Home / Romansa / Mabuk Janda / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Mabuk Janda: Chapter 81 - Chapter 90

108 Chapters

Live I*

Agni baru saja masuk ke dalam kamarnya tatkala mendengar suara derap langkah yang mendekat. Agni terhenyak saat melihat Dani dalam kondisi kacau sedang membuka pintu. Nafasnya tersengal-sengal.“Agni, kumohon jangan menghindar lagi. Sikapmu yang menghindar membuatku tersiksa,” tuturnya yang masih memegang handle pintu. Sepertinya dia dia baru saja datang beberapa menit yang lalu setelah dirinya, lalu mengejarnya sampai ke kamar.Agni hanya menunjukan wajah datarnya. Meski dalam hati dia iba melihat kondisi suaminya yang tidak karuan. Namun, dia harus tegas bahwa tidak mudah merebut hatinya kembali setelah bersikap seenaknya.“Maafkan aku, Agni. Tidak seharusnya aku bersikap seperti tadi. Seharusnya, aku lebih bisa menjaga perasaan kamu,” tuturnya dengan penuh rasa sesal. Semenjak kembali ke kantornya, yang ada di pikirannnya hanya Agni. Dia salah menduga kalau Agni akan dengan mudah untuk direbut hatinya, Namun, justru dia yang tersiksa karena sikap keras Agni.Agni meletakkan tasnya
last updateLast Updated : 2022-06-21
Read more

Terungkap

[Kak, Dani-nya mana? Munculin dong]Begitu rata-rata komen dari setiap netizen yang menjadi pengikut Dani. Sudah sejak tiga puluh menit yang lalu, mereka menunggu Dani muncul di layar. Ada yang tidak sabar dengan menyepam komen ada juga yang keluar. Tetapi kemudian yang masuk bejibun.Agni harus hati-hati menjawab. Awalnya dia ingin menjawab Dani sedang pergi. Pasti mereka akan tanya hal yang lebih detail lagi. Kemana perginya? Kok sendirian? Bla, bla. Kalau sampai dia berbohong, maka para netizen itu akan menghujatnya habis-habisan. Tentu itu akan merusak citra dirinya dan sang suami.“Mas Dani sedang olahraga?” jawabnya asal. Namun terlihat jelas kalau raut wajahnya yang tersenyum paksa.[Coba tunjukin dong kak. Pengen Liat][Iya, Penasaran banget. Pasti seksi banget.]Agni semakin gelagapan. Terlebih netizen yang sudah sangat bernafsu. Ingin rasanya dia menghardik mereka. Namun, dia menahannya karena komentar yang mayoritas sama. Konsentrasinya pecah. Dia yang semua ingin menarik
last updateLast Updated : 2022-06-21
Read more

Bulan Madu Jadi?

Begitu Dani memarkirkan mobil, Agni langsung mengajaknya untuk keluar. Dia sudah sangat penasaran siapa orang dibalik anabelle yang telah menghujatnya dengan kata-kata yang tidak pantas. Agni yang bisanya harus menyesuaikan langkah kaki jika berjalan dengan Dani. Kini, justru sebaliknya. Dani yang tergopoh karena Agni menarik tangannnya sembari berjalan dengan langkah yang cepat.Sampai di sebuah ruangan, Agni tercenung. Di ruangan itu ada tiga orang polisi, Rangga dan seorang lelaki yang menggunakan baju tahanan berwarna oranye yang sedang membelakanginya. Secara perlahan, Agni berjalan ke depan dengan pandangan yang tidak lekat dari sosok tersebut.“Gatot!” serunya tidak percaya. Pemuda yang dia ketahui bekerja sebagai OB di perusahaannya itu. Pemuda pendiam namun rajin, bahkan untuk bicara sangat jarang sekali. Apa benar dia pelakunya? Batinya tidak percaya.“Benar, Nyonya. Gatot adalah pemilik dari akun tersebut. Saat polisi sedang menggerebeknya di rumah, dia sedang melakukan u
last updateLast Updated : 2022-06-28
Read more

Momen Yang Indah

“Sayang, kamu di rumah saja ya. Jangan ke kantor dulu. Biar semuanya aku yang handle,” ucap Dani sambil mengelus rambut istri yang kini tengah merebahkan diri di atasnya. Agni memejamkan mata. kontak kulit secara langsung dimana degup jantungnya yang berdetak lantang, seirama dengan suaminya. Meski tidak ada kalimat terucap, Namun angan mereka sama indahnya, tidak sabar akan bulan madu yang tinggal menghitung hari.“Iya, Mas. Aku menghabiskan waktu bersama anak-anak sebelum pergi jauh,”sahut Agni. Bagi seorang pengusaha yang selalu sibuk mengurus perusahaan, tentu ada yang kurang bagi Agni dengan tinggal di rumah untuk sementara waktu. Namun, bersama dengan anak-anak adalah momen yang tidak akan bisa terbeli. Dia masih bisa memantau perusahaan dari rumah sembari bercengkrama dengan buah hati dan anak yang sudah dia anggap sebagai anak sendiri.“Ya, Sudah. Kalau begitu aku siap-siap dulu mau ke kantor,” bisik Dani yang menyibak rambut Agni sampai ke belakang telinga. Namun, Istrinya
last updateLast Updated : 2022-06-28
Read more

Suara Hati Maya

Seharian, tangan Dani tidak lepas dari Maya. Wanita berbaju kuno itu tidak keberatan saat Pria dambaannya itu membawanya berkeliling botanical garden. Hutan buatan yang didesain modern di jantung kota Singapura. Penat tidak dia rasakan, bahkan dia sangat menikmati. Tidak dia sangka jika Dani akan memperlakukannnya bak Ratu saat jauh dari istrinya.Puas jalan-jalan, Dani mengajaknya ke sebuah restaurant paling tinggi di singapura. Di mana dari atas sana, hamparan kota akan terlihat indah nan memukau. Maya speechless saat pria itu menatapnya dengan tatapan dalam. Iya, hanya mereka berdua tanpa adanya orang lain. Dimana saat pria itu menggeser duduknya ke depan untuk lebih condong ke arahnya. Tangan yang kekar itu mengelus kening, pelipis dan berhenti di pipinya. Sentuhan yang memberikan efek panas di seluruh tubuhnya.Maya membuka matanya dan terperanjat saat Dani sedang menatapnya dari kursi business class sebelah. Dia menegakkan badan dan menyapu pandangan. Astaga, alangkah malunya pa
last updateLast Updated : 2022-06-28
Read more

Godaan Maya

Dani bukannya tidak tahu tentang gelagat aneh Maya. Sebagai Pria yang pernah merasakan petualangan dengan berbagai tipe wanita sebelum menikah, dia sudah tahu kalau Maya menyimpan rasa terhadapnya. Mulai dari kerlingan mata genit, wajah yang memanas ketika Dani sedang menatapnya atau bahkan tubuhnya yang gemeteran. Apalagi kalau sampai Dani menyentuh, bisa dijamin Maya akan kejang-kejang.Namun Dani lebih memilih bersikap acuh. Dia yang sudah terbiasa dengan sikap hangat kepada siapa saja mendadak menjadi dingin. Tentu terlihat aneh, terlebih dia sampai marah-marah supaya orang itu antipati terhadapnya. Dalam hal ini adalah Maya.Hal mendasar kenapa Dani bersikap pemarah saat bersama Maya adalah dia yang memergoki wanita itu mengigau di pesawat dengan tujuan singapure. Dani tersentak saat kata-kata penuh kekaguman itu keluar dari mulut ranumnya.“Pak Dani, peluk aku, cium aku.”Semenjak itu pikiran Dani menjadi tidak karuan. Dia ingin cepat-cepat pesawat landing. Mencari hotel. Dan
last updateLast Updated : 2022-06-28
Read more

Kegilaan Maya

“Karena Bapak tidak peka dengan perasaanku! Aku sudah berusaha sekeras mungkin untuk menunjukannya, tapi dengan jahatnya Pak Dani selalu mengabaikanku!” teriak Maya histeris. Lebih cenderung seperti psikopat. Di balik diamnya, dia menyimpan kegilaan.“Aku hanya berusaha menjadi suami yang setia. Itu saja.”Maya menyeringai sambil menggelengkan kepala. Tidak percaya kalau pria berwajah tegas itu adalah goodboy. Dia yakin kalau Dani adalah pria liar yang tertutup topeng kesetiaan. Dan sekarang dia tahu kalau Dani beberapa kali menelan ludah, pertanda dia sedang menahan libidonya. Cukup membuka diri, akan membuat serigala buas itu menerjang dirinya.“Ok, Kalau begitu saya hargai keputusan Bapak. Bapak boleh pulang sekarang. Saya bisa kok menghandle proyek ini sendirian. Meski aku GM, tapi cukup tahu seluk beluk proyek. ” tuturnya yang membuat kedua dahinya saling bertautan. Maya melepaskannya begitu saja? aneh. Tapi, Dani menampik pikiran macam-macamnya, dia beringsut keluar.“Asal…”
last updateLast Updated : 2022-06-29
Read more

Kekhawatiran Dani

“Kamu keterlaluan. Kamu memanfaatkan Gatot demi egomu sendiri. Kalau dari gelagatnya, aku tahu kalau dia sangat mencintaimu. Kenapa kamu tidak terima cintanya saja?” kata Dani yang membuat Maya sontak memicingkan mata.“Dia sama sekali bukan tipeku. Lagian, dia hanya leader OB. Umurnya jauh di bawahku. Aku hanya butuh pria matang seperti kamu, Pak,” rajuk Maya. Pria itu sama sekali tidak menggubris. Dia memasukan tangannnya kedalam saku sambil tubuhnya yang condong ke arah.“Kamu harus mau menerima Gatot sesuai janji kamu. Atau aku laporkan kamu ke polisi. Mau?” gertak Dani yang membuat Maya menelan ludah. Ada sedikit penyesalan kenapa dia membeberkan semuanya, yang justru sekarang menjadi boomerang baginya sendiri. Menerima Gatot sama saja membuatnya tersiksa. Lahir dan batin. Karena lelaki itu sama sekali tidak masuk ke daftar kriterianya.“Saya tidak mau,”“Ok, aku telpon polisi sekarang.”“Jangan!”“Makanya nurut! Kamu itu jangan banyak memilih. Terima saja kalau ada orang yang
last updateLast Updated : 2022-06-29
Read more

Romantisme Di Bandara

Bandara Soekarno Hatta,Agni sedang duduk di ruang tunggu di dekat Gate. Pandangannya tertuju kepada burung-burung besi yang beterbangan. Ada juga yang baru landing dan mengambil posisi masing-masing.Dani datang dari sampingnya lalu menyodorkan Latte vanilla favoritenya. Agni mendongak. Melempar senyum yang manis lalu menerima minuman itu.Dani yang perkasa mengambil posisi duduk di sampingnya sambil merentangkan tangan kanannya yang tertutup kain sweater. Agni tertegun. Pria tampan kalau memakai apapun pasti akan terlihat tampan. Apalagi dengan sweater ketat yang menonjolkan keseksian tubuhnya.Agni sedang mencecap latte dengan pandangan yang tidak lekat ke arah postur Dani. Merasa diperhatian, Pria itu menoleh setelah menegak bir yang ada di tangannya. Sorot mata elang itu terasa hangat saat bertatapan dengan dirinya, bahkan sampai menembus hatinya.“Mau bersandar? Ayo sini,” ucapnya sambil menepuk-nepuk pundaknya yang menonjol. Agni mengigit bibir. Bagaimana Dani selalu peka den
last updateLast Updated : 2022-06-29
Read more

Pebinor

Dani dan Agni masuk ke dalam pesawat setelah menunjukan passport dan tiket kepada Pramugari yang bertugas. Dia terhenyak saat melihat orang misterius itu berada di belakangnya dan tiba-tiba menyerobot hingga tubuh besarnya mengenai Agni yang secara refleks menjatuhkan passport dan tiketnya. Pria misterius itu lalu berkata,“Sorry, I don’t mean that.” Dani baru menyadari kalau pria itu bermata biru. Kalau dilihat dari wajahnya sepertinya dia berdarah campuran. Eropa-indonesia? Atau Amerika-indonesia? Dia menebak dalam hati.“It’s okay, enggak apa-apa kok,” balas Agni sambil tersenyum simpul. Dia langsung menurunkan tubuhnya begitu juga dengan pria itu yang melakukan hal yang sama. Tentu pria bermata biru itu tidak menginginkan seorang wanita cantik bersimpuh di depannya.“Let me do it.” Namun Agni sudah terlanjur turun, pria itu dengan gesit mengambil passport dan tiket yang berserakan, lalu memberikannya langsung kepada Agni beberapa saat. Untung saja tidak ada penumpang lain yang mas
last updateLast Updated : 2022-06-29
Read more
PREV
1
...
67891011
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status