"Apa, Mah?" sahut Gaia pelan, membuat Mona semakin merasa bersalah biasanya bawaan Gaia sangat ceria. "Maafin Mama soal tadi, ya. Mama, gak maksud bentak kamu, Mama hanya khawatir sama kamu," lontar Mona lembut, ia memandang anaknya dengan tatapan berkaca-kaca."Mama, udah jangan nangis. Gaia gak papa, kok. Gaia udah maafin, Mama," seru Gaia ia menarik tangannya dari genggaman Mona lalu mengusap wajah sang Mama yang menitihkan air mata. "Mama bener-bener ngerasa bersalah, Sayang, Mama udah bentak kamu," ungkap Mona yang dibalas ulasan senyum oleh Gaia. "Gak papa, Mah, Gaia paham kok, Mama gitu buat kebaikan Gaia juga. Udah jangan nangis, Gaia sayang banget sama Mama," ujar Gaia lalu memeluk tubuh Mamanya."Udah ah, jangan mellow gini. Mendingan kita berangkat aja," tutur Mona yang balas anggukan Gaia."Mas, ayo kita berangkat! Sini Ghibrannya," pinta Mona yang dibalas anggukan sang suami, lalu lelaki itu memberikan Ghibran lalu memasuki mobil dan melajukan kendaraan roda empat ter
Read more