan aku harap kamu datang tidak membawa tangan kosong,' batin Bima.Bima mengernyit heran ketika melihat Dina yang saat ini tampak begitu resah, entah apa yang sedang wanita itu rasakan. Sedari tadi mondar-mandir tak jelas, kadang duduk, kadang berdiri, seperti ada yang wanita itu pikirkan."Kamu ini kenapa?" tanya Bima pada akhirnya. Awalnya pria itu tak ingin ambil pusing, tapi lama-lama penasaran juga dengan tingkah Dina yang tak biasa itu."Nggak apa-apa," jawab wanita itu pela
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-06
Baca selengkapnya

Menikahlah Denganku

"Dia siapa, Bun?" tanya Bastian seraya melirik ke arah Gilang dengan takut-takut.Baru saja Kasih ingin menjawab, tiba-tiba saja Gilang lebih dulu menyela."Jadi, bunda kamu belum kasih tahu kalau aku ini siapa?" tanya Gilang tak percaya.Bastian menggeleng pelan, membuat Gilang langsung menatap Kasih sambil mendengkus keras."Bisa-bisanya kamu tidak kasih tahu dia kalau aku ini adalah ayahnya. Kamu ini benar-benar ya," geram pria itu pada Kasih.Kasih tak berani menjawab, itu semua memang salahnya, dia sengaja tidak memberitahu pada anaknya agar anaknya tidak selalu merengek ingin bertemu dengan ayahnya. Kalau sampai hal itu terjadi, sama saja Kasih ingkar janji."Kamu juga tidak pernah kasih tahu Manda kalau aku ini bundanya," celetuk wanita itu tanpa sadar.Gilang terkekeh sinis. "Tahu apa kamu, hah? Selama ini aku selalu memperlihatkan wajahmu di depan dia walau hanya sekadar foto," ucap pria itu tak terima karena dituduh seperti itu."Buktinya sekarang Manda sama sekali nggak nge
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-08
Baca selengkapnya

Apa Kamu Bisa Melawan?

"Apa-apaan ini, Gilang? Kenapa sekarang kamu jadi menekanku? Dari awal aku mencarimu karena membutuhkan bantuanmu, tapi kenapa kamu jadi pamrih seperti ini?" tanya Kasih tak menyangka."Dari awal aku sudah memperingatimu, kalau di dunia ini nggak ada yang gratis. Lagian kita ini sama-sama untung kok. Bastian sudah sembuh karena berkat pertolonganku, dan harusnya aku juga dapat untung, kan? Sebagai imbalannya kamu menikah denganku. Bukankah itu impas?"Kasih mengepalkan tangannya, dia merasa dipermainkan oleh Gilang. Lebih parahnya lagi dia merasakan dejavu, bukankah pria itu dulunya pernah berkata seperti itu, ketika Kasih sedang membutuhkan uang untuk pengobatan ibunya? Dan sekarang kata-kata itu Kasih dengar lagi karena Gilang berhasil menyembuhkan putranya. Bukan hanya menyembuhkan, tapi juga membayar tagihan rumah sakit."Gilang, Bastian itu anak kamu juga, kenapa kamu jadi itung-itungan kayak gini," kata wanita itu frustrasi."Nggak itung-itungan, aku cuma minta imbalan sama kamu
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-09
Baca selengkapnya

Terlalu Kecintaan

"Aku harus bagaimana sekarang? Apa aku harus minta bantuan lagi ke Bima? Ya, memang dia satu-satunya orang yang mau bantu aku, tapi ... lagi-lagi kendalanya ada di Dina. Argghh! Aku harus bagaimana sekarang? Kenapa Gilang begitu egois sih. Kalau tahu seperti itu, aku nggak bakal minta tolong sama dia. Dan, Bastian? Bisa-bisanya kamu mau ikut dengan pria itu. Ah, ini gimana ceritanya sih," keluh wanita itu seraya mengacak rambutnya frustrasi.Rasanya dia sudah capek menangis hanya karena memikirkan hal itu, yang sialnya sama sekali tak ada solusinya.Kasih tersentak kaget karena tiba-tiba saja ponselnya berbunyi, dengan cepat dia mengambil ponsel itu."Halo, Bim. Kenapa?""Kamu yang kenapa?" sentak pria itu, membuat kening wanita itu berkerut."Kamu ini kenapa? Nelepon tiba-tiba marah-marah," cetus Kasih."Ya jelas lah aku marah, kamu ini gimana sih, kenapa biarin anak-anak kamu dibawa sama pria itu, hah? Padahal waktu itu aku berharap kamu bisa memanfaatkan peluang, untuk mengajak ana
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-10
Baca selengkapnya

Gengsi Kok Dibesarin

Kasih mencoba menghubungi nomor Gilang, sayangnya pria itu sama sekali tak mengangkat panggilannya."Astaga! Angkat dong, kenapa kamu suka sekali mempersulit hidupku," erang Kasih.Karena sudah berkali-kali menghubungi pria itu, tapi sama sekali tak ada hasil, akhirnya dia memutuskan untuk mengirimi pria itu pesan.[Tolong angkat panggilanku, aku ingin bicara denganmu!]Tak lama setelah itu Gilang membalas pesannya.[Siapa?]Kasih memutar bola matanya malas, menurutnya, pria itu pura-pura tidak tahu, padahal sebenarnya tahu. Jelas saja Kasih bisa menebaknya, karena pria itu sendiri waktu itu yang memberikan nomor pria itu."Halah! Dasar sok kecakepan," cibir wanita itu.[Kasih.]Wanita itu langsung membalas dengan ogah-ogahan.[Oh, aku kira orang iseng. Silakan telepon aku lagi, mumpung aku lagi nggak sibuk.]Mata Kasih membulat. "Idih, selain sok kecakepan ternyata dia sok sibuk juga," cibir wanita itu.[Kalau kamu selalu sibuk, bagaimana caranya kamu mengurus anak-anak?]Kasih memba
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-11
Baca selengkapnya

Narsisnya Nggak Ketulungan

"Kok malah diam, jadi benar ya? Kalau kamu mau menghubungiku itu karena benar-benar merindukan suaraku?"Kasih mendengkus keras. "Hentikan kegeeranmu itu, aku mau tanya gimana kabar anak-anakku?" tanya wanita itu dengan suara sinis."No! Bukan anak-anak kamu, tapi anak kita," koreksi Gilang.Wanita itu memutar bola matanya malas. "Ya, ya, ya. Terserah kamu aja mau bilang apa. Sekali lagi aku tanya, gimana keadaan anak-anak ak-- ehem, maksudnya gimana keadaan anak-anak?""Kalau kamu penasaran atau khawatir dengan Manda dan juga Bastian, kenapa nggak datang ke sini aja."'Itu sih maunya kamu,' cibir Kasih dalam hati."Gilang, aku tanya!" geram wanita itu dengan suara ditekan. "Mereka baik-baik aja, kan? Pasti Bastian di sana rewel, kan? Dia itu nggak bakal betah kalau di tempat asing. Jadi sebaiknya kamu bawa aja dia ke sini," titah wanita itu."Kata siapa dia rewel? Dia anteng banget kok. Tuh, dia malah lagi asyik main sama saudara kembarnya.""Jangan bohong, Gilang!" geram Kasih."Kam
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-12
Baca selengkapnya

Mending Sok Narsis Daripada Sok Jual Mahal

"Anak siapa lagi yang kamu bawa, Bro?" tanya Fandi penuh keheranan."Anak aku lah," dengkus Gilang.Mulut Fandi menganga begitu lebar. "Tunggu-tunggu, anak kamu?" tanya pria itu balik."Ya.""Ya Tuhan, dari perempuan mana lagi tuh? Kok kamu ini sukanya menabur benih di mana-mana sih," gerutu Fandi seraya geleng-geleng kepala."Sembarangan aja kalau nuduh. Itu anak aku sama Kasih."Mulut Fandi semakin menganga. "Hah? Gimana? Anak kamu sama Kasih? Kalian kapan bikinnya? Bukannya selama ini nggak pernah ketemu ya? Terus kok tiba-tiba anaknya udah besar gitu?" tanya Fandi secara beruntun, membuat Gilang memijat pelipisnya karena terasa berdenyut sakit."Makanya dengar dulu kalau aku lagi ngomong," kata Gilang kesal."Gimana mau dengarin kamu ngomong. Aku dari tadi tanya kamu jawabnya juga dikit-dikit," cibir pria itu.Gilang menghela napas berat. "Ya, intinya dia itu anak aku juga.""Gimana ceritanya?""Kasih waktu itu melahirkan anak kembar.""Hah? Masa?" tanya pria itu tak percaya. "Ter
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-13
Baca selengkapnya

Jadi Bagaimana?

"Di mana anak-anak?" tanya wanita itu ketus.Gilang berdecak kesal. "Anak-anak mulu yang dicari, ini tangan aku udah pegal loh, nggak pengin dipeluk?"Kasih mendengkus keras. "Peluk aja tuh pintu, minggir aku mau masuk, mau ketemu sama anak-anak.""Eits! Nggak segampang itu kamu mau masuk ke rumah ini, patuhi dulu aturanku. Peraturannya juga nggak sulit kok, cukup berikan aku pelukan, ciuman atau yang lainnya juga boleh," kata pria itu seraya mengedipkan sebelah matanya.Kasih yang tampak jengah mendengar bualan Gilang pun langsung mendorong tubuh pria itu. Alhasil membuat pria itu jatuh tersungkur.Kasih yang melihatnya tersenyum sinis. "Segitu doang kemampuan kamu? Dasar lemah," ejek wanita itu.Gilang langsung berdiri, dia langsung mendekati wanita itu."Apa kamu bilang? Kamu ngatain aku lemah? Wah, jangan salahkan aku kalau aku nekat, kamu benar-benar melukai harga diriku, Kasih. Awas saja nanti, aku akan mengalahkanmu di ranjang," desis pria itu.Kasih mengedikkan bahunya acuh, p
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-15
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status