"Bagaimana cara memberi pengertian sama kamu. Rumah ini dibeli saat Asih menjadi istriku. Dia yang seharusnya lebih berhak, tapi kamu lihat dia tak menuntut rumah ini," kata Pur, berusaha meredam emosinya agar tak meledak. "Dia gak menuntutkan, karena sudah dapat rumah yang lebih besar." Ira tetap saja merasa benar, dia berbicara seraya mengisak. "Itu beda. Itu rumah hadiah dari Bapak untuk dia." Pur tetap membela Asih. "Bu Ira, begini. Harta yang didapat dari hasil perkawinan, itu baru bisa disebut harta gono gini. Kalau sebelum Ibu menikah dengan Pak Pur, semua ini sudah ada. Itu berarti murni milik Pak Pur. Dan Pak Pur berhak untuk tak membaginya pada Ibu. Begini saja, kalau memang Ibu merasa harus mendapat pembagian harta gono gini. Apakah ada, harta yang berharga
Baca selengkapnya