Tok, tok, tok.Ckrek! Setelah ketukan tersebut, Mawar malah membukakan pintu. Dengan polosnya perempuan itu bertanya, “ada apa, Tuan? Mengetuk malam-malam begini?”“Sial,” Abizar berdesis. Tatapannya tajam dan lurus ke arah Mawar. “Apa kamu lupa? Sudah kubilang, tuanmu ini berbahaya! Kenapa kamu malah membukakan pintu, bodoh! Bagaimana kalau aku malah berniat macam-macam padamu!” Abizar berteriak serak. Mata Mawar melebar, dia baru ingat. Saudi yang cuacanya panas bahkan di malam hari membuat ingatan Mawar sedikit terganggu.“Begitu, ya Tuan? Lalu kenapa Anda mengetuk pintu?”Pertanyaan Mawar yang terdengar luwes.“Aku hanya mengetesmu, ternyata kamu tidak berhati-hati! Padahal sudah kubilang, aku ini berbahaya!”“Anda masih sama seperti biasanya,” Mawar tersenyum. “Kalau tidak ada keperluan, kututup lagi, ya Tuan?” Brak! Pintu kembali ditutup oleh Mawar dan
Read more