Beranda / Rumah Tangga / Bersuami Anak "Mama" / Bab 64. Roni Merencanakan Sesuatu

Share

Bab 64. Roni Merencanakan Sesuatu

Penulis: Anika Mufidah
last update Terakhir Diperbarui: 2022-06-06 14:43:46

"Tidak. Bukan begitu, Mosa. Aku kasihan karena kamu diperlakukan tidak baik sama Roni. Tetapi aku menyukai kamu karena kamu begitu sabar dan menerima Roni yang seperti itu. Aku bahkan juga ingin memiliki kamu sejak saat itu. Aku ingin membahagiakan kamu. Aku ingin membuat kamu menjadi ratu yang bisa merasakan keindahan rumah tangga. Jadi kamu jangan salah paham, Mosa!" sahut Andre.

Mosa memang merasa salah paham. Tetapi penjelasan Andre barusan bisa membuat hati Mosa kembali baik. "Jadi kamu menyukai Aku karena apa?"

"Karena kamu baik, sabar. Dan sepertinya kamu bisa bela diri, Mosa?" tanya Andre.

"Sebenarnya sih aku dulu hanya ikut kegiatan bela diri untuk membela diri sendiri dan jarang banget aku pakai, karena aku tidak mau memukul orang tanpa alasan. Tetapi tadi aku merasa sangat kesal melihat Roni memukul kamu, jadi aku balas saja, dan sepertinya terlalu keras sampai berdarah gitu," jawab Mosa.

"Terima kasih kamu telah membela aku, Mosa. Aku nggak nyangka kamu sampai memukul Roni
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Bersuami Anak "Mama"   Bab 65. Laila Tertancap Pisau

    Laila kemudian mencoba menelpon Roni. "Halo, Ron. Kamu dimana? Cepat pulang!" pinta Laila dengan berbisik. "Aku masih di rumah ibuku. Ada apa?" "Cepat pulang!"Laila tidak banyak berkata. Ia takut jika Ronald mendengar jika dirinya ada di dalam rumah. Ia tidak ingin membuka pintu sebelum Roni datang.Beberapa saat kemudian mobil Roni nampak datang. Laila masih mengintip di jendela ternyata Ronald juga masih ada di sana. Ia melihat Roni yang turun dari mobil dan langsung menghampiri Ronald."Kamu siapa?" tanya Roni pada Ronald."Aku Ronald. Kamu Roni, ya? Mana Laila?" balas Ronald, laki-laki yang usianya seperti tidak muda lagi, tetapi gayanya seperti anak muda."Kenapa mencari istri saya?" tanya Roni."Laila sudah beberapa hari tidak bisa aku hubungi. Aku mau bertemu dengannya sekarang," jawab Ronald."Oh, jadi kamu ingin bertemu dengan istri orang. Aku ini suaminya. Kalau aku tidak mengizinkan kamu untuk bertemu istriku itu adalah hakku, kamu tidak memiliki hak sama sekali. Sebaik

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-06
  • Bersuami Anak "Mama"   Bab 66. Roni Dibawa ke Kantor Polisi

    "Pak, istri Bapak sudah meninggal sebelum datang ke sini. Tadi saya memeriksa Ibu ini sudah tidak bernyawa karena kehilangan banyak darah," jawab Dokter.Roni merasa sangat bersalah. Kepalanya sakit seperti tersambar petir. Ia tidak mau dikatakan sebagai seorang pembunuh."La-lalu bagaimana janin yang dikandung, Dok?" tanya Roni terbatas."Janinnya pun juga tidak bernyawa. Karena sabetan pisau bahkan janinnya juga sudah terbelah. Kami akan membersihkan semuanya. Tetapi Bapak silakan urus administrasinya dulu. Nanti kalau sudah selesai jenazah bisa dibawa pulang," jawab Dokter.Roni menjadi lemas. Di tangannya sendiri, istri dan calon anaknya meninggal. Ia kemudian tidak bisa berkata-kata lagi. Bahkan untuk berdiri saja tidak sanggup. Ia hanya memandangi kain putih yang menutupi jenazah Laila.Padahal baru saja mereka akan memperbaiki hubungan. Tetapi kini Laila sudah meninggal. Bahkan di tangannya sendiri Laila kehilangan nyawa.Roni tak sanggup untuk melakukan apapun. Kemudian tetang

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-07
  • Bersuami Anak "Mama"   Bab 67. Malam Pertama Mosa

    "Tetapi apapun yang terjadi tidak akan mengubah apapun, Ron. Kamu harus mempertanggung jawabkan perbuatanmu ini!" tutur Karno."Sudah Ibu bilang, kan? Usir Perem ular itu. Malah kamu bawa dia pergi cari kontrakan baru. Kalau seperti ini jadinya siapa yang menyesal kalau bukan kami sendiri," cibir Sarni."Ibu jangan menambah suasana menjadi panas! Ini semua diluar kendali kita. Mungkin besok atau setelah penyidikan kasus kamu selesai, barang-barang mu di rumah kontrakan itu akan Bapak bawa pulang. Kamu yang sabar menjalani hukuman ini. Bapak sama Ibu pamit dulu," pamit Karno. Roni bersalaman dengan kedua orangtuanya. Bukti sudah didapatkan oleh polisi. Karno segera ke rumah sakit untuk mengurus pemulangan jenazah Laila.*Di rumah Mosa pukul 8 malam.Suasana di rumah Mosa sudah hening. Mina dan Arka sudah memasuki kamar masing-masing untuk beristirahat. Tetapi Mosa dan Andre memilih untuk menonton televisi. "Mosa, kamu mau makan apa?" tanya Andre."Aku masih kenyang nih. Kamu mau ma

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-07
  • Bersuami Anak "Mama"   Bab 68. Kesalahpahaman

    Suasana berubah menjadi riuh. Semua membicarakan tentang Mosa, bahkan teman-teman guru pun juga ikut membicarakan Mosa. "Saya mohon untuk semua setelah ini tidak ada kesalahpahaman lagi. Bu Mosa ini sudah sah menjadi seorang istri. Jadi saya pribadi sebagai mertua dari Bu Mosa meminta maaf jika ada kesalahpahaman sebelum ini," tutur kepala sekolah.Semua tidak menyangka jika Mosa menjadi menantu dari kepala sekolah yang selama ini disegani oleh semua warga sekolah.Setelah upacara selesai, acara dilanjutkan dengan bersalaman kepada Mosa untuk memberikan selamat. Siswi yang tadinya curiga dengan Mosa kemudian meminta maaf karena sudah salah sangka.Tetapi Mosa justru meminta maaf karena adanya salah paham, tidak segera mengumumkan pernikahannya. Di ruang guru, Mosa mendapatkan banyak pujian serta ucapan selamat dari teman sesama guru."Aduh, Bu Mosa ini tiba-tiba menikah sama anak kepala sekolah," goda salah satu guru perempuan. "Mungkin sudah jodoh kali ya? Kalau yang tidak berjodo

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-07
  • Bersuami Anak "Mama"   Bab 69. Menemui Roni

    "Maaf, Bu. Kedatangan kami kemari memang untuk berbela sungkawa. Saat pernikahan Roni waktu itu saya juga datang. Saya turut sedih mendengar semua ini. Apalagi istri Roni yanh sedang mengandung," sahut Andre."Nggak usah banyak bicara kamu! Kamu itu laki-laki yang tidak punya hati sama teman. Teman macam apa kamu, teman yang mengambil pasangan temannya," cibir Sarni."Maaf, Bu. Mosa dan Roni sudah resmi bercerai. Bahkan sebelum menikah dengan Mosa, saya juga sudah pernah bertanya apakah dia mau kembali dengan Roni, dia pun menjawab tidak. Kami memang menikah karena suka sama suka, Bu. Tidak ada yang merebut dan terebut. Jadi tolong jangan rendahnya Mosa seperti itu, karena saya tidak rela. Karena istri saya sudah ibu siram dengan teh seperti itu membuat hati saya perih. Dan kami akan pamit sekarang juga," sahut Andre.Sebelumnya Karno sudah memberikan informasi dimana Roni ditahan agar Andre bisa bertemu dengan Roni keesokan harinya.Esok harinya, Andre dan Mosa mendatangi dimana Roni

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-08
  • Bersuami Anak "Mama"   Bab 70. Bulan Madu

    Mosa menoleh, lalu mengernyitkan keningnya. "Maksud kamu?''"Iya, bulan madu. Kamu mau kemana gitu berdua sama aku," sahut Andre santai sambil masih menatap layar televisi.Mosa masih menatap wajah suaminya. Lalu Andre pun menoleh. "Bagaimana?""Kamu serius?" tanya Mosa meyakinkan."Ya seriuslah. Kalau nggak serius kenapa aku bertanya, Mosa," jawab Andre.Mosa tersenyum lalu menunduk. Ia merasa tersipu dengan pernyataan Andre barusan."Jadi bagaimana?" Andre kembali bertanya."Entah. Aku masih bingung."Andre tahu jika istrinya merasa malu. "Kamu jangan malu sama aku! Kita ini sudah menjadi suami istri, loh. Jadi kalau bisa kita harus selalu terbuka apa adanya. Jangan ada yang ditutupi. Kita akan hidup berdampingan selamanya. Jadi kita harus selalu terbuka. Aku ingin mengajak kamu berbulan madu, Mosa. Tetapi mau kemananya terserah kamu," sahut Andre. "Jujur aku nggak pernah kepikiran untuk berbulan madu, Dre. Aku memang malu dan bingung," balas Mosa."Oke. Nanti aku yang berikan kamu

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-08
  • Bersuami Anak "Mama"   Bab 71. Memadu Kasih

    Mosa kemudian duduk bersebelahan dengan Andre. Memandang gunung dengan matahari yang hangat. Bersama Andre sangat nyaman baginya. Apalagi Andre merangkul Mosa dengan sangat mesra."Terima kasih ya, Dre. Kamu memang laki-laki yang aku idamkan," tutur Mosa."Sama-sama, Mosa. Aku juga ingin menjadi pendamping kamu. Aku bahagia bisa memiliki kamu seutuhnya," balas Andre.Pagi itu mereka habiskan bersama dengan berdua. Andre juga sudah menyiapkan sarapan di kamar hotelnya. Beberapa saat kemudian pesanan Andre pun tiba. Santapan istimewa sudah disiapkan oleh petugas hotel dengan dekorasi yang cantik. Mosa kembali terkesima. Setelah petugas hotel meninggalkan kamar mereka. Andre menyiapkan kursi untuk Mosa. Ia membimbing Mosa untuk duduk dan Andre pun duduk di samping Mosa."Kamu menyiapkan ini semua, Dre?" tanya Mosa."Untuk kamu, Mosa," sahut Andre.Mosa kemudian merangkul lengan Andre. Lalu mengecup pipi Andre. Andre pun membalas kecupan Mosa di pipi.Mereka menikmati sarapan bersama saa

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-09
  • Bersuami Anak "Mama"   Bab 72. Berdansa

    "Sudah! Kamu ikuti saja gerakan ku nanti, kamu cukup berdiam saja! Lagipula tidak ada yang akan melihat kita, karena semua fokus sama dirinya masing-masing. Coba kamu lihat semua yang ada di sini!" tutur Andre.Mosa memandang semua yang ada di sana. "Tapi aku ragu.""Kenapa ragu? Kamu sedang bersama suami kamu lo, Mosa," ucap Andre meyakinkan."Ya sudah. Aku mau. Tapi pelan-pelan saja, ya!" pinta Mosa.Andre mengajak Mosa untuk lebih dekat dengan orang-orang yang ada di sana. Andre mulai mengarahkan Mosa untuk meletakkan tangan di bahu dan pinggang Andre. Gerakan mereka mulai pelan. Mosa hanya mengikuti kemana Andre bergerak. Meskipun sedikit kaku, tetapi Mosa cukup tanggap dengan gerakan Andre. Mosa pun bisa mengimbanginya.Mosa tidak menyangka jika Andre lihai dalam berdansa. Bahkan Mosa yang sebelumnya tidak pernah berdansa pun dibimbingnya."Kamu cantik, Mosa," puji Andre di tengah berdansa.Mosa hanya tersenyum tipis sembari masih fokus mengikuti gerakan Andre. Setelah musik bera

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-09

Bab terbaru

  • Bersuami Anak "Mama"   Bab 174. Cinta Sejati (TAMAT)

    Sarni dengan cepat mengambil pistol tersebut dan mengarahkan tepat ke arah Mosa.Dor Dor Dor.Sarni menembakkan pistol tersebut. Polisi segera mengamankan Sarni begitu juga dengan Karno.Tembakan tadi tidak melukai Mosa sama sekali. Karena Andre berhasil menghalangi peluru tersebut mengenai istrinya.Andre kemudian terjatuh dengan darah mengalir deras dari dadanya. Sampai darah itu pun muncrat jauh ke beberapa arah. Mosa langsung histeris. Begitu juga dengan polisi yang berada di sana langsung menolong Andre yang memerintahkan untuk langsung menghubungi rumah sakit. "Andre, Andre. Kamu yang kuat, ya? Kita akan segera ke rumah sakit," ucap Mosa sembari berurai air mata.Begitu juga dengan Andre yang terus mengeluarkan cairan bening dari ujung netranya. Baginya melindungi istrinya agar tidak terluka adalah kewajibannya. Meskipun entah sampai kapan dia harus bertahan. Setidaknya sampai saat ini dirinya akan bertahan untuk bisa mengusap air mata Mosa.Tidak lama kemudian ambulan pun data

  • Bersuami Anak "Mama"   Bab 173. Ngelantur

    "Tapi aku merasa kesepian ketika ayah harus bekerja dan aku di rumah hanya dengan pembantu. Rasanya aku ingin meluapkan semua dengan tidak menuruti keinginan Ayah untuk kuliah di jurusan yang ayah perintahkan. Aku juga sakit hati ketika ayah justru menyebutkan nama Hendra untuk menjadi ahli waris ayah. Mungkin terkesan berlebihan. Atau ayah bilang kalau semua itu tidak benar. Boleh, tetapi aku merasa tidak ikhlas. Lebih baik aku mendekam di penjara saja daripada harus hidup dengan orang yang tidak menyayangiku," terang Hendra.Semua juga tidak menyangka. Ternyata perbuatannya selama ini yang terkesan kejam dan juga tidak memiliki hati ternyata benih dari kekurangan kasih sayang dari orang tuanya. Mosa menelan saliva. Dia juga tidak menyangka jika yang ada di depannya saat ini adalah sebuah kenyataan. Meskipun Mosa tidak memiliki sosok ayah yang ada di sampingnya, tetapi Mosa tidak merasa kekurangan kasih sayang. Karena ibunya selalu ada di sampingnya. Bahkan hingga saat ini."Saya me

  • Bersuami Anak "Mama"   Bab 172. Ikut Suami

    "Sama. Aku juga selalu jatuh cinta sama kamu. Entah sampai kapan aku bernafas dan bahkan ketika aku sudah meninggal pun aku tetap mencintai kamu. Aku akan menunggu kamu di hari berikutnya. Kita akan sama-sama bahagia di surga. Bersama dengan kakaknya Rasya dan Risya," sahut Andre."Jangan bilang tentang kematian dong! Aku benar-benar ingin berdua sama kamu sampai hari tua nanti. Meskipun kematian itu pasti aku ingin kita meninggal berdua saja. Karena aku nggak mau sampai kesepian karena nggak ada kamu di sampingku.""Iya. Aku juga ingin menua bersama kamu. Melihat tumbuh kembang anak-anak kita. Dan kita bisa tinggal berdua melihat cucu kita nanti," sahut Andre.Mereka berdua kemudian melanjutkan makan malam dengan santai. Andre menyuapi Mosa sampai semua menu makanan yang tersedia sudah dicicipi oleh Mosa.Andre juga memilih makanan yang sehat dan bergizi untuk ibu menyusui. Karena memang Mosa juga doyan sekali makan. Jadi Andre juga memperhatikan nutrisi yang dikonsumsi oleh istriny

  • Bersuami Anak "Mama"   Bab 171. Makan Malam Romantis 

    Mosa juga mendengar obrolan Andre dengan polisi. "Kapan mau ke kantor polisi?" tanyanya. "Masih belum dapat informasi. Yuk kita masuk dulu saja!" ajak Andre."Sudah ada teh, tadi aku buatkan untuk kamu," ucap Mosa. "Kamu nggak usah melakukan sesuatu yang sekiranya membuat tanganmu terasa sakit, Mosa! Aku bisa kok. Lagi pula kamu juga masih sakit. Aku nggak mau kamu kenapa-kenapa. Ngerti, kan?" Mosa mengangguk. "Iya. Aku mengerti. Tadi aku pakai tangan kiri kok. Dan nggak kerasa sakit. Aku juga nggak gendong si kembar. Semua sudah ditangani sama Ibu dan juga Bi Imah. Jadi aku lebih banyak istirahat. Bosen juga," sahut Mosa."Ya, kamu baca buku atau temani si kembar saja! Biar tangan kamu bisa segera pulih," Andre memberikan nasihat."Oh ya. Sebenarnya aku mau makan di luar. Kira-kira bisa nggak, ya? Kalau nggak bisa kita makan di rumah saja deh," tanya Mosa tidak terlalu antusias."Mau makan apa? Nanti kita akan keluar berdua," tanya Andre sembari menikmati teh buatan istrinya."Ya

  • Bersuami Anak "Mama"   Bab 170. Saling Melindungi 

    Sesampainya di rumah, Mosa langsung menghampiri si kembar yang berada di kamar. "Mosa, kamu sudah pulang. Bagaimana keadaanmu?" tanya Mina saat sedang menemani cucunya di kamar."Aku baik-baik saja, Bu. Anak-anak bagaimana?" "Mereka baik-baik saja. Kamu istirahat saja dulu! Pasti tanganmu masih sakit, kan? Anak-anak biar sama Ibu dan Bi Imah. Kamu hanya perlu makan yang banyak dan tenangkan fikiranmu agar bisa memproduksi ASI yang melimpah. Mereka masih sangat membutuhkan ASI. Karena stok sudah hampir habis. Terutama Rasya yang kalau minum susu sangat kuat," terang Mina."Baik, Bu. Ngomong-ngomong sudah bisa sarapan sama apa nih aku?" tanya Mosa."Kamu ke dapur saja! Bi Imah sudah masak kok," sahut Mina.Setelah sarapan dari Bi Imah yang menyiapkan. Mosa langsung memompa ASInya. Karena untuk menyusui langsung masih cukup kesulitan untuk menggerakkan tangannya. Andre juga sudah melihat kalau di depan rumahnya juga sudah bersih dari bekas darah setelah insiden semalam. Andre kemudian

  • Bersuami Anak "Mama"   Bab 169. Ingin Pulang

    Sesampainya di rumah sakit, Mosa langsung mendapatkan penanganan dari dokter. Mosa harus mendapatkan operasi kecil untuk mengeluarkan peluru dari dalam lengan nya. Andre terpaksa harus menunggu di luar karena tidak diperkenankan masuk ke dalam ruangan operasi. Di sana juga ada beberapa polisi yang juga mendapatkan serangan penembakan oleh Hendra. Ada satu polisi yang harus meregang nyawa harus penurunan tepat mengenai jantungnya dan tidak dapat tertolong saat dibawa ke rumah sakit.Setidaknya, Andre bersyukur Mosa masih bisa diselamatkan karena tidak mengenai organ vitalnya. Meskipun luka di lengannya akan membutuhkan beberapa waktu untuk bisa sembuh total.Membutuhkan waktu sekitar satu jam, akhirnya peluru yang bersarang di lengan Mosa berhasil diambil. Dokter menghampiri Andre yang sedang menunggu Mosa di depan ruang operasi."Pak, istri Bapak sudah selesai. Mungkin nanti hanya perlu minum antibiotik agar tidak sampai terinfeksi dan bisa segera pulih. Karena luka di tangannya itu

  • Bersuami Anak "Mama"   Bab 168. Tamu Tak Diundang

    "Pergi kamu ke kantor polisi, Hendra!" teriak Andre."Kenapa? Aku bisa saja pergi ke sana! Tapi kamu sepertinya ketakutan, ya? Tenang saja! Masa kecil kita dulu yang kita akan menjaga satu sama lain, aku tidak akan pernah lupa. Aku tidak akan menyakiti kamu sedikit pun. Aku juga tidak ingin mengotori tanganku dengan melenyapkanmu," sahut Hendra tenang."Lalu mau apa kamu sekarang?'' tanya Andre."Aku hanya ingin berkunjung menemui kamu, Dre. Aku tidak akan apa-apakan kamu.""Kamu jadi manusia kenapa tega sekali memperlakukan Roni sekejam itu? Bukankah kamu adalah orang yang murah hati. Tetapi kenapa kamu berubah begitu jauh? Aku sungguh tidak menyangka. Kamu harus mempertanggung jawabkan perbuatan kamu, Hendra!" ucap Andre."Sayangnya Roni masih hidup. Coba saja kalau dia mati kan dia tidak perlu masuk ke penjara. Memang dia sepertinya umurnya panjang. Sehingga dia sedang menderita sendiri," sahut Hendra.Andre berfikir akan mengambil ponsel nya di dalam. Saat dia akan bangkit, Hendra

  • Bersuami Anak "Mama"   Bab 167. Dugaan Sarni Depresi

    "Tapi ibu mau bawa yang perempuan, Mosa. Dari dulu ibu pengen cucu perempuan. Dan saat ini sudah ada di hadapan Ibu. Ibu bawa, ya!" sahut Sarni."Ibu, bercandanya jangan keterlaluan! Kasihan mereka pasti resah. Sudah cukup! Kan kita ke sini mau menjenguk mereka," tutur Karno."Iya. Tadinya begitu. Tapi kan ibu juga mau cucu seperti mereka. Apa bisa kita dapatkan cucu dari Roni. Sedangkan di penjara juga dia punya penyakit kelamin," tanya Sarni."Sudahlah, Bu. Kalau ibu begini lebih baik kita pulang saja! Bapak malu," ajak Karno.Semuanya terdiam. Lalu pecah saat si kembar menangis. Mosa lalu membawa si kembar untuk ke kamar. Menghindari segala kemungkinan yang muncul. Bersama dengan Mina.Andre mencoba menenangkan keadaan. "Maaf, Bu. Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Mungkin saat ini Roni sedang mendapatkan apa yang dituai. Tetapi saya juga berdoa agar Roni bisa mendapatkan yang terbaik.""Halah, banyak omong kamu. Kamu senang kan telah mengambil Mosa dari Roni. Padahal jelas

  • Bersuami Anak "Mama"   Bab 166. Peran Ibu

    Malam harinya, Mosa telah berhasil menidurkan kedua bayinya dengan dibantu Mina. Mosa yang merasa lelah kemudian mengambil posisi untuk tidur di samping suaminya.Andre sudah tertidur. Karena Mosa memang meminta Andre untuk tidur kalau di malam hari membutuhkan bantuan. Ternyata gerakan Mosa membangunkan Andre. "Maaf, kamu jadi terbangun," ucap Mosa.Andre hanya tersenyum menyambut kedatangan istri di sampingnya. "Tidak masalah. Aku senang. Kamu istirahat saja dulu! Sini biar aku temani," ucapnya."Aku memang sangat mengantuk. Ini sudah jam sebelas dan aku belum tidur juga. Aku mau tidur dulu, ya!" sahut Mosa."Iya, kamu tidur saja! Nanti kalau si kembar bangun biar aku yang tangani," balas Andre."Terima kasih ya, Dre. Kamu bersedia menjadi suami yang siaga. Bahkan besok kamu juga akan kerja," ucap Mosa menatap wajah Andre."Rasya dan Risya adalah anakku juga. Sangat tidak adil kalau hanya kamu yang berjuang untuk mengasuhnya. Selagi aku masih diberikan kesempatan, maka aku akan mel

DMCA.com Protection Status