"Nina."Nina dan Ayahnya menoleh ke arah suara dan ternyata Meisya dan Ayahnya Deni. "Hai Mei, apa kabar, Om.""Kabar ku sama Ayah baik, Nin. Om Firman, baik," tabya Meisya"Alhamdulillah baik Mei. Hai Den apa kabar?""Ya seperti inilah, Fir. Ayo, masuk dulu."Keduanya masuk ke dalam rumah sederhana milik Deni. Di dalam, Firman bercerita tentang semuanya sampai tentang penculikan."Bagaimana bisa itu terjadi, Fir," tanya Deni heran"Kami sama sekali tak tahu maksud wanita itu.""Lalu, Om dan Nina bagaimana bisa kabur.""Kayak kamu nggak hafal Nina, aja Mei," ucap Firman terkekeh"Hee ... lupa Om.""Ya udah kalian tinggal di sini aja, kita kan cuma berdua.""Iya Nin, aku juga nggak ada temennya.""Makasih ya, kalian bersedia menampung kami.""Tak masalah, kita kan saudara.""Om, Nina akan cari pekerjaan agar bisa membeli rumah kembali.""Kau tak usah buru-buru, Nin.""Iya Nin, apalagi kita lama nggak ketemu.""Makasih Mei, Om.""Iya, sama-sama Nin.""Ayo kita makan dulu, Mei siapin ya
Last Updated : 2022-09-13 Read more