Sepi, itulah sebuah kata yang aku pikirkan sekarang. Hanya semilir angin yang berhembus kencang ke arah kampung dari Gunung Sepuh yang menemani soreku sekarang. Semua warga di Kampung Sepuh kini menghilang, tua, muda, kakek, nenek, anak kecil, dewasa. Semuanya berangkat ke Kampung Parigi dengan truk yang sengaja mereka sewa secara patungan. Meskipun ada jalan sawah yang membentang hingga ke Kampung Parigi. Namun warga lebih memilih untuk naik truk sebagai alat transportasi yang mereka gunakan untuk ke Kampung Parigi, tidak ada angkutan lain selain truk tersebut, tidak ada angkutan kota seperti di kota besar yang melewati kampung ini. Hanya ada sebuah mobil elf saja yang melewati jalanan provinsi yang masih berbatu dan terjal. Dan untuk sampai ke jalan provinsi itu, para warga harus menempuh satu jam perjalanan dengan berjalan kaki melewati kebun teh yang membentang luas hingga sampai ke jalanan provinsi. Aku kini hanya duduk di depan warung, melihat ke arah k
Read more