Home / Rumah Tangga / Bersuami Anak "Mama" / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Bersuami Anak "Mama": Chapter 61 - Chapter 70

174 Chapters

Bab 61. Mosa Masih Bingung

"Amin. Aku juga berharap begitu. Aku sangat berharap jika ini adalah pernikahan terakhir aku," sahut Mosa."Amin. Kamu memang layak untuk bahagia, Mosa. Tetapi karma bisa saja berlaku untuk Roni. Biarkan dia mendapatkan balasan karena telah menyakiti kamu," balas Raisa."Hust! Jangan bilang begitu! Berdoa saja yang baik. Karena doa akan kembali kepada yang berdoa. Apalagi kamu sedang hamil. Jadi ngomong yang baik-baik saja!" Mosa menghentikan Raisa."Iya iya. Aku mengerti. Ya sudah aku lanjut makan lagi, ya. Aku laper nih. Apalagi makanan ini memang enak. Pesan dimana ya Andre itu?" tanya Raisa."Kalau aku tidak salah ingat. Ini adalah makanan ketika aku diundang makan di restoran sama kepala sekolah," jawab Mosa."Oh, iya. Aku ingat. Yang kamu bilang makanannya enak tapi kamu nggak bisa menikmatinya, kan?" sahut Raisa."Iya, kamu inget banget.""Ya sudah, mumpung masih di sini aku mau makan lagi, ya. Itu Andre sudah mau ke sini," tutur Raisa.Andre kemudian melemparkan senyum kepada
last updateLast Updated : 2022-06-05
Read more

Bab 62. Andre Berdebar

Andre kemudian duduk di samping Mosa. "Kamu kenapa, Mosa? Ketika kita sudah menikah kamu justru seperti menghindar?" tanyanya. Mosa bergeming. Sampai beberapa saat. "Aku masih bingung ini mimpi atau tidak," jawabnya. "Jadi kamu merasa ini masih mimpi?" tanya Andre. Mosa mengangguk. Andre kemudian memegang tangan Mosa. Lalu mendekatkan diri wajahnya ke wajah Mosa. Mosa merasa makin bingung, ia kemudian memejamkan matanya. Ia merasakan nafas Andre berhembus begitu dekat. "Kenapa, Mosa? Kamu merasa apakah ini masih mimpi?" tanya Andre yang begitu dekat. Mosa tidak menjawab, juga tidak membuka matanya. Hatinya berdesir dan jantungnya berdebar. Tangannya menjadi dingin. Andre juga merasakan dinginnya tangan Mosa. "Kamu kenapa lagi, Mosa?" tanya Andre. Tidak menunggu jawaban Mosa, Andre mengecup kening Mosa cukup lama. Lalu ia melepaskan Mosa. Mosa akhirnya membuka matanya. Entah apa yang ia rasakan. Tetapi perasaannya merasa lebih tenang. Kecupan yang Andre berikan membuat dirinya
last updateLast Updated : 2022-06-05
Read more

Bab 63. Roni Datang ke Rumah Mosa

Andre dan Mosa kemudian berdiri. Mereka akan menyambut kedatangan Roni. Roni seperti wajahnya merah padam. Roni kemudian menghampiri Mosa dan Roni. "Mosa, ini ada apa? Ada Andre juga? Kalian ada hubungan apa?" tanya Roni. "Maaf, aku sudah menikah dengan Andre. Andre ini adalah suamiku sekarang. Apa kalian saling mengenal?" tanya Mosa. "Oh, jadi kamu mengambil istriku, Dre! Kurang ajar kamu. Kamu sok sokan menasehati aku untuk memperbaiki hubunganku dengan istriku sekarang ternyata kamu sendiri yang mengambil Mosa dariku," ucap Roni kemudian menarik kerah baju Andre. Semua orang menghampiri Roni. "Hey, kamu siapa mau menghajar anak saya?'' tanya Ayah Andre, lalu menepis tangan Roni. "Jadi ini anak Anda? Apakah Anda tidak mengajarkan anak Anda untuk tidak merebut istri orang, Pak? Ini adalah istri saya. Dan anak Anda merebutnya," ucap Roni kembali menarik kerah baju Andre makin kuat. "Minggir kamu! Andre adalah suamiku sekarang. Kamu jangan bilang aku adalah istrimu, ya! Kamu itu
last updateLast Updated : 2022-06-06
Read more

Bab 64. Roni Merencanakan Sesuatu

"Tidak. Bukan begitu, Mosa. Aku kasihan karena kamu diperlakukan tidak baik sama Roni. Tetapi aku menyukai kamu karena kamu begitu sabar dan menerima Roni yang seperti itu. Aku bahkan juga ingin memiliki kamu sejak saat itu. Aku ingin membahagiakan kamu. Aku ingin membuat kamu menjadi ratu yang bisa merasakan keindahan rumah tangga. Jadi kamu jangan salah paham, Mosa!" sahut Andre.Mosa memang merasa salah paham. Tetapi penjelasan Andre barusan bisa membuat hati Mosa kembali baik. "Jadi kamu menyukai Aku karena apa?""Karena kamu baik, sabar. Dan sepertinya kamu bisa bela diri, Mosa?" tanya Andre."Sebenarnya sih aku dulu hanya ikut kegiatan bela diri untuk membela diri sendiri dan jarang banget aku pakai, karena aku tidak mau memukul orang tanpa alasan. Tetapi tadi aku merasa sangat kesal melihat Roni memukul kamu, jadi aku balas saja, dan sepertinya terlalu keras sampai berdarah gitu," jawab Mosa."Terima kasih kamu telah membela aku, Mosa. Aku nggak nyangka kamu sampai memukul Roni
last updateLast Updated : 2022-06-06
Read more

Bab 65. Laila Tertancap Pisau

Laila kemudian mencoba menelpon Roni. "Halo, Ron. Kamu dimana? Cepat pulang!" pinta Laila dengan berbisik. "Aku masih di rumah ibuku. Ada apa?" "Cepat pulang!"Laila tidak banyak berkata. Ia takut jika Ronald mendengar jika dirinya ada di dalam rumah. Ia tidak ingin membuka pintu sebelum Roni datang.Beberapa saat kemudian mobil Roni nampak datang. Laila masih mengintip di jendela ternyata Ronald juga masih ada di sana. Ia melihat Roni yang turun dari mobil dan langsung menghampiri Ronald."Kamu siapa?" tanya Roni pada Ronald."Aku Ronald. Kamu Roni, ya? Mana Laila?" balas Ronald, laki-laki yang usianya seperti tidak muda lagi, tetapi gayanya seperti anak muda."Kenapa mencari istri saya?" tanya Roni."Laila sudah beberapa hari tidak bisa aku hubungi. Aku mau bertemu dengannya sekarang," jawab Ronald."Oh, jadi kamu ingin bertemu dengan istri orang. Aku ini suaminya. Kalau aku tidak mengizinkan kamu untuk bertemu istriku itu adalah hakku, kamu tidak memiliki hak sama sekali. Sebaik
last updateLast Updated : 2022-06-06
Read more

Bab 66. Roni Dibawa ke Kantor Polisi

"Pak, istri Bapak sudah meninggal sebelum datang ke sini. Tadi saya memeriksa Ibu ini sudah tidak bernyawa karena kehilangan banyak darah," jawab Dokter.Roni merasa sangat bersalah. Kepalanya sakit seperti tersambar petir. Ia tidak mau dikatakan sebagai seorang pembunuh."La-lalu bagaimana janin yang dikandung, Dok?" tanya Roni terbatas."Janinnya pun juga tidak bernyawa. Karena sabetan pisau bahkan janinnya juga sudah terbelah. Kami akan membersihkan semuanya. Tetapi Bapak silakan urus administrasinya dulu. Nanti kalau sudah selesai jenazah bisa dibawa pulang," jawab Dokter.Roni menjadi lemas. Di tangannya sendiri, istri dan calon anaknya meninggal. Ia kemudian tidak bisa berkata-kata lagi. Bahkan untuk berdiri saja tidak sanggup. Ia hanya memandangi kain putih yang menutupi jenazah Laila.Padahal baru saja mereka akan memperbaiki hubungan. Tetapi kini Laila sudah meninggal. Bahkan di tangannya sendiri Laila kehilangan nyawa.Roni tak sanggup untuk melakukan apapun. Kemudian tetang
last updateLast Updated : 2022-06-07
Read more

Bab 67. Malam Pertama Mosa

"Tetapi apapun yang terjadi tidak akan mengubah apapun, Ron. Kamu harus mempertanggung jawabkan perbuatanmu ini!" tutur Karno."Sudah Ibu bilang, kan? Usir Perem ular itu. Malah kamu bawa dia pergi cari kontrakan baru. Kalau seperti ini jadinya siapa yang menyesal kalau bukan kami sendiri," cibir Sarni."Ibu jangan menambah suasana menjadi panas! Ini semua diluar kendali kita. Mungkin besok atau setelah penyidikan kasus kamu selesai, barang-barang mu di rumah kontrakan itu akan Bapak bawa pulang. Kamu yang sabar menjalani hukuman ini. Bapak sama Ibu pamit dulu," pamit Karno. Roni bersalaman dengan kedua orangtuanya. Bukti sudah didapatkan oleh polisi. Karno segera ke rumah sakit untuk mengurus pemulangan jenazah Laila.*Di rumah Mosa pukul 8 malam.Suasana di rumah Mosa sudah hening. Mina dan Arka sudah memasuki kamar masing-masing untuk beristirahat. Tetapi Mosa dan Andre memilih untuk menonton televisi. "Mosa, kamu mau makan apa?" tanya Andre."Aku masih kenyang nih. Kamu mau ma
last updateLast Updated : 2022-06-07
Read more

Bab 68. Kesalahpahaman

Suasana berubah menjadi riuh. Semua membicarakan tentang Mosa, bahkan teman-teman guru pun juga ikut membicarakan Mosa. "Saya mohon untuk semua setelah ini tidak ada kesalahpahaman lagi. Bu Mosa ini sudah sah menjadi seorang istri. Jadi saya pribadi sebagai mertua dari Bu Mosa meminta maaf jika ada kesalahpahaman sebelum ini," tutur kepala sekolah.Semua tidak menyangka jika Mosa menjadi menantu dari kepala sekolah yang selama ini disegani oleh semua warga sekolah.Setelah upacara selesai, acara dilanjutkan dengan bersalaman kepada Mosa untuk memberikan selamat. Siswi yang tadinya curiga dengan Mosa kemudian meminta maaf karena sudah salah sangka.Tetapi Mosa justru meminta maaf karena adanya salah paham, tidak segera mengumumkan pernikahannya. Di ruang guru, Mosa mendapatkan banyak pujian serta ucapan selamat dari teman sesama guru."Aduh, Bu Mosa ini tiba-tiba menikah sama anak kepala sekolah," goda salah satu guru perempuan. "Mungkin sudah jodoh kali ya? Kalau yang tidak berjodo
last updateLast Updated : 2022-06-07
Read more

Bab 69. Menemui Roni

"Maaf, Bu. Kedatangan kami kemari memang untuk berbela sungkawa. Saat pernikahan Roni waktu itu saya juga datang. Saya turut sedih mendengar semua ini. Apalagi istri Roni yanh sedang mengandung," sahut Andre."Nggak usah banyak bicara kamu! Kamu itu laki-laki yang tidak punya hati sama teman. Teman macam apa kamu, teman yang mengambil pasangan temannya," cibir Sarni."Maaf, Bu. Mosa dan Roni sudah resmi bercerai. Bahkan sebelum menikah dengan Mosa, saya juga sudah pernah bertanya apakah dia mau kembali dengan Roni, dia pun menjawab tidak. Kami memang menikah karena suka sama suka, Bu. Tidak ada yang merebut dan terebut. Jadi tolong jangan rendahnya Mosa seperti itu, karena saya tidak rela. Karena istri saya sudah ibu siram dengan teh seperti itu membuat hati saya perih. Dan kami akan pamit sekarang juga," sahut Andre.Sebelumnya Karno sudah memberikan informasi dimana Roni ditahan agar Andre bisa bertemu dengan Roni keesokan harinya.Esok harinya, Andre dan Mosa mendatangi dimana Roni
last updateLast Updated : 2022-06-08
Read more

Bab 70. Bulan Madu

Mosa menoleh, lalu mengernyitkan keningnya. "Maksud kamu?''"Iya, bulan madu. Kamu mau kemana gitu berdua sama aku," sahut Andre santai sambil masih menatap layar televisi.Mosa masih menatap wajah suaminya. Lalu Andre pun menoleh. "Bagaimana?""Kamu serius?" tanya Mosa meyakinkan."Ya seriuslah. Kalau nggak serius kenapa aku bertanya, Mosa," jawab Andre.Mosa tersenyum lalu menunduk. Ia merasa tersipu dengan pernyataan Andre barusan."Jadi bagaimana?" Andre kembali bertanya."Entah. Aku masih bingung."Andre tahu jika istrinya merasa malu. "Kamu jangan malu sama aku! Kita ini sudah menjadi suami istri, loh. Jadi kalau bisa kita harus selalu terbuka apa adanya. Jangan ada yang ditutupi. Kita akan hidup berdampingan selamanya. Jadi kita harus selalu terbuka. Aku ingin mengajak kamu berbulan madu, Mosa. Tetapi mau kemananya terserah kamu," sahut Andre. "Jujur aku nggak pernah kepikiran untuk berbulan madu, Dre. Aku memang malu dan bingung," balas Mosa."Oke. Nanti aku yang berikan kamu
last updateLast Updated : 2022-06-08
Read more
PREV
1
...
56789
...
18
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status