Home / Romansa / Relokasi Rasa / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Relokasi Rasa: Chapter 31 - Chapter 40

75 Chapters

31 Tidak Hanya Sekadar Honeymoon

“Kalian pulang aja. Udah ada Mama kan di sini.” Rhea berusaha merayu anak dan menantu barunya untuk pulang.Aileen menggeleng cepat. Mana bisa ia pulang, membiarkan mamanya sendiri di rumah sakit menunggui sang papa. “Aku di sini aja, Ma. Nanti kalo Mama butuh apa-apa gimana?”“Nggak, udah kamu pulang aja.”Aileen tetap menggeleng.“Kita di sini aja, Ma. Masa Mama sendirian di sini.” Gama membantu Aileen yang terus didesak mamanya untuk pulang.Rhea hanya bisa menghela napas karena gagal menyuruh Aileen dan Gama untuk pulang.“Mama bilang apa ke Ervin sama Yara?” tanya Aileen mengalihkan pembicaraan.“Mau staycation sama Papa beberapa hari.”“Ih, bisaan banget!” Aileen menggelengkan kepala karena terkejut mamanya bisa berbohong seperti itu. “Mereka percaya?”“Percayalah. Kan memang lagi musimnya staycation di hotel gitu.”Aileen merotasikan kedua bola matanya dengan malas. Untuk apa kedua orang tuanya staycation di hotel yang mereka miliki sendiri?“Trus kamu mau tidur di mana kalo ik
last updateLast Updated : 2022-07-18
Read more

32 Stuck with You

“Aku mau mandi dulu, gatel.” Aileen berusaha tegas bicara meskipun ia sendiri bisa menangkap getaran dalam nada suaranya.Tangan Gama yang hampir berhasil meraih pinggang Aileen berakhir memeluk angin. Namun, ia sama sekali tidak marah. Justru Gama terkekeh geli melihat Aileen yang buru-buru berjalan menuju koper untuk mengambil baju ganti. “Lucu banget sih.”“Leen.”Aileen menhentikan langkah saat baru selangkah masuk ke kemar mandi. “Apa?”“Kamar mandinya luas nggak?”“Hm?” Aileen mengedarkan pandangannya ke dalam kamar mandi yang baru pertama kali ia masuki. “Luas kok, nyaman juga.”“Mau mandi berdua aja nggak?”“Nggak!” Aileen menggelengkan kepala, tergesa masuk ke dalam kamar mandi sebelum Gama bertindak aneh.Sambil menggumam sendiri, Aileen menyalakan shower dan mulai memasahi tubuhnya. Kenapa Gama jadi semakin mesum sejak menikah? Apa memang sebelumnya seperti itu, tetapi ia baru tahu? Banyak hal lain yang menggganggu pikirannya, sampai-sampai Aileen mengabaikan bath tub yang
last updateLast Updated : 2022-07-18
Read more

33 Apa Harus Dicoba?

"Eh, penganten baru udah balik honeymoon. Ada oleh-oleh nggak, Kak?” Yara baru pulang dari site visit saat menemukan kakak dan kakak iparnya di ruang keluarga, tengah mengobrol dengan kedua orang tua mereka.“Kakak belom bongkar koper. Besok deh Kakak kirim ke rumah.” Aileen memang langsung memilih datang ke rumah orang tuanya setelah meletakkan koper di apartemen. Ia sudah sekhawatir itu dan ingin tahu perkembangan kondisi papanya.Rhea dan Naren melirik Aileen dengan penuh makna. Mereka tidak ingin Aileen membocorkan rahasia mereka ke Yara dan Ervin yang tidak tahu apa-apa. Beberapa hari belakangan, Rhea sudah berhasil mengelabui Ervin dan Yara, jadi jangan sampai usahanya gagal.“Nggak penting masalah oleh-oleh, Dek. Yang penting itu … ada tanda-tanda kita dapet keponakan nggak?” Ervin tersenyum tengil kepada kakaknya yang memasang tampang galak.“Ih apa deh, itu mah urusan Kak Aileen, mau sekarang, mau nanti. Nggak boleh kayak orang julid, Kak,” tegur Yara. Ia tahu sendiri bagaima
last updateLast Updated : 2022-07-22
Read more

34 I'll Help You

Gama membuka pintu unit apartemennya dan tersenyum ketika melihat sepatu Aileen—yang dikenakan wanita itu tadi pagi—telah berada di depan credenza. Tanpa berniat memanggil Aileen, Gama melangkahkan kakinya lebih jauh ke dalam unitnya untuk mencari keberadaan Aileen.Tidak ada Aileen baik di ruang tamu ataupun di dapur, karena itu Gama menuju ke kamar mereka. Pintu yang sedikit terbuka membuat Gama yakin kalau Aileen ada di dalam kamar. Gama berniat mengagetkan Aileen, tetapi terpaksa mengurungkan niatnya karena melihat apa yang tengah dilakukan istrinya.Setelah mengamati hampir lima menit, Gama tidak tahan lagi untuk bertanya. “Sejak kapan istriku stalking mantan pacarnya?”Aileen yang sejak tadi sibuk memerhatikan rekaman CCTV dari laptopnya, buru-buru menutup laptopnya dan menoleh ke asal suara. “Gam, udah pulang?”Gama hanya menatap Aileen, seakan menuntut jawaban.“Aku cuma ngecek rekaman CCTV kantor,” kilah Aileen. Ia yakin, Gama pasti merasakan keanehan karena menemukannya seda
last updateLast Updated : 2022-07-24
Read more

35 Selangkah Lebih Jauh

"Kamu ngerasa nggak sih, Gam, kalo dia terlalu sering muncul di depan kita? Atau ... di depan kamu?" Gama yang baru meletakkan sandalnya di rak dekat pintu, langsung bergegas mengejar Aileen yang sudah lebih dulu masuk kamar. Aileen tidak mengatakan apa-apa selama mereka makan malam, jadi Gama pun tidak menceritakan pertemuannya dengan Arabella di depan kasir karena berpikir Aileen tidak melihat dan menurutnya juga tidak cukup penting untuk diceritakan. "Leen." Gama menemukan istrinya berada di dalam kamar mandi saat ia masuk kamar. Pintu kamar mandi yang tidak sepenuhnya tertutup membuat Gama yakin kalau Aileen tidak sedang melakukan aktivitas yang cukup pribadi. Karena itu, ia masuk ke dalam kamar mandi, mengikuti Aileen. Aileen hanya mendongak sebentar dan meneruskan apa yang tadi dilakukannya—cuci muka dan sikat gigi. Gama pun mengambil sikat giginya, menggeser Aileen sedikit dengan bahunya, agar ia juga bisa mendapat bagian wastafel. Meskipun Aileen tidak menutupi geraman kes
last updateLast Updated : 2022-08-03
Read more

36 Rumah Kita

“Di gedung ini?” Gama memperhatikan sekali lagi. Itu bukan gedung tempat Aileen bekerja. Memang masih berada di komplek gedung yang sama dengan kantor utama Candra Group, tapi aneh saja rasanya menurunkan Aileen di gedung lain tanpa ia tahu apa tujuan istrinya pagi-pagi berkunjung ke gedung lain.“Iya, kenapa emangnya?”“Ngapain ke sini dulu?”Aileen mengulum senyum, berusaha mengisengi Gama di pagi itu. “Aku ada janji.”“Janji sama?”“Someone. Berondong. Orangnya lumayan dingin tapi sama aku kayaknya nurut.”“Siapa sih?”“GM jaringan hotelnya Candra Group.”Gama memejamkan mata. Kalau begini, lama-lama ia bisa minta jabatan juga di perusahaan keluarga ibunya. Produser mungkin memang profesi yang tidak cukup mentereng bila dibanding general manager apalagi Direktur dan sejenisnya.“Ganteng orangnya?”“Hm? Yaaa ganteng sih. Yara aja luluh sama dia.” Aileen melirik Gama yang kini mengernyitkan kening. “Adam, Gam. Aku mau ketemu Adam, pacarnya Yara.”“Oh, dia GM di Candra Group?”“Bukan
last updateLast Updated : 2022-08-07
Read more

37 Hadiah untuk Gama (1)

"Done." Gama merenggangkan otot-ototnya setelah selesai mengerjakan sesuatu yang sangat penting baginya. Sesuatu yang mungkin bisa mengubah jalan hidup dan jalan percintaannya.Buru-buru ia menghubungi Aileen yang hari itu menolak diantar jemput karena mobilitasnya yang cukup tinggi."Dear, udah pulang?""Masih di basement. Baru kelar markir mobil. Abis ini aku mau pesen makan malam. Kamu mau makan malam apa?" Aileen menjepit ponsel di telinganya sembari tangannya sibuk mencari kartu akses."Kamu."Aileen yang baru saja masuk ke dalam lift, sontak memutar kedua bola matanya. "Sejak kapan kamu jadi kanibal?"Terdengar suara kekehan di seberang sambungan telepon, membuat Aileen makin ingin segera tiba di unit mereka. Ia malas mendengar ucapan-ucapan aneh dari Gama apalagi jika nanti banyak orang masuk ke lift dari lobby apartemen."Leen, aku share file di gdrive ya. Kamu cek dulu. Aku tunggu hadiahnya. Bentar lagi aku jalan pulang.""Hah? Hadiah?""Cek dulu aja file yang aku share.""Ok
last updateLast Updated : 2022-08-11
Read more

38 Hadiah untuk Gama (2)

"Kamu tau kan kalo aku udah jatuh cinta sama kamu?" Pertanyaan Gama itu membuat Aileen kebingungan untuk menjawab. Rasanya bahkan lebih membingungkan daripada saat ia menjalani fit and proper test untuk menjadi Direktur Legal. "I love you. Kalo ada cewek yang nggak mau keluar dari pikiranku, itu kamu, Leen." "Tapi kita—" Aileen tidak ingin mempercayai pengakuan Gama, tapi ia belum pernah ditatap seorang pria dengan tatapan seperti yang Gama berikan saat ini. Tanpa sadar ia mulai goyah. "Apa sesusah itu buat jatuh cinta sama aku? Apa masih nama Bara yang ada di hatimu?" Aileen menggeleng cepat. Nama Bara sudah ia hapus sejak melihat Bara bergumul dengan Erika di sofa apartemen mereka. Namun, untuk jatuh cinta pada orang baru, Aileen sepertinya masih takut. Atau tidak? Jangan-jangan selama ini dia hanya mempertahankan gengsinya agar tidak takluk pada Gama. Jangan-jangan dia hanya— Ah! Persetan! Aileen mulai menepis pertanyaan-pertanyaan yang muncul di kepalanya. Tangannya lanta
last updateLast Updated : 2022-08-14
Read more

39 Personal Assistant Wedding Organizer

“Nanti aku edit lagi, aku tambahin dari yang kemarin kamu kasih. Ok? Jangan ngambek lah.”Aileen menatap Gama dengan kesal. Bukan hanya karena mendengar Gama menggodanya dengan tidak akan menambahkan bukti terbaru tentang perbuatan curang Bara ke dalam video, tetapi juga karena lehernya dipenuhi kiss mark dan membuatnya harus mengenakan turtle neck di cuaca panas Jakarta.Gama meraih tangan Aileen, mengusapinya dengan ibu jari. Kali ini ia benar-benar khawatir Aileen marah padanya. Kalau sampai ia tidak diperbolehkan lagi untuk menyentuh istrinya itu, ia mungkin bisa gila.“Lain kali bisa nggak, jangan bikinnya di leher?”“Ooh.” Gama akhirnya sadar apa yang membuat Aileen kesal. “Ok. Lain kali nggak di leher. Masih banyak tempat lain …, Aw!” Ia mengaduh karena Aileen mencubit tangannya dengan cukup keras. “Tapi bisa juga nggak, Leen, ini dipotong aja? Badanku luka-luka gara-gara bekas cakaranmu.”“Kamu pikir aku nggak luka? Robek malah.”Dan seperti biasa, Gama selalu kehabisan kata k
last updateLast Updated : 2022-08-16
Read more

40 Pertunjukan Utama dalam RUPS

“Kak, gimana yang masalah rekanan hotel?” Naren mengangsurkan segelas teh hangat ke anak sulungnya yang pagi itu ia panggil demi persiapan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Ia sengaja bicara berdua dengan Aileen karena belakangan ini ada beberapa masalah hukum yang harus Aileen selesaikan.Tendensi para pemegang saham adalah mencecar Aileen karena Aileen bukan laki-laki dan sering berhasil mengintimidasi mereka. Karena itu, Naren selalu mendampingi Aileen agar siap dalam RUPS, agar anaknya tidak diremehkan dan agar Aileen suatu hari nanti bisa menggantikannya.“Secara operasional, Adam udah beresin semua. Secara legal, aku, timku, sama tim legal Acasa Candra juga udah beresin semua. Ada beberapa pihak yang akan kita ajukan ke pengadilan niaga karena mereka nggak mau kerja sama untuk bayar pinalti wanprestasi ke kita, Pa.”“Harus sampe pengadilan? Cost-nya untuk maju ke pengadilan sama pinalti yang harus mereka bayar mungkin juga nggak beda jauh, Kak.”Aileen mengangguk paham. “Tapi in
last updateLast Updated : 2022-08-19
Read more
PREV
1234568
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status