“Kenapa kalian terdiam?” tanya Karleen dengan amarah yang ditahan. Karleen mengakui jika dirinya salah, tetapi dia merasa bahwa Edwyn juga salah. “Aku akui bahwa aku telah mengakui kesalahan. Akan tetapi, aku sudah mengakui dan meminta maaf kepadamu, kan? Kenapa kau terus mencari kesalahanku, hah?” Karleen menatap lekat-lekat manik mata Edwyn yang berwarna hazel itu. “Aku hanya merasa kau tidak mempercayai kami lagi, Karleen.” Balasan Edwyn membuat Karleen terkesiap. “Haaa, apakah semua yang terjadi kepadaku harus aku laporkan kepada kalian juga?” Karleen membentak Edwyn. Karleen merasa bahwa dia juga memiliki privasi yang tidak perlu dia katakan kepada sahabatnya. “Bukan begitu maksudku, Karleen. Kau sudah terlalu banyak berbohong,” tuding Edwyn. “Astaga! Sudah berapa kali kau mengatakan aku terus berbohong? Kan sudah kukatakan, aku sengaja menutupi kenyatakan itu karena aku tahu kalian akan meledekku.” Lisette merasa bimbang ingin memihak kepada siapa. Dia bisa memaklumi tujua
Read more