Home / Romansa / Madu Untuk Suamiku / Chapter 121 - Chapter 130

All Chapters of Madu Untuk Suamiku: Chapter 121 - Chapter 130

143 Chapters

Antara Dua Duka

“Astaghfirullah.” Kiyada memekik seraya memejamkan mata.“Maaf.” Ustaz Subhan mengusap wajah dengan kasar. Memilih untuk menepikan mobil di depan toko yang sudah tutup.Kejadian beberapa detik yang lalu membuat dada Ustaz Subhan berdebar hebat. Hampir saja ia membuat celaka Kiyada dan calon anak mereka. Terlambat membanting setir sedikit saja, entah apa yang akan terjadi padanya juga sang istri.“Mas Subhan tidak apa-apa? Atau mau saya belikan air mineral dulu.”Ustaz Subhan menggeleng lemah seraya menatap Kiyada dengan perasaan bersalah. Di saat sedang hancur pun wanita itu masih sempat memikirkan orang lain. Kiyada selalu menunjukkan baktinya sebagai istri di segala situasi dan kondisi. Sedangkan ia sebagai suami kerap melalaikan kewajibannya untuk berlaku adil.Benda pipih itu masih dalam genggaman Ustaz Subhan. Ia menyandarkan punggung untuk membaca kembali pesan yang dikirim Jihan. Pikirannya sungguh kacau. Menjaga dua wanita di waktu yang sama bukanlah hal yang mudah.[Kak Shofi
last updateLast Updated : 2023-01-20
Read more

Desir yang Tak Seharusnya

Tak ada lagi air mata yang keluar. Separuh jiwa Kiyada seolah ikut pergi bersama sang ibu. Satu-satunya keluarga yang ia miliki. Sosok yang menghujaninya dengan sepenuh cinta dan lasih sayang, tanpa tapi dan tanpa nanti.Kiyada tak tahu apa yang harus ia lakukan setelah ini. Meski kini sang suami tengah berada di sisinya, tapi Kiyada tak terlalu bodoh hanya untuk menyadari satu hal. Bahwa hati dan pikiran Ustaz Subhan tengah dipenuhi dengan sang istri pertama. Tak bisakah untuk saat ini saja, Kiyada ingin memiliki Ustaz Subhan seutuhnya. Mengapa Ustazah Shofia harus saat di saat bersamaan dengan meninggalnya ibu. Kiyada benar-benar membutuhkan sandaran? Kiyada ingin sekali bersikap egois barang sejenak.Walau dokter sudah memprediksi jauh-jauh hari, nyatanya sekuat apapun Kiyada menyiapkan mentalnya, ia tetap lemah. Tak ada lagi sosok yang memberinya cinta dan kasih sayang setulus ibu. Tempat berbagi keluh kesah segala hal.“Kamu tidur saja kalau lelah. Biar aku yang akan mengaji di
last updateLast Updated : 2023-01-26
Read more

Gejolak Rasa

Menjadi istri ke dua ternyata tak semudah yang Kiyada bayangkan. Nyatanya perasaan yang sekuat tenaga ia hindari justru tumbuh subur tanpa terkendali. Dari awal pernikahan ini memang tak ada rasa yang dimiliki Ustaz Subhan untuknya. Kiyada sepenuhnya menyadari akan hal itu.Lagipula tak mungkin juga Ustaz Subhan akan semudah itu berpaling dari Ustazah Shofia. Jika dibandigkan dengan beliau, tentulah Kiyada tak ada apa-apanya. Bahkan, jika setelah anak dalam kandungan Kiyada lahir, ia sudah siap jika memang harus pergi.Jika dipikir dengan logika, bantuan materi yang telah diberikan selama perawatan ibu sudah lebih dari cukup. Meski pada akhirnya takdir berkata lain, tapi tanpa dana dari Ustaz Subhan mungkin saat ini Kiyada masih harus pusing memikirkan hutang ratusan juta yang harus dibayar.Namun, di sisi lain hati Kiyada masih berontak. Ia ingin merasakan kasih sayang seutuhnya. Dan di saat seperti ini, Ustaz Subhan justru memasrahkan semua pada Farhan. Tak adakah setitik rasa cembu
last updateLast Updated : 2023-02-09
Read more

Detik-detik Menjelang Perpisahan

Beberapa detik dua insan yang pernah menjalin kedekatan tersebut saling terdiam. Kiyada sadar jika ia tak boleh larut dalam suasana seperti ini. Sekecewa apapun dengan posisinya yang hanya menjadi istri ke dua, tapi ia tak boleh terlena.Mungkin Farhan pernah menawarkan cinta yang utuh, tapi di atas itu semua ada aturan agama yang harus ditaati. Setulus apapun cinta yang dimiliki, tetap masih ada Allah di atas segalanya.Ibu sudah berpesan jika Kiyada harus patuh pada Ustaz Subhan. Ada atau tanpa cinta dari sang suami, tali pernikahan memang mengharuskan keduanya saling menjaga. Kali ini Kiyada akan berusaha sekuat tenaga untuk mencoba menjalankan amanah ibu.“Sini biar aku saja yang membuatkan kopi. Kamu istirahat dulu kalau lelah.” Farhan kini telah berdiri di sisi Kiyada.Jarak mereka memang cukup jauh, Farhan tampaknya juga sangat sadar dengan situasi keduanya saat ini. Namun, tetap saja Kiyada masih bisa menghidu aroma parfum kayu yang kerap digunakan Farhan.“Tidak perlu, Kak. S
last updateLast Updated : 2023-03-01
Read more

Bakti Terakhir

Hingga azan Subuh berkumandang, Ustaz Subhan masih belum menampakkan batang hidungnya. Jenazah ibu memang telah dimandikan dan dikafani, hanya tinggal menunggu untuk dimakamkan. Namun, Kiyada tidak pernah tahu bagaimana proses pemakaman di tempat ini. Apa saja hal yang harus ia lakukan selaku tuan rumah satu-satunya.Bapak-bapak yang tadi berjaga di depan rumah Kiyada telah kembali ke rumah masing-masing untuk melakukan salat Subuh. Farhan juga berpamitan pergi ke masjid sejak beberapa menit yang lalu. Suasana rumah kini benar-benar sunyi. Kiyada kembali hanya berdua dengan Ibu seperti hari-hari biasanya. Hanya saja sekarang mereka telah berada di alam yang berbeda.Sebelum melakukan salat Subuh, Kiyada menyempatkan untuk membuka aplikasi hijau pada ponselnya. Berharap ada satu saja pesan dari sang suami yang dapat melegakan pikirannya yang berkecamuk. Sayangnya masih tak ada apa-apa di sana. Selain chat beberapa grup di kampusnya. Bahkan, saat ini Kiyada hampir lupa jika ia masih ber
last updateLast Updated : 2023-03-05
Read more

Dua Duka

Sementara di tempat lain kecemasan juga tengah melanda keluarga Shofia. Bahkan Abah tak dapat menutupi kesedihannya mengetahui sang putri ternyata mengidap kanker. Penyakit yang dulu merenggut nyawa sang istri tercinta. Sosok yang tak lain adalah ibu dari kedua putrinya.“Kenapa kamu menutupi ini semua dari Abah, Subhan?” Abah menatap sang menantu dengan perasaan kecewa.Ustaz Subhan tertunduk dalam. Ia tak tahu harus menjawab bagaimana. Lidahnya kelu melihat kondidi Shofia yang kian menurun. Berbagai kemungkinan buruk berlomba merasuki fikirannya.“Shofia tidak ingin membuat khawatir orang-orang disekitarnya, Bah.” Ustaz Subhan menjawab lirih dengan wajah penuh rasa bersalah.Bagaimanapun selain sebagai istri, Shofia adalah putri dari gurunya yang diamanahkan untuk dijaga. Hati orang tua mana yang tak terluka menyaksikan sang putri lemah tak berdaya seperti itu.Sementara Jihan sedari tadi hilir mudik di depan ruang IGD. Ia ngin marah, tapi tak tahu harus melampiaskan pada siapa. Sho
last updateLast Updated : 2023-03-08
Read more

Hilang Arah

Hingga pagi menjelang belum ada tanda-tanda Shofia akan sadarkan diri. Berbagai peralatan medis terpasang di tubuh yang kian kurus tersebut. Ustaz Subhan menggenggam erat telapak sang istri, berharap wanitanya segera sadar seperti sedia kala.“Kamu tidak ke rumah Kiyada, Subhan?” tanya Abah sesaat setelah beliau keluar dari ruangan Shofia.Ustaz Subhan sempat terdiam beberapa saat. Dari awal Abah tak menyalahkan siapapun atas kejadian yang menimpa sang putri. Meski beliau sempat kecewa lantaran tidak diberitahu perihal penyakit yang diderita Shofia.“Saya akan di sini saja menunggu Shofia sampai sadar, Bah,” jawab Ustaz Subhan lirih.Tak ada komentar apapun dari Abah selain helaan napas panjangnya. Sejurus kemudian Abah duduk bersandar di kursi tunggu sembari jemarinya memutar tasbih.Bukan sengaja mengabaikan janji pada Kiyada. Namun, hati Ustaz Subhan merasa sangat berat untuk meninggalkan Shofia dalam keadaan seperti ini. Laki-laki tersebut sadar jika ia telah bersikap tidak adil p
last updateLast Updated : 2023-03-13
Read more

Jadilah Suami yang Adil

“Mas ...."“Shofia?”Wajah Shofia terlihat sangat berseri. Tak ada lagi raut pucat yang tampak beberapa jam lalu. Senyuman wanita itu mengembang tanpa beban. Dalam balutan jilbab yang sangat menawan ia mengecup lembut punggung tangan Ustaz Subhan.“Kamu sudah sadar, Sayang?” Kedua mata Ustaz Subhan berkaca-kaca, hatinya begitu bahagia. Shofia telah kembali dengan senyuman khas yang meneduhkannya.“Pergilah ke rumah Kiyada. Nanti aku akan menyusul.” Masih dengan senyum cerianya Shofia berucap tanpa beban. “Kamu harus adil sama kita berdua.”“Tapi ....” Belum sempat Ustaz Subhan menyelesaikan kalimatnya, bayangan Shofia telah menghilang dari pandangan.Ustaz Subhan menyadari satu hal. Ini bukan lagi kamar rumah sakit tempat Shofia dirawat. Tempat yang ia pijak kini lebih menyerupai taman dengan tanaman hijau yang menawan. Lalu kemana perginya Shofia tadi? Ia seolah menghilang di balik rindangnya pepohonan."Shofia!" Ustaz Subhan berteriak lantang. Namun, suaranya seolah menggema begitu
last updateLast Updated : 2023-03-14
Read more

Menjaga Hati

Ustaz Subhan tidak tahu apakah harus bahagia atau bersedih dengan kabar yang diberikan oleh dokter. Kesadaran Shofia tentulah menjadi kabar yang sangat ia tunggu. Namun, hasil pemeriksaan yang dilakukan beberapa jam lalu ternyata membuat kebahagiaan itu sirna secara perlahan.“Hasil dari serangkaian pemeriksaan yang dilakukan menunjukkan bahwa produksi sel darah putih Ibu Shofia semakin melonjak. Akibatnya liver juga kelenjar getah bening kian membengkak.”Seketika ruangan dokter bernuansa putih tersebut terasa hening. Ucapan itu membuat Ustaz Subhan menarik napas panjang beberapa kali. Dadanya terasa begitu sesak, tetapi ia tak punya kuasa apapun atas semua yang telah terjadi.“Tolong lakukan langkah terbaik untuk istri saya, Dok.” Semua yang terjadi memang sudah ketentuan dari Allah. Manusia hanya mampu berusaha. Dan sebagai suami tak ada yang dapat dilakukan oleh Ustaz Subhan selain berdoa dan menyerahkan proses pengobatan pada dokter.Ini bukan kali pertama Ustaz Subhan menghadap
last updateLast Updated : 2023-04-23
Read more

Diantara Dua Duka

“Berangkat lah ke rumah Kiyada, biar Abah sama Jihan yang akan menjaga Shofia,” ucap Abah sesaat setelah Ustaz Subhan keluar dari kamar Shofia.Ustaz Subhan mengangguk singkat, meski hatinya masih sangat berat untuk meninggalkan Shofia. Namun, ia tak boleh egois. Ada wanita lain yang kini juga berada di bawah tanggung jawabnya.“Titip Shofia, Bah. Kalau nanti ada perkembangan terbaru, tolong hubungi Subhan,” ucap Ustaz Subhan sebelum benar-benar pergi meninggalkan Shofia.Langkah kaki Ustaz Subhan terasa begitu berat. Bagaimana jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan pada Shofia? Ini memang bukan kali pertama Shofia sampai tak sadarkan diri. Namun, penjelasan dari dokter tadi seolah mengikis perlahan harapan-harapan yang selama ini ia panjatkan.Ustaz Subhan menempuh perjalanan ke rumah Kiyada dengan setengah kesadaran yang masih tersisa. Ia tak pernah berpikir bahwa poligami ini jauh lebih rumit dari teori-teori yang pernah dipelajarinya dalam kitab-kitab klasik.Saat mobil memasu
last updateLast Updated : 2023-05-15
Read more
PREV
1
...
101112131415
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status