“Lepaskan, Lilis! Apa yang kau lakukan padaku, perempuan gila!” Juwita menjerit, dia berusaha ingin menarik rambut Lilis juga, tapi tubuhnya yang sudah lebih berat itu terlalu sulit dalam bergerak.Satpam yang tadi membukakan pintu pun berlari ke arah keduanya. Segera dia membantu menjauhkan tangan Lilis dari rambut Juwita, tapi cengkeraman perempuan itu terlalu kuat.“Ibu Lilis, lepaskan. Anda sudah menyakiti Ibu Juwita!” Satpam masih berusaha melerai, tapi Lilis tidak peduli. “Mbok Asih... Ratih... Siapa pun di sana, cepat bantu aku!” Satpam itu menjerit meminta bantuan.“Aku akan membunuhmu! Aku tidak akan membiarkan kau hidup, Juwita!” Lilis masih terus menjambak rambut Juwita, dengan mulut yang berteriak mengumpat.“Kau gila? Lepaskan aku, Lilis! Kau bisa terkena pasal penganiayaan!” Juwita terduduk di atas rumput taman, dia semakin lemah oleh rasa sakit di kepalanya.“Peduli setan dengan pasal-pasalmu! Karena kau sudah berani mengunggah surat itu, aku harus membunuhmu sekarang!”
Last Updated : 2022-09-27 Read more