All Chapters of Istri Duke Adalah Putri Yang Terkutuk: Chapter 71 - Chapter 80

96 Chapters

Chapter 71 - Pertemuan Terakhir?

“Pertemuan terakhir?”Felaise mengulang sebentar ucapan yang baru saja dikatakan oleh adik tirinya, Yurish.Tak lama kemudian, bibirnya yang mencebik kesal, keningnya yang berkerut marah, dan sorotnya yang menatap tajam, … mulai berubah.“Pfft …!”Dia melemaskan otot wajahnya, lalu ….“Buhahahaha!”… Tertawa terbahak-bahak, membuat semua orang yang ada di sana merasa heran.“Baiklah.”SRAA~!Felaise mengusap poni rambutnya supaya ke belakang tuk memamerkan dahinya, dengan disisir oleh jari.Tak lama kemudian, ….“Mari kita lihat, siapa yang akan bertahan dan mengklaim bahwa pertemuan terakhir itu dimenangkan oleh dirinya, okay?”… Secara perlahan, aura sihir berwarna putih perak itu mengumpul di tangan kanan Felaise.“Dengan senang hati, aku akan mengabulkan harapanmu sebelum mati ….”
last updateLast Updated : 2025-02-16
Read more

Chapter 72 - Absensi

“U-uh … apa yang harus kita lakukan?” Para bangsawan yang berkumpul di ruang aula pesta ini sebagai tamu undangan ulang tahun raja, memandang khawatir akan beberapa pasang orang yang bertarung dengan sengit di tengah-tengah ruang tersebut. “T-tidak ada yang bisa kita lakukan!” “B-benar. Kita tidak boleh mengambil risiko.” “S-setuju. Jika mereka saja kesulitan, maka bagaimana dengan kita?” Secara perlahan-lahan, para bangsawan laki-laki yang tadi sempat berlari secara heboh untuk menghampiri raja, … mulai memundurkan langkah kaki mereka ke belakang, dan berniat untuk bergerombol balik dengan para bangsawan lain. “Kalau sudah begini … ekhem!” Para bangsawan yang ada di sana saling memandang satu sama lain, dan memamerkan satu sorotan mata serupa, berupa inginnya mengeluarkan diri dari sana. Mumpung sang tokoh utama pesta ini disibuk
last updateLast Updated : 2025-02-17
Read more

Chapter 73 - Berhasil!

SRING!“Grrk! Urghh!”“…?!”Felaise terkejut bukan kepalang, begitu pedang yang hendak ia tusukkan sekuat tenaga supaya bisa menembus dada Yurish yang tertutup baju zirah, dipegang dan ditahan langsung oleh kedua telapak tangan.Tak ayal, itu membuat telapak tangan berbalut sarung tangan besi tersebut, menimbulkan suara terkikis yang membuat gigi terasa linu.Hal ini semakin membuat keadaan di antara mereka semakin sengit, di mana saudara tiri yang berbagi paras serupa itu saling bertatapan muka dalam jarak yang sangat dekat.“Cukup sekali …! Aku …!” Yurish mengernyit dan menggemeretukkan giginya kuat-kuat.Dia berusaha sekeras mungkin, agar pedang yang ditahannya dari menusuk dada itu supaya terdorong menjauh.Namun, ia adalah pengguna tangan kanan, sedangkan … tangan dominannya ini sedangkan terluka untuk sekarang.Hal itu membuat kecemasannya menjadi naik berkali lipat, akiba
last updateLast Updated : 2025-02-18
Read more

Chapter 74 - Berita Panas!

“Berita panas! Berita panas!”“…?”“Berita panas dari istana! Siapa yang mau dengar?”Seorang anak kecil yang mondar-mandir di depan restoran sembari berteriak-teriak demikian, berhasil menyita perhatian Rifa untuk keluar meninggalkan Ryuuki di dalam restoran, dan mencari tahu apa yang tengah heboh.“Berita panas! Berita panas!”Anak yang berteriak-teriak itu berhasil mengumpulkan orang lain, selain dari Rifa.Mereka berkumpul membentuk lingkaran besar terlebih dahulu, barulah si anak melanjutkan cerita.“Raja tirani itu … dia sudah berhasil dikudeta!”“Apa?!”“Yang benar?!”'”Itu benar! Dia dikudeta oleh Pangeran Yurishien!”Semuanya menjadi heboh.Bahkan, Rifa sendiri pun membelalakkan matanya dengan lebar.“Yurishien? Bukankah dia pangeran yang telah lama mati bersama dengan ibu dan semua saudaranya, baik yang
last updateLast Updated : 2025-02-19
Read more

Chapter 75 - Dekret Raja

“Dengarkanlah! Ini adalah dekret dari His Majesty!”ZRAK!“Atas beralihnya pemerintahan selepas mendiang raja terdahulu kalah dalam perebutan kekuasaan, kalian berdua, mantan Ratu Kerajaan Gupenhileum, Putri Mirabella, serta yang terhormat, Ibu Suri, … akan diasingkan ke tempat asal kalian berada.”Satu orang ksatria yang dikawal oleh dua bawahannya, kini bisa dengan bangganya mengenakan baju zirah berlambang bunga kamelia, membukakan dan membacakan isi dari gulungan surat secara saksama.“Jangan pernah berpikiran bahwa kalian berdua, masih memiliki kesempatan untuk menempati istana Kerajaan Camerine ini lebih lama lagi. Jika kalian berdua masih ingin menjalani hidup dengan tenang, maka, pergilah sekarang.”Seminggu telah berlalu semenjak hari besar itu.Kini, para ksatria kecil yang merasa dahulu mereka tidak terlalu berguna bagi kerajaan, … justru tengah disibukkan ke sana kemari tuk mendatangi setiap r
last updateLast Updated : 2025-02-20
Read more

Chapter 76 - Hadiah Terindah

KRIETT!“…!”“…!”Suara gerbang raksasa yang terbuka secara perlahan itu, mengejutkan sepasang kakak-beradik yang masih memusatkan perhatian dan arah gerak dari tubuh mereka kepada raja di hadapan, supaya tersentak hebat.Mereka berdua yang masih belum memiliki keberanian untuk membalikkan diri dan melihat akan siapa gerangan orang yang muncul dari pintu besar tersebut secara jelas, … lebih memilih untuk mengepalkan tangan masing-masing, dan meneguk ludah kegugupan.“…?”Berbeda dengan kedua orang berambut merah yang mengapit dirinya dari sisi kiri dan kanan, Kairyuuki, … bocah kecil berambut hitam itu bertingkah mewakili.Dia lekas melepaskan pegangan tangan dari sang ayah untuk pergi berlari ke arah orang yang tengah berjalan menghampiri, seraya meneriakkan sesuatu.“Ibu~!”Sebuah panggilan.“Ryuuki~!”DEG!Seperti jantu
last updateLast Updated : 2025-02-21
Read more

Chapter 77 - Bagaikan Mahakarya

“Huff, …! Haah~!”Yurish mengambil nafas dan mengembuskannya secara berulang kali, dengan pasrah.Dia menempatkan kedua sikunya tuk bertumpu pada pagar balkon yang terbuat dari beton, dan menengadahkan wajahnya ke arah langit malam bertabur bintang-bintang yang berkelap-kelip dengan sangat bercahaya.Suasana aman dan tenang sekali.Sampai, ….KLOTAK!… Suara sepatu hak tinggi yang berhenti selepas membuka pintu balkon ini, menginterupsi kedamaian yang tengah Yurish nikmati.“….”“….”Di bawah cahaya rembulan yang lebih menyorot dibandingkan biasanya, Yurish dan pemilik sepatu yang menghasilkan suara nyaring pada barusan itu, … saling bertatap muka.Sorot mata mereka yang berbeda warna, berserobok satu sama lain secara intens.Merasa ada yang perlu dibicarakan oleh perempuan yang dilihat-lihat, memiliki mata sedikit membengkak akibat sudah menangiskan
last updateLast Updated : 2025-02-22
Read more

Chapter 78 - Your Majesty

TEP! “Selesai.” “Huh?” Tak terasa, satu tarian dansa pun rampung diselesaikan. “Uh, … u-uh.” Apa yang sebenarnya Rifa rasakan saat ini? Dia tahu bahwa tariannya bersama Yurish selesai, … akan tetapi, entah mengapa, ia tak mau melepaskan tangannya dari saling bertaut. “Tariannya sudah selesai, Milady. Anda boleh melepaskannya sekarang,” tukas Yurish memberitahu, seraya mencoba untuk melepaskan sendiri tangannya dari genggaman Rifa. “Anda sudah dimaafkan. Ah, sejujurnya ….” SHA~! Manik mata biru Yurish menyorot sendu, di dramatisasi oleh damainya cahaya rembulan. “… Sedari awal pun, Anda tidak memiliki kesalahan.” “….” “Justru, Saya sendirilah yang sepatutnya meminta ampun. Entah dari kakak Anda, ataupun Anda sendiri.”
last updateLast Updated : 2025-02-23
Read more

Chapter 79 - Kecupan Gemas

CHUUP~!Kecupan yang singkat baru saja dilabuhkan.Hal itu sangat mengagetkan Rifa sampai-sampai dirinya membelalakkan matanya secara lebar, juga membuka sedikit bibirnya tuk melongo tidak percaya.Manik mata merah itu memandang lamat-lamat akan Yurish di hadapan, di mana si pria yang masih menangkup dagunya dengan satu rentangan jari tangan yang besar-besar itu, … masih memfokuskan perhatiannya kepada tempatnya melabuhkan kecupan.“Y-your Ma—?”—CHUUP~!Untuk kedua kalinya, ucapan Rifa dipotong oleh kecupan lagi.Kali ini, kecupannya dibiarkan mendarat lebih lama, sampai-sampai membuat si penerima kecupan mulai pasrah dengan keadaan … dan lebih memilih tuk berdiam diri serta mulai memejamkan kelopak matanya saja.SYAK~!Perlahan-lahan, Yurish menggerakkan lengan pencekal dagu dan pencengkeram pergelangan tangan Rifa itu untuk datang dan beralih.Dia mengangkat ked
last updateLast Updated : 2025-02-24
Read more

Chapter 80 - Memadu Kasih

“Silakan masuk, Tuan Coun—ah! Sepertinya, Saya harus membiasakan diri untuk memanggil Anda dengan sebutan yang anyar ya, Tuan Duke?”Kusir kuda yang bekerja di kediaman Derian menyambut majikannya itu dengan ramah.Dia membukakan pintu gerbong kereta kuda sambil mengulaskan senyuman lebar, mempersilakan Derian yang tengah memangku tertidurnya sang putra dengan satu tangan, dan tangan lain menggenggam erat jari-jemari sang istri.“Ini memang masih belum larut, tapi … aku ingin pulang lebih awal.”Mengingat bahwa putranya sudah lelap seperti itu, dan juga dalam lubuk hatinya sendiri, ia ingin menghabiskan waktu tuk berduaan dengan istrinya, Qilistaria, yang telah lama ia tak jumpai, … jadinya, sang Duke of Aesundaeristha tersebut pun memutuskan hal demikian.“Dimengerti! Silakan masuk dengan nyaman, Tuan Duke! Nyonya Duchess!”“Tentu. Eum, ngomong-ngomong, ….”Tapi, tunggu sebentar!S
last updateLast Updated : 2025-02-25
Read more
PREV
1
...
5678910
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status