Home / Romansa / Pernikahan Yang Sempurna / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Pernikahan Yang Sempurna: Chapter 41 - Chapter 50

140 Chapters

|41|. Ada Pria Dikamar Ku

Setelah shalat insya, Hana merasa gugup di kamar menanti kepulangan Pasha. Hana telah berganti pakaian menjadi piyama Minnie mouse bewarna merah muda, membuatnya terlihat sedikit kanak-kanakan. Berdiri didepan cermin, Hana merasa ragu apakah perlu menanggalkan jilbabnya atau tidak."Buka gak ya?" Hana memegang tepi kerudung putihnya."Tapi aku gak nyaman banget kalo buka" Mungkin karena itu adalah kali pertama Hana akan mengungkapkan mahkota nya pada seorang pria."Kalo gak buka, gak mungkin juga kan? Pak Pasha kan suami aku" Hana merasa situasi itu cukup membuatnya frustasi. Keadaan yang cukup baru ini, bagaimana mungkin ia dapat langsung beradaptasi?"Ya udah pakek aja deh" Putus Hana sambil menghela nafas yakin, "Toh nanti Pak Pasha pasti paham kan?"Hana beranjak duduk ke tepi ranjang. Tiba-tiba perutnya berbunyi, apalagi jika bukan karena lapar, "Duh, laper banget lagi" Tadi siang selesai acara, Hana hanya makan sedikit.Malam ini Hana belum mengkonsumsi apapun untuk perutnya.Pe
last updateLast Updated : 2022-07-26
Read more

|42|. Saya Mau Periksa

Walau ini bukanlah pernikahan yang Hana harapkan, tapi Hana merasa sangat bahagia dapat melaksanakan shalat shubuh berjamaah dan berdiri sebagai makmum dari seorang imam yang merupakan suaminya sendiri. Tepat ketika salam terakhir dan shalat shubuh usai. Hana bangun, ragu-ragu mendatangi Pasha."Ada apa?" Pasha menoleh kebelakang, melihat Hana sudah duduk bersimpuh di dekatnya.Hana menekan rasa gugupnya, perlahan mengambil tangan kanan Pasha dan mencium punggung tangan suaminya itu. Perlakuan Hana itu membuat Pasha terkesiap. Tampak sepasang bulu mata Pasha berkedip samar, melihat hidung dan mulut Hana mendarat di punggung tangannya."Sekarang kamu sudah tidak takut lagi memegang tangan saya?"Hana membulatkan matanya terkejut, kepalanya mendongak pada Pasha, "Memangnya kapan saya takut?""Oh, terus kemarin kenapa kamu gak langsung terima uluran tangan saya pas salaman setelah akad?"Hana mengedipkan matanya gugup, kedua pipinya menghangat mengingat agenda panjang seharian kemarin, "
last updateLast Updated : 2022-07-27
Read more

|43|. Bertemu Cinta Pertama

"Hai Mif!" Sapa Chaca melihat Miftah baru saja masuk kedalam dan berjalan ke tempat duduk tepat di sampingnya."Hai!" Miftah duduk dan meletakkan tasnya di meja."Hana pasti enggak datang hari ini. Dia pasti ambil cuti, secara kan dia..." Chaca berbisik kecil ditelinga Miftah, "Pengantin baru, iya gak sih?"Miftah tersenyum menggeleng, "Kata siapa? Dia datang kok, tu lagi di toilet""Hah? Seriusan?""Em" Angguk Miftah, "Kalo engga percaya liat sendiri sana, tu dia lagi sikat gigi""Sikat gigi?" Chaca menatap tak mengerti.Hana yang baru saja dibicarakan, masuk kedalam ruang dengan langkah terburu-buru, "Aku kira udah telat" Hana mengambil tempat duduk tepat di samping Miftah dan mengatur nafasnya yang terengah-engah.Chaca menatap tak berkedip pada Hana, "Han, kok kamu ngampus sih?""Lah, emangnya kenapa?""Kamu kan pengan—""Syutt, jangan keras-keras" Potong Hana dengan raut wajah panik. Di kampus, hanya Miftah dan Chaca yang tau jika Hana sudah menikah. Hana tak mau kabar pernikahan
last updateLast Updated : 2022-07-28
Read more

|44|. Rasanya Memiliki Suami

Tepat ketika hampir jam makan siang, Pasha tiba-tiba saja teringat Hana. Hal menggemaskan yang dilakukan gadis itu padanya tadi shubuh, sungguh membuatnya tak tahan tersenyum lucu sendiri. Pasha pun memutuskan untuk pergi ke kampus Hana, mengajaknya makan siang bersama. Kedatangan Pasha di kampus Hana, berhasil mengundang banyak perhatian banyak pasang mata. Memang penampilan bos besar ditambah dengan mobil mewah berkelas, siapa yang tak tahan melewatkan panorama itu. Tepat ketika Pasha menghubungi Hana, itu sama sekali tidak diangkat. Hingga panggilan yang kelima kalinya, tepat ketika tali kesabaran Pasha hampir putus, Pasha mendengar suara lembut Hana dari seberang. "Wa'alaikumsalam" "Cepat keluar, saya di kampus kamu sekarang" "Apa? Kamu di rumah sakit?" "Beritahu saya alamat rumah sakitnya. Saya ke sana sekarang" Pasha langsung masuk kedalam mobil dan lekas menuju ke rumah sakit. Sedangkan Hana yang baru saja mengakhiri panggilan, dapat merasakan tatapan Chaca dan Fawaz ter
last updateLast Updated : 2022-07-29
Read more

|45|. Jangan Manja

Hana menyandarkan punggungnya ke kepala ranjang, melihat Pasha berjalan masuk ke dalam dengan nampan yang diatasnya ada segelas air putih dan semangkuk bubur. Itu adalah bubur sayur bayam yang dibeli Pasha ketika perjalanan mereka pulang ke apartemen."Ayo makan" Pasha duduk di pinggir ranjang, tepat di samping Hana berbaring."Bapak gak kembali ke perusahaan?" Hana merasa itu aneh melihat Pasha yang gila kerja, bisa menunda kesibukannya hanya untuk mengurus dirinya yang sebenarnya tak seberapa sakit."Engga" Pasha menyerahkan segelas air putih itu untuk Hana pegang. Kemudian mengaduk bubur yang tampak hijau dengan potongan-potongan kecil sayur bayam."Terus pekerjaan bapak gimana?" Hana terlalu takut menelan bubur hijau itu. Terakhir kali memakannya, ia terus muntah-muntah. Hana sungguh berharap Pasha segera kembali ke perusahaan. "Aman"Hana tertegun, 'Udah? Itu aja jawabannya?'"Makan!" Pasha menyodorkan sesendok bubur bayam tepat ke mulut Hana."Pak Pasha.." Melihat bintik-bintik
last updateLast Updated : 2022-07-30
Read more

|46|. Referensi Dari Istri

Malam harinya Pasha mengajak Hana pergi supermarket untuk membeli berbagai kebutuhan sehari-hari. Pasha sadar sekarang apartemen itu tidak hanya dirinya seorang di sana. Tapi sudah ada Hana— permata berharganya. Tentu Pasha harus menjaga permata itu sebaik mungkin, Pasha tak ingin kejadian Hana yang masuk rumah sakit karena terlewat waktu makan itu kembali terulang.Ini pertama kalinya bagi Hana berbelanja bersama seorang 'pria' yang berstatus kan suami. Tidak tau kenapa, diam-diam Hana merasa kegiatan itu cukup manis. Pasha mendorong troli dan Hana mengambil beberapa barang yang diperlukan. Tidakkah seperti ini mereka sudah seperti pasangan pada umumnya?"Minyak goreng, minyak sayur, minyak Zaitun, kecap, saus, garam, gula, terus apa lagi ya?" Hana memperhatikan barang-barang yang sudah terkumpul di troli. Berpikir keras apa yang masih diperlukan. Sedang Pasha tampak berdiri memegang troli dengan wajah bosan."Ah, lada" Hana dengan cepatnya berjalan menyusuri rak, mencari di mana bar
last updateLast Updated : 2022-07-31
Read more

|47|. Tapi Makan Hati

"Kamu bales dendam ya sama saya?"Akhirnya disinilah mereka berada. Di tempat makan pinggir jalan, bersama suasana malam hari yang cukup berisik oleh nyanyian kendaraan bermotor dan mobil yang terus berlalu lalang. Tempat makan seperti ini sungguh merusak mood Pasha, tapi tidak dengan Hana yang tampak santai melahap seporsi nasi goreng yang dipesannya."Engga kok Pak" Hana mengambil segelas es teh dan meminumnya sedikit. Sudah lama Hana ingin makan ditempat seperti ini di malam hari. Tapi Hana tak bisa melakukannya karena ayahnya kerapkali protektif jika Hana keluar seorang diri di waktu malam."Kamu kok bisa makan ditempat seperti ini?" Mata elang Pasha berkerut heran melihat Hana yang terus menyendok kan nasi goreng itu ke dalam mulut dengan begitu nikmat, "Kamu tau gak kalo disini itu gak higenis?""..." Hana enggan menggubris. Terus mengunyah nasi goreng di mulutnya. Seporsi nasi goreng pedas plus telur ceplok setengah matang, itu sajian yang sangat menggugah selera makan Hana."N
last updateLast Updated : 2022-08-01
Read more

|48|. Bantu Saya Minum

Malam harinya Pasha berdiam di ruang kerja, meninjau banyak dokumen yang dikirim Eman melalui surel pribadinya. Karena hampir setengah hari penuh Pasha tidak di perusahaan, maka banyak pekerjaan tertunda yang harus Pasha bereskan di malam harinya. Setelah shalat Insya, Hana pergi ke dapur. Tapi sebelum itu Hana sempat melihat Pasha yang duduk di kursi kerja itu tampak serius memperhatikan layar tablet. Hana tau Pasha pasti sedang meninjau banyak dokumen yang tertunda karena menemaninya separuh hari ini. Di dapur, Hana membuka kulkas dan mengambil sekotak susu vanilla yang kemudian ia tuangkan ke gelas. Setelah menuntaskan segelas susu vanila itu, Hana pergi mengambil sekotak jus sayur yang ada di kulkas dan menuangkannya ke gelas kosong lainnya. Hana membawa segelas jus sayur itu ke ruang kerja Pasha. "Pak Pasha" Panggil Hana. Tangan kanannya memegang segelas jus sayur yang sengaja ia bawa untuk Pasha. Melihat jus sayur, itu sedikit mengingatkan Hana akan momen pertemuan mereka dul
last updateLast Updated : 2022-08-02
Read more

|49|. Membahas Pernikahan

Kata orang, hidup ini jangan terlalu dipikirkan— tapi cukup jalanin saja. Itu lah yang hanya dapat Hana lakukan di situasinya seperti sekarang. Bangun pagi, Hana bersiap-siap pergi mandi dan berpakaian rapi untuk ke kampus. Hana mencoba untuk beradaptasi dengan kehidupannya yang dijalaninya saat ini sebagai istri dari seorang workaholic."Lagi, aku harus terjebak dalam kehidupan yang dingin ini" Hana berpikir, menikah adalah caranya keluar dari kehidupannya yang kelabu dan hambar. Tapi tak taunya Hana malah terjebak dalam gua es yang sunyi dan sepi."Mungkin memang sudah takdir ku memiliki kehidupan seperti ini" Hana menarik nafas dalam-dalam, menelan segala kekecewaan dan kesedihan. Mengambil Tote bag nya, Hana bergegas keluar dari kamar dan menuju dapur.Hana terkejut melihat di meja makan sudah ada sepiring sandwich dan segelas susu vanila. Baru saja hatinya merasa sakit mengenang mirisnya takdir pernikahan yang ia miliki, tapi melihat sajian sarapan ini— seketika dadanya berbunga-
last updateLast Updated : 2022-08-04
Read more

|50|. Kelewat Protektif?

"Ayo dong Hana ceritaa, gimana malam pertama kamu sama Pak Pasha.." Rengek Chaca pada Hana. Saat itu mereka tengah duduk-duduk di taman kampus. Niat awalnya mereka hendak mengerjakan tugas kelompok, tapi begitulah kaum hawa yang tak dapat terpisahkan dengan topik dan obrolan."Syutt, Chaca berapa kali sih aku bilangin jangan keras-keras..." Ujar Hana dengan ekspresi wajah tertekan. Bagaimana jika ada salah satu anak-anak kampus yang mendengarnya? Kabarnya yang sudah menikah itu pasti akan menyebar dengan cepat. Biar bagaimanapun pernikahan di kalangan pelajar seperti mereka masih sangat minim terjadi. Hana terlalu malu diketahui orang-orang jika ia sudah menikah."Makanya ceritaaa!" Tukas Chaca yang tak henti-hentinya menuntut Hana untuk bercerita. Sedang Miftah hanya menggelengkan kepala melihat kerenah Chaca itu yang bukan kali pertama buat mereka."Mau cerita apa? Toh gak ada kejadian apa-apa kok" Tutur Hana, karena begitulah yang terjadi. Dari awal memang ia sudah buat kesepakatan
last updateLast Updated : 2022-08-05
Read more
PREV
1
...
34567
...
14
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status