"Dasar! Main nyuruh-nyuruh aja, iya sih dia istri Bos tapi tetap aja umurnya masih dibawah gue," dumel Wita masih terdengar oleh Mona membuat wanita itu menghela napas. "Kenapa gak boleh sih, Mon, tangan aku gak kotor kok," ujar Aurel sendu. "Memang kamu bisa gendong Ghibran sedangkan tanganmu itu membawa rantang. Mendingan kasih dulu bekalnya ke Mas Kean, lalu kamu bisa ketemu kami lagi dan bisa gendong Ghibran," jelas Mona membuat Aurel mengangguk dan cengengesan. "Eh iya, ya, aku sampe lupa bawa bekel nih. Ya udah aku ke ruangan Mas Kean dulu ya," pamit Aurel yang dibalas anggukan Mona, wanita itu langsung berlalu pergi. Mona memutuskan menunggu sang teman, ia mengajak anaknya bercanda. Kaki wanita itu mulai terasa lemas, dia memilih untuk duduk di kursi. Beberapa menit kemudian, terlihat Aurel yang melambaikan tangan."Maaf, kamu pasti nunggu lama, ya," lontar Aurel yang dibalas anggukan Mona. "Ishhh ... bilang enggak, napa! Malah ngangguk segala, aku jadi merasa bersalah, ka
Read more