Bab 22. Si Kribo Berubah Jelita “Selesai, kita lihat hasilnya, ya, Mbak!” Pegawai salon menyisir lembut rambut Amelia. “Lho, kok malah pejam mata? Buka, dong, Mbak matanya, Mbaknya aneh, deh!” protesnya dengan gaya kemayu. “Saya dag dig dug, Mas! Takut, gelisah, gimana … gitu,” sahut Amelia tetap memejamkan mata. “Mas? Berapa kali lagi saya, bilang, panggil saya Nindy!” Pria gemulai itu mengerecutkan bibir. “Oh, iya, maaf, saya lupa. Maaf, ya!” Amel merasa bersalah, spontan membuka mata. Dia ingin menoleh pada Nando yang sejak pagi hingga sore ini telah bekerja keras melayani dirinya di salon terkenal itu. Tetapi, gerakan kepala gadis itu 
Last Updated : 2022-04-14 Read more