Sepulang dari pemakaman, kekosongan dalam hidup Kiyada kian terasa. Mulai detik ini hingga seterusnya, tak akan pernah ada lagi ia rasakan pelukan hangat dan kasih sayang sang ibu. Tak ada lagi masakan sederhana, tetapi memiliki kelezatan tiada tara yang selalu memanjakan lidahnya.Kehadiran Ustaz Subhan yang sangat diharapkan pun juga berakhir sia-sia. Entah separah apa kondisi Ustazah Shofia saat ini. Kiyada tak memiliki tenaga untuk sekadar mencari tahu bagaimana keadaan istri pertama sang suami. Sebab kondisinya sendiri pun juga tak kalah memilukan.Di kamar ini, tempat dulu ibu selalu membelainya dengan limpahan kasih sayang, Kiyada terisak seorang diri. Bukan berarti ia tak rela dengan takdir yang telah digariskan Tuhan. Hanya saja, selain doa, ada air mata yang menjadi salah satu pelampiasan terbaik.“Assalamualaikum.”Suara itu, Kiyada sangat mengenalinya. Seorang laki-laki yang ia tunggu kedatangannya sejak beberapa jam yang lalu, kini telapak tangan kekarnya mengelus lembut
Last Updated : 2023-05-19 Read more