Semua Bab Cinta Setengah Hati: Bab 121 - Bab 130

172 Bab

SERATUS DUA PULUH SATU

"Kamu baik baik saja?” Tanya Arvan terdengar cemasAmanda menengadahkan kepalanya menatap cermin dan menemukan Arvan berada tepat di belakangnya sambil menepuk punggungnya lembut.“ada apa? sebelah mana yang sakit," tanya Arvan memandangnya dari cermin di dinding wastafel."Mas Arvan sudah pulang," tanya Amanda."sebelah mana yang sakit, Amanda," tanya Arvan disaat bersamaan.Amanda tersenyum karena baginya terasa aneh namun menyenangkan saat Arvan terdengar mencemaskannya."Kenapa tidak membangunkan aku saat mas Arvan sampai tadi," tanya Amanda berusaha menyembunyikan rasa senangnya.Arvan menatap Amanda dengan melotot karena pertanyaannya tidak dijawab Amanda. Istrinya justru mempermasalahkan kenapa dia tidak dibangunkan."Sudah terlalu malam karena itu aku tidak ingin membangunkanmu, apa masih sakit? Apa perlu kita ke dokter," tanya Arvan lagi memastikan."Aku baik baik saja mas," tanya Amanda setelah membersihkan mulutnya.Ketika matanya bertemu dengan mata Arvan perasaan Amanda t
Baca selengkapnya

SERATUS DUA PULUH DUA

21+Amanda tersadar dari tidurnya saat dirasakannya sebuah tangan membelai lembut punggungnya. Gerakan tangan itu terasa lembut dan menenangkan. Tapi belaian itu juga menyadarkannya kalau dia sedang tidak sendiri.Amanda membuka matanya dan mendapati Arvan yang menatapnya tanpa berkedip. Netra pekat Arvan seakan menghipnotis Amanda membuat tubuhnya seakan membeku di luar namun terasa membakar di dalam. Sentuhan Arvan di punggungnya seakan membangkitkan sel-sel ditubuhnya.Amanda berusaha tetap tenang dan bernafas sewajarnya walaupun terasa sulit di bawah tatapan Arvan yang seakan sedang mengulitinya."Pagi," sapa Arvan tanpa berkedip.Rasanya Amanda kehilangan suaranya. Rasanya sudah lama sekali dirinya tidak sedekat ini dengan Arvan. Semoga saja suaminya itu tidak mendengar debaran jantungnya."Pagi, Mas Arvan sudah bangun," ucap Amanda dengan suara sedikit serak, khas seseorang yang baru bangun dari tidur."Yah begitulah, walaupun tidurku sedikit terganggu," ucap Arvan.Mendengar it
Baca selengkapnya

SERATUS DUA PULUH TIGA

Amanda menatap gelisah benda kecil pipih yang sedang di genggamnya. Dia ragu akan mencobanya atau tidak tetapi bila dia tidak mencobanya sekarang dia tidak akan tahu penyebab tamu bulanannya datang terlambat. Meskipun sebelumnya dia meyakinkan dirinya bila ini hanya masalah menstruasinya yang tidak teratur karena mungkin dia sedang stres. Namun kenyataannya di memikirkan hal itu sejak pagi tadi.Karena itu begitu Arvan memilih berangkat kerja, Amanda segera meluncur menuju swalayan terdekat untuk membeli testpack.Setelah cukup lama Amanda terdiam dia membulatkan tekadnya. Dia tidak memiliki pilihan lain selain melakukan test. Dia harus melakukannya. Lebih cepat lebih baik. Dia akan memikirkan langkah selanjutnya setelah dia yakin dia sedang hamil atau tidak.Amanda membasuh wajahnya di wastafel. Dia menatap test pack yang tadi digenggamnya. Untung Arvan berangkat kerja setelah mendapat telepon dari Johan yang memintanya segera ke kantor. Walaupun enggan, Arvan tetap berangkat karena
Baca selengkapnya

SERATUS DUA PULUH EMPAT

Satu hari berlalu tapi Amanda masih belum memberitahukan Arvan mengenai hasil testpacknya. Selain karena masih ada keraguan dalam dirinya, hari itu Arvan juga terlihat sangat sibuk.Arvan pulang sedikit terlambat saat langit sudah mulai berwarna gelap. Walaupun sempat terjadi kecanggungan diantara mereka saat Arvan pulang tadi, Amanda dengan cepat memilih untuk menyibukkan dirinya di dapur. Dia tidak ingin Arvan melihat wajahnya memerah. Sejujurnya Amanda masih tidak percaya dengan apa yang sudah terjadi di antara dirinya dan Arvan.Beberapa minggu yang lalu hubungannya dengan Arvan seakan tidak memiliki titik temu selain kebencian dan balas dendam, namun hanya dalam semalam, tingkah mereka berubah seperti pasangan pengantin baru yang masih canggung satu sama lain. Memikirkan apa yang sudah terjadi tadi pagi saja bisa membuat pipi Amanda langsung memerah karena malu.Amanda masih menyiapkan makan malam mereka, namun kegiatannya teralihkan oleh Arvan yang terlihat fokus di depan lapto
Baca selengkapnya

SERATUS DUA PULUH LIMA

"Ada apa, Amanda?" Tanya Tasya membuyarkan lamunan Amanda.Amanda dan Arvan sedang berkunjung ke rumah Johan dan Tasya. Mereka berencana akan mengadakan syukuran kepindahan sekaligus dengan acara cuci perut Tasya. Arvan dan Amanda sedang membantu memindahkan barang-barang dari apartemen menuju rumah baru mereka.Seperti halnya Arvan, saat bujang Johan juga memilih untuk tinggal di apartemen karena lebih praktis. Tetangga di apartemen yang cenderung bersifat individual dan cenderung tidak peduli satu sama lain membuat hidup mereka lebih tenang. Tidak akan ada penghuni yang akan menguntit atau membicarakan mereka. Namun, semenjak menikah, ditambah lagi Tasya yang sedang hamil besar. Membuat Johan memikirkan tempat tinggal yang cocok untuk membesarkan anak-anak mereka. Sebuah tempat dengan lingkungan yang nyaman dan menyenangkan untuk anak-anak mereka nantinya.Karena itu, Johan dan Tasya sepakat untuk membeli sebuah rumah bergaya minimalis di sebuah kawasan perumahan di sekitar kota Jak
Baca selengkapnya

SERATUS DUA PULUH ENAM

Beberapa hari berlalu, namun keadaan masih sama. Amanda masih tidak bisa mengatakan kepada Arvan mengenai kehamilannya. Kali ini dia yakin bahwa dia memang hamil karena dirinya sudah melakukan tes kehamilan beberapa kali. Dan hasilnya sama. Dua Garis. Positif. Dia positif hamil. Berita menggembirakan bagi Amanda namun dia tidak tahu reaksi apa yang akan ditunjukkan Arvan bila dia mengetahui kenyataan ini.Hal itu membuat Amanda merasa gelisah. Dirinya dihinggapi keraguan. Perlukah dia mengatakan pada Arvan atau menyembunyikanya. Tapi dirinya tidak mungkin selamanya menyimpan kehamilannya dari Arvan. Cepat atau lambat suaminya pasti akan segera mengetahui rahasia ini.Amanda yang masih belum siap dengan kemungkinan buruk yang mungkin dihadapinya saat mengatakan bahwa dirinya hamil. Mulai mengatur strategi untuk masa depannya. Dia membongkar lemari pakaiannya mencari sesuatu yang dia ingat dia letakan di sana. Begitu dia menemukan sebuah buku tabungan dia membuka dan memeriksanya. Juml
Baca selengkapnya

SERATUS DUA PULUH TUJUH

Amanda hanya bisa menurut karena dia tidak punya alasan untuk menolak. Apalagi tatapan tajam dari Arvan membuatnya takut buka suara. Mereka sedang duduk di sebuah klinik menunggu panggilan untuk pemeriksaan Amanda. Arvan terlihat tenang menunggu. Betrbeda dengan Amanda yang nampak gelisah menyadari sebentar lagi kehamilannya akan segera terbongkar.Tidak beberapa lama nama Amanda dipanggil dan mereka berdua segera masuk ke ruang dokter. Amanda lalu mendapatkan beberapa pemeriksaan setelah dia menyampaikan keluhan yang dialaminya."Baik ibu Amanda,, sejauh ini kondisi ibu baik. Namun kita akan melakukan pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui dengan pasti kondisi ibu. Ibu bisa mengikuti perawat kami," ucap dokter dengan santun sambil mengarahkan Amanda mengikuti seorang pria berbaju putih. Arvan juga ikut keluar menemani Amanda.Setelah menunggu selama hampir satu jam nama Amanda dipanggil kembali dan masuk ke dalam ruangan dokter. Arvan juga ikut masuk. Jika Arvan masuk karena penas
Baca selengkapnya

SERATUS DUA PULUH DELAPAN

Amanda membuka pintu apartemen dalam diam. Rasanya sangat lelah. Meskipun kram yang dirasakannya sudah lama menghilang namun kebisuan yang terjadi selama perjalanan pulang membuat otaknya menerka-nerka apa sebenarnya yang dipikirkan dan direncanakan Arvan setelah mengetahui bahwa sebentar lagi dia akan menjadi seorang ayah.Bukannya merasa tenang karena tidak perlu lagi menyembunyikan apapun pada Arvan, Amanda justru menyadari sikap diam Arvan menimbulkan sejuta pertanyaan di dalam benaknya. Selama perjalanan pulang dia menerka-nerka tindakan yang mungkin akan dilakukan Arvan padanya, dan semua yang dia pikirkan tidak satupun menyenangkan.Tidak berbeda jauh dengan Amanda, setelah mendengar kabar kehamilan itu, Arvan mulai dihinggapi banyak pertanyaan di kepalanya. Banyak hal yang dipikirnya. Mulai dari pertanyaan apa Amanda sudah tahu sejak awal tentang kehamilannya dan sengaja tidak memberitahunya. Tapi apa alasannya? Apakah Amanda belum siap memiliki anak darinya. Apa Amanda tidak
Baca selengkapnya

SERATUS DUA PULUH SEMBILAN

Seharian Arvan menjadi murung dan tidak berkonsentrasi di kantor. Dia terlihat tidak bersemangat melakukan aktivitas apapun. Dia hanya menatap ponselnya, berusaha mengirim pesan pada seseorang namun dengan segera dihapuskan. Dia melakukannya beberapa kali.Semalam tidurnya sama sekali tidak nyenyak. Bahkan Arvan hampir tidak bisa memejamkan matanya. Arvan memikirkan setiap ucapan Amanda. Arvan memikirkan bagaimana ekspresi wajah Amanda saat mengatakan semuanya. terlihat sangat sedih dan terluka.Arvan seakan tersedot kembali ke pusaran ingatannya saat pertama kali dia menemukan Amanda dan mulai mengusik hidup istrinya itu. Bagaimana dia mengatakan semua kata-kata kasar penuh kebencian dan mengatasnamakan balas dendam untuk merenggut kebebasan Amanda. Menikahi Amanda namun memperlakukannya seperti wanita murahan. dia tidak pernah sekalipun memperlakukan Amanda selayaknya seorang istri.Saat itu, dirinya diliputi begitu banyak rasa marah. Dirinya marah menyadari Amanda terlihat baik-bai
Baca selengkapnya

SERATUS TIGA PULUH

Perbincangan dengan Johan seharian tadi memberikan pencerahan bagi Arvan. Beberapa ide muncul dibenaknya. Membuat Arvan bersemangat untuk segera merealisasikannya. Mungkin sebaiknya dia langsung menggendong Amanda dan membawanya ke kamar mereka. Ketika Amanda berteriak Arvan hanya perlu membungkamnya dengan ciuman yang bergairah. Atau perlukah dia menyiapkan makan malam mewah dan romantis sebelum mengatakan bahwa dia mencintai istrinya. Atau perlukan dia mencari hotel dan melakukan staycation beberapa hari disana. Menghilang sejenak dari hiruk pikuk kota Jakarta yang menyesakkan.Semua ide yang muncul di otaknya saat ini sangat ingin diwujudkan Arvan hingga membuatnya begitu bersemangat mengotak atik ponselnya mencari di berbagai aplikasi online seputar penerbangan di beberapa destinasi yang ada di indonesia.Yah. Dia akan mewujudkan semua idenya untuk menunjukkan perhatian dan perasaannya pada Amanda. Dia ingat dia akan melakukan penerbangan ke Surabaya beberapa hari. Dibandingkan me
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1112131415
...
18
DMCA.com Protection Status