Aulia terbangun dari tidurnya semalam. Semalam dia hanya mengingat kalau dirinya tengah pingsan, selebihnya dia sudah melupakan apa yang terjadi padanya setelah itu.Meskipun Aulia sudah sadar dari ingatannya, tapi sebagian dari kisahnya yang baru saja dia lalui dalam beberapa bulan belakangan ini, semua dia lupakan.Termasuk saat dirinya berada di Apartemen Tuan Rey. Semua kenangan dirinya saat bersama Bi Atun, Novan, sekretaris Dion, terlebih Tuan Rey. Dia lupa semua itu.Kedua bola matanya mengelilingi kamar itu, tempat dimana dia direbahkan oleh papanya. Kamar itu sungguh menarik, sehingga dirinya ingin mencari tahu segala isi dari kamar itu. Kamar yang dihias dengan bola lampion dan lampu kerlap-kerlip di atas atap dengan nuansa merah muda dan biru, berpadu menjadi selang-seling untuk berganti warna.Dia mulai turun dari ranjang, lalu beranjak mengelilingi seisi kamar itu. Dia terpesona dengan sebuah karya vas bunga yang dihias sedemikian rupa agar terlihat sangat cantik, diletakk
Read more