Beranda / Romansa / Mabuk Janda / Bab 91 - Bab 100

Semua Bab Mabuk Janda: Bab 91 - Bab 100

108 Bab

Bulan Madu Yang Indah

Setelah menempuh perjalanan yang memakan waktu hingga seharian, akhirnya mereka sampai di Los Angles, Usa. Dani bisa bernafas lega setelah keluar dari pesawat, dia mendapati sosok misterius itu hilang dari pandangannya. Dia sudah menduga kalau penerbangan pria itu ternyata memiliki tujuan lain yang bukan Alaska.Namun perasaan lega itu hanya sementara, saat sosok Alex itu melangkah mensejajari Agni. Dani terhenyak langsung menoleh dan membelalakan mata.“Hai, kalian mau kemana?” sapa Alex ramah. Tidak seperti tadi, pria bermata biru sapphire itu menyapa mereka dengan menggunakan bahasa Indonesia. Berniat mengakrabkan diri kepada mereka.Agni hanya menanggapinya dengan senyum tipis. Sengaja dia tidak menanggapinya karena suaminya yang mengeratkan pelukan ditambah wajahnya yang terlihat masam, membuat Agni mengurungkan niatnya. Tetapi di sisi lain, dia tidak enak hati kalau mengabaikan pria baik itu.“Kami mau ke alas….” kata-kata Agni terpotong oleh hardikan Dani.“Bukan urusanmu dan
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-29
Baca selengkapnya

Cemburu

“Ada apa?” tanya Dani dengan ketus. Terlihat Agni yang sedang menjauhi wastafel di mana krannya sedang menyala. Terlihat uap mengepul di sana.“Airnya panas sekali, Mas,” sahut Agni. Hampir saja Dani tertawa geli melihat kelakukan polos istrinya. Mungkin istrinya belum terbiasa untuk mengontrol suhu, sehingga dia terkejut dengan suhu yang begitu mengagetkan kulitnya.“Emangnya, Mau ngapain?” tanya Dani yang masih terdengar ketus. Terbawa oleh suasana hatinya yang tidak enak gara-gara Alex. “Niatnya ingin cuci muka, Mas. tetapi suhunya yang terlalu panas.” Dani yang berdiri di ambang pintu pun masuk untuk mengatur suhu dengan kehangatan yang pas. Terlihat Dani yang sedang mengetes air dengan tangannya beberapa kali supaya Agni tidak tersiksa dengan suhu air yang terlampau panas atau dingin.“Sudah,” ucap Dani singkat. Agni terlihat celingukan. Dengan ragu, Dia lalu mendekatkan tangannya ke air yang mengalir. Begitu air itu menyentuh tangannya, Agni terdiam sesaat. Merasakan suhu air y
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-29
Baca selengkapnya

Kamera Pengintai

Dani langsung mengambil kamera pengintai itu dan membantingnya ke lantai. Agni terlihat syok karena baru menyadari benda mungil itu di kamar mandi tersebut.“Kok ada kamera pengintai Mas?” tanya Agni yang semakin menenggelamkan diri di bath ub yang dipenuhi dengan sabun. Gairahnya menghilang karena insiden kecil itu. Takut ada kamera lain yang mengintai mereka.“Tampaknya pria bernama Alex itu terobsesi denganmu. Makanya diam-diam dia meletakan kamera kecil untuk bisa melihat dirimu ketika tidak memakai apa-apa,” jelas Dani. Agni yang sudah ketakutan ingin bergelayut manja ke Dani, tetapi karena dia yang tanpa memakai penutup sama sekali. akhirnya dia mengurungkan niatnya. Trauma akan kamera kecil yang mengintai, yang belum terdeteksi keberadaannya.“Kok bisa ya Mas, dia menaruh kamera di dalam kamar kita?” “Mungkin Alex mengetahui rencana kita untuk pergi ke Alaska. Dan dia mencari tahu secara detail. Termasuk kamar yang kita tempati ini. Kemudian, dia meminta para pekerjanya un
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-29
Baca selengkapnya

Rahasia Alex

Alex mematung saat pintu kamar terbuka. Tidak ada jalan lain bagi dirinya melarikan diri. Sebentar lagi Dani yang akan memergokinya dan terjadi pertengkaran hebat di sana. Dia sudah terima dengan segala resiko yang ada dan siap untuk menghadapinya.Namun, ketakutannya tidak terbukti. Pintu itu memang terbuka dengan sendirinya tanpa ada seseorang yang berniat untuk membukanya. Alex bisa bernafas dengan lega. Dia melihat ke arah Agni tangannya sudah gatal ingin menyentuh. Tetapi dia lebih baik menahannya. Dia pun beringsut keluar dari kamar itu sembari membawa bayang-bayang kemolekan Agni yang begitu menggoda.Tidak berapa lama, Dani datang dengan membawa bungkusan makanan dan juga beberapa minuman. Dia terheran karena pintu kamar yang terbuka lebar. Dahinya mengernyit. Dengan perasaan heran, dia masuk meletakan makanan di atas meja dan kemudia bertanya kepada Agni .“Sayang,” tanya Dani“Mas, kok selimutku disikap sih?” sahut Agni yang membuat Dani mengernyitkan dahi.“Kapan aku men
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-29
Baca selengkapnya

Kecapekan

“Jangan kasar-kasar, Mas.”“Enggak apa-apa, Sayang. Biar lekas membesar.”“Ah, Mas nakal.”“Tapi, kamu suka kan?” Detik berikutnya Agni hanya menjawab dengan lenguhan yang sangat menggoda. Tidak perlu jaga image untuk mengekspresikan gairah yang menggelora. Terlebih di hadapan suaminya sendiri yang tentu merasa senang jika sang istri tidak malu-malu mengungkapkan isi hatinya sehingga suami bisa lebih agresif untuk mengerjai bagian-bagian sensitifnya. Apalagi ruangan yang kedap suara membuat suara desahan bersahutan dengan lebih leluasa.Beberapa kali Agni memekik saat Dani menyodokan sesuatu yang keras di bawah sana sembari sesekali menggesekkanya. Agni juga tidak mau menjadi mahluk pasif yang hanya menerima serangan saja, dia pun meresponnya dengan gerakan pinggul yang aktif sehingga gesekan itu semakin nikmat terasa. Ah, Agni ingin lebih lama melakukan hal ini.Tiba-tiba, Dani melepas cengkramannya. Membuat Agni tersentak. Hampir saja dia terjatuh karena sandaran yang tiba-tiba pe
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-29
Baca selengkapnya

Enak Banget Mas

Dani membaringkan tubuhnya di samping Agni. Dia menutup wajahnya dengan telapak tangan sambil menghembuskan nafasnya dengan cepat. Agni yang juga memburu nafasnya tampak tersenyum puas. Dia melirik ke arah Dani yang tubuh perkasanya disiram oleh keringat. Seketika aroma maskulin bercampur dengan parfum musk yang khas langsung menguar kuat dihidungnya memberikan sensasi rasa nyaman dan menenangkan.Agni menggeser kepalanya di lengan bagian atas Dani. Lalu, tangannya yang jahil menyentuh dada pria itu yang masih naik turun.“Mas Dani capek ya?”Dani membuka wajahnya lalu menoleh ke arah Agni,”Enggak Sayang, istirahat sebentar saja.”“Mas hebat sekali, main berjam-jam kuat saja. Aku sampai kecapekan.”“Kalau capek tidur, Sayang.”Dani tersenyum paling menawan se- dunia. Selama ini, dia lebih menahan diri untuk melampiaskan semua energinya karena waktu yang selalu tidak tepat. Entah karena ada anak yang tidak ingin lepas darinya atau keadaan yang tidak memungkinkan. Namun sekarang dia bis
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-29
Baca selengkapnya

Romantisme yang Hakiki

Agni terpaku di lobby hotel. Dari balik dinding kaca, dia bisa melihat hamparan salju yang memenuhi seluruh pandangannya. Sedangkan Dani sudah berdiri di luar sana bermandikan salju yang terus berjatuhan. Terlihat Pria itu melambaikan tangannya dengan sedikit mengangguk sebagai isyarat untuk segera keluar dari lobby hotel.Agni mengigit bibir bagian bawah. Ada sedikit keraguan yang menggelayut. Entah karena rasa dingin yang sedemikian menusuk atau karena dia yang terlalu excited karena akan bermain dengan salju untuk pertama kali. Bahkan tampak di menggesek-gesek telapak tanganya yang sudah tertutup sarung tangan tebal pertanda kalau dia sedang gugup. Hal yang yang jarang dirasakan oleh Agni sebagai pemilik dari perusahaan ternama, yang tidak pernah takut akan apapun namun mentalnya down gara-gara salju.Sekali lagi, Agni melirik ke arah suaminya yang tampak baik-baik saja saat butiran salju menerpa tubuhnya, seolah tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan. Justru sang suami terliha
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-29
Baca selengkapnya

Mempertaruhkan Harga Diri

“Ke restoran asia? Jalan kaki? Suami macam apa kamu hah? Apa enggak kasihan sama istrimu? Dia kelihatannya pucat gitu?”Rahang Dani menegang. Kepalan tangannya sudah mengeras. Bisa saja saat itu dia melayangkan tinjunya ke bodi mobil sampai remuk sebagai ultimatum. Tetapi, dia merasakan sentuhan lembut sang istri yang memintanya untuk meredam emosi. Dani menghirup nafas sedalam-dalamnya sampai memejamkan mata dan menghembuskannya secara perlahan.“Lebih baik Agni ikut dengan saya saja. Saya juga mau ke sana kok,” tawar Alex sambil melirik genit ke arah Agni yang justru membuat wanita itu ketakutan. Dia takut kalau pria itu akan menjadikannya sebagai objek pelampiasan atas nafsunya yang menyimpang itu.“Modus kamu! Bilang saja kamu memang membonceng istriku kan! Kamu suka kan dengan istriku!”seloroh Dani dengan nada santai yang langsung mengena di hati Alex.“Menyukai istrimu? Hahaha. Sorry, a lot’s women is more beautiful than your wife dan saya bisa mendapatkan tipe wanita manapun ya
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-29
Baca selengkapnya

Iri

“Sayang, Bangun!”Agni bangun dari pingsannya. Begitu netranya membuka dia langsung memeluk Dani dengan sangat erat. Dia menangis sesegukan. Beberapa saat yang lalu dia pingsan karena sang suami yang tidak kunjung muncul dari pepohonan. Namun, sosok tegap itu kini berada dalam dekapannya, pertanda dia baik-baik saja.Dani membiarkan tubuhnya dipeluk oleh Agni. Ada perasaaan sesal kenapa dia menuruti egonya sendiri dengan memenuhi tantangan Alex yang berimbas kepada pingsannya Agni. Seharusnya dia lebih fokus membangun Quality time bersama dengan Agni daripada melakukan hal-hal yang tidak jelas yang justru berakibat fatal.“Sayang, Maafin Mas ya,” ucap Dani dengan lembut membuat Agni semakin sesegukan. Dia membalas pelukan Agni, berharap sang istri lebih tenang berada dalam dekapannya.Sedangkan, Alex masih belum menerima kekalahannya. Baginya pantang untuk kalah dalam pertandingan apapun. Ambisinya yang selalu ingin menjadi nomor satu selalu tertanam di hatinya.“Dani! aku ingin kita
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-29
Baca selengkapnya

Pertarungan Antar Gang Besar

Dani menghentikan pergulatan bibirnya setelah Agni seperti hampir kehabisan nafas. Dia tersenyum sambil dengan telaten mengusap bibir Agni yang bercampur dengan lidahnya. Kemudian, dia membisikan sesuatu kepada Agni.“Sayang, Mas keluar sebentar ya. Ada sesuatu yang ingin Mas Beli selain makan siang. Kamu istirahat dulu ya. kalau terjadi apa-apa telfon, Mas.” Dani beranjak meninggalkan Agni, bahkan sebelum Agni memberikan jawabannya. Dia melangkah dengan berat. Sejujurnya dia tidak mau meninggalkan Agni dalam kondisi lemah seperti ini. Alasan yang dia kemukakan itu hanya alibi supaya dia bisa kembali ke Arena untuk bertanding.Untung saat ini, dia harus mengikuti alur yang diciptakan oleh Alex, sampai dia bisa menemukan celah untuk bisa menemukan titik lemahnya sehingga akan sangat mudah baginya untuk melumpuhkannya nanti.Dani mengendarai mobil salju dengan kecepatan yang sangat tinggi. Tidak menunggu waktu lama, dia sudah sampai di arena. Terlihat Alex sudah menantinya sedari tadi d
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-29
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status