Beranda / Pendekar / Pendekar Romantis / Bab 291 - Bab 300

Semua Bab Pendekar Romantis: Bab 291 - Bab 300

537 Bab

Bab 291: Sembara Dikeroyok Puluhan Tokoh Sakti

Darimana Putri Remi tahu kalau Nyi Dina sudah Sembara goyang hingga satu malam, tak lain dan tak bukan dari Nyi Dina langsung.Nyi Dina marah bukan main saat tahu ‘kekasih’ gantengnya ini sudah hilang saat terbangun kesiangan.Nyi Dina langsung curiga dan dia secepatnya pergi dari Kota Gogai dan menuju ke sarang atau tempat persembunyian Putri Remi.Dia duluan sampai dari Sembara, karena Nyi Dina hapal jalan memutar yang lebih cepat, agar sampai ke pulau tersembunyi ini.Dia lalu memperingatkan Putri Remi tentang adanya seorang pemuda tampan dengan julukan Pendekar Romantis bertanya-tanya soal sarang mereka, dan Nyi Dina mengaku dia keceplosan bilang tempat ini.Putri Remi kaget sekaligus marah dengan kelancangan anak buahnya ini. Tapi karena nasi sudah jadi bubur, diapun langsung memerintahkan anak buahnya segera memanggil tokoh-tokoh sakti agar datang dan bersiap menunggu ke datangan Sembara.Kenapa ada Ranina di sini (tunggu yaa…nanti akan ada kisahnya tersendiri).Kini Sembara men
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 292: Bawa Kabur Ranina yang Hilang Ingatan

Serangan yang tak di duga-duga ini membuat Sembara terjungkal, dan tanpa Sembara sadari justru terjungkalnya dia dekat Ranina.Kaget juga Sembara, dadanya langsung terasa sesak. “Posisiku tak menguntungkan!” batin Sembara, sambil mencari akal.Lalu dengaan kecepatan yang sukar di lihat mata biasa, Sembara menyambar tubuh Ranina yang saat itu sedang memulihkan tenaganya setelah bentrok dengan dirinya tadi.Ranina tak sempat mengelak, dia langsung lunglai pingsan, terkena totokan dahsyat yang dilakukan Sembara secara kilat.Saat itulah kembali serangan dahsyat datang, tapi kali ini Sembara secara tiba-tiba mengeluarkan pedang bengkoknya, mengaumlah suara bak ribuan tawon, sambil mengayun pedang bengkoknya itu dia mengempit tubuh Ranina yang sudah tertotok saat Sembara sambar tadi.Kibasan pedang mujijat ini membuat dua penyerangnya itu terdorong hingga 5 meteran, tapi saat itulah Sembara langsung menghilang, karena dua penyerangnya kaget dan terdiam tak menyangka kibasan pedang bengkok
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 293: Ki Sasak Si Tabib

Baiknya jalan pikiran Ranina tetap jalan walaupun lupa siapa dirinya, dia ingat petunjuk yang Ki Pular berikan. Ranina pun cepat-cepat mengangkat tubuh Sembara ke atas kuda dan melarikan kudanya secepat kilat.Selama seharian dia tak pernah beristirahat, untung kuda milik Sembara ini kuda pilihan, sehingga bak tak pernah kecapekan membawa beban Sembara dan Ranina, kuda ini terus berlari di jalan setapak di tengah hutan.Kuda ini juga bak sangat paham kalau tuannya dalam kondisi darurat, Ranina makin gelisah melihat bagaimana pucatnya wajah Sembara.Ketika hari mendekati senja atau hampir malam, yang artinya sudah 6 harian mereka melakukan perjalanan, Ranina terus menggenjot kudanya, namun makin malam gelap dan halimun juga makin tebal.Walaupun sangat sakti, tapi Ranina terpaksa mengalah, tak mungkin kudanya jalan di tengah malam gelap gulita, saat itulah Ranina melihat ada seperti cahaya api unggun dari kejauhan di sebuah gua yang lebar.Ranina yang tak kenal takut ini langsung menga
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 294: Ramalan Ki Sasak Buat Sembara dan Ranina

“Sudahlah itu hanya ramalan-ramalan saja, tak usah di masukan ke dalam hati ya, hanya Tuhan yang tahu jalan hidup dan masa depan manusia, kamu istirahat saja dan lakukan semedhi, agar semua racun yang ada dalam tubuhmu keluar semua!” Ki Sasak kini tertawa kecil.Ranina pun mematuhi saran Ki Sasak, ia pun duduk bersila seperti yang Sembara lakukan, lalu tenggelam dalam semedhi, berkali-kali dia gagal konsenterasi penuh, karena ucapan Ki Sasak bak terngiang-ngiang dalam hati dan pikirannya.Ada rasa bahagia, sumringah dan bermacam-macam perasaan mengaduk hati dan batinnya.Tak terasa berkali-kali ia melirik ke arah Sembara, seakan kini takut kalau pria yang dia sayangi ini menghilang.“Kalian akan melahirkan raja berikutnya…!” kalimat ini bak tertanam dalam hati dan sanubarinya. Setelah mencoba berkali-kali, Ranina akhirnya bisa juga tenggelam dalam semedhinya.Ki Sasak walaupun bukan ahli silat tinggi tahu hal itu, tapi kakek tua yang benar-benar tak punya musuh baik golongan hitam apa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 295: Kisah Ranina Bertemu Neneknya

Sembara yang penasaran kenapa Ranina bisa kembali bergabung dengan komplotan Putri Remi akhirnya mulai bercerita sepanjang jalan. Sesuai pesan Ki Sasak, keduanya diminta agar menghindari bertemu dengan siapapun, apalagi orang jahat, karena Sembara saat ini hanya memiliki kesaktian luar. Tapi tenaga dalamnya tak bisa digunakan, akibat terkena jurus pengejar roh yang dilakukan dua orang yang tak Sembara kenal namanya. Untungnya kini kesadaran Ranina sudah pulih sepenuhnya, sehingga Ki Sasak agak lega, setidaknya Sembara kini ada pelindungnya. Ki Sasak tahu, kesaktian Ranina sangat tinggi, walaupun dibandingkan Sembara saat masih sehat, tentu masih kalah jauh. Namun mengingat Sembara masih sakit dan lemah, kesaktian Sembara tentu tak ada artinya saat ini. Inilah kisah Ranina, yang didengarkan Sembara sepanjang jalan..! Dimulai setelah dia kabur dari Istananya di ibukota Bajama, Ranina ternyata mencari neneknya Putri Selasih yang berada di sebuah kampung terpencil, di sebuah desa di
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 296: Bertemu Putri Remi dan Palasi

Setelah tinggal hampir 1 bulan, Ranina akhirnya meninggalkan neneknya dan kembali merantau, pesan neneknya jelas, yakni dia harus membalaskan sakit hati sang nenek itu, akibat pengusiran yang dilakukan Prabu Dipa beberapa puluh tahun silam.Galaulah pikiran Ranina, dalam hati dia tak setuju dengan pendapat neneknya tersebut, hingga dia tak sadar perantauannya membawa dia ke daerah perbatasan antara Kerajaan Surata dan Kerajaan Hilir Sungai.Dia heran melihatnya banyak pengungsi yang berbondong-bondong pergi dari kampungnya, dan menyeberang ke kerajaan Hilir Sungai.Saat dia mencuri dengar, ternyata sedang ada huru hara, yakni terkait pemberontakan yang dilakukan Putra Mahkota Pangeran Hasom terhadap kerajaan ayahnya sendiri, Prabu Tago.Entah kenapa Ranina malah tertarik dan kini dia sudah masuk ke wilayah kerajaan Surata, selama itu pula dia sering melihat banyaknya pengungsi yang di ganggu para prajurit.Sehingga Ranina turun tangan dan menghajar prajurit-prajurit tersebut, tentu sa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 297: Ranina dan Sembara Terjungkal Ke Jurang

Putri Remi kemudian menggotong tubuh Ranina yang pingsan dan membawanya ke markas mereka, Pangeran Hasom yang tahu Ranina kini jadi tawanan langsung senang bukan main.Diapun tak sungkan berjanji akan memberi Putri Remi hadiah-hadiah besar kelak, kalau pemberontakan mereka berhasil.Andai tak diingatkan soal rencana pemberontakan oleh Putri Remi, saat Ranina pingsan itu sudah gatal tangan Pangeran Hasom untuk menggagahi Ranina, yang terlihat tak berdaya.Namun peringatan Putri Remi membuat Pangeran Hasom pun terpaksa menahan nafsunya.Agar Ranina tak kabur atau pun berbuat yang aneh-aneh, Putri Remi lalu merecoki minuman penghilang ingatan pada Ranina. Racun penghilang ingatan ini akan efektif selama dua minggu.Namun putri licik ini paham, setelah 10 harian Ranina kembali di recoki lagi, andaikata itu terus dilakukan hingga berbulan-bulan, dapat dipastikan Ranina bakal lupa ingatan selamanya, saking ganasnya racun penghilang ingatan tersebut.Itulah sebabnya Ranina tak tahu siapa dir
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 298: Ditolong Nenek Sakti Misterius

Sembara tersadar, dia merasa badannya bak tak ada tulangnya lagi, lemah dan tak berdaya, seolah-olah semua kekuatannya lenyap tak berbekas. Sakit luar biasa disekujur tubuhnya, benar-benar tak bisa diceritakan, Sembara sambil menggigil menahan itu semua.Pandangannya nanar dan setelah mengejap-ngejapkan mata berkali-kali, dia baru bisa menatap dengan pandangan normal. Sembara tak ingat lagi berapa lama ia pingsan, dia celingak-celinguk."Dimana Ranina?" batinnya khawatir.Saat akan bangkit, Sembara terguling dan dengan mengumpulkan semua tenaga, barulah dia bisa bangkit lagi dan duduk sambil berkali-kali mengambil nafas, sambil merangkak.“Kamu sudah sadar…duduklah dan bersiaplah mati sekarang juga!” alangkah kagetnya Sembara, baru saja mau diperintah duduk, dia malah mau di bunuh. Sembara lalu menengadah ke orang yang bersuara itu.Ternyata orang itu seorang nenek yang sudah tua, tubuhnya kurus dan bajunya penuh tambalan dan sudah berwarna buram.“Sebentar nek…aku salah apa?” tanya S
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 299: Kisah Sedih si Nenek Sakti Misterius

Ternyata bukan sehari ataupun dua hari Sembara melakukan semedhi di bawah air terjun yang sangat deras itu, tapi sampai 3 hari.Hari ketiga, tepat tengah hari Sembara yang larut dalam semedhinya mendengar suara si nenek yang memerintahkannya menyudahi semedhinya tersebut.“Ambil nafas, hembuskan kuat-kuat dan salurkan semua ke lengan kamu, setelah itu cepat kembali ke pondok!” perintah si nenek.Sembara pun langsung melaksanakan perintah suara tersebut, dia berdiri dengan tegak, lalu secara cepat melontarkan pukulan tenaga dalam ke depan.“Blarrrrrrr….!” Terdengar suara keras, air terjun yang deras berhamburan terkena pukulan tenaga dalam Sembara, bahkan hebatnya pukulan tadi menyebabkan air yang terkena langsung berubah jadi butiran es sebesar kepala anak kecil.Sembara langsung bersorak, lalu dengan cepat dia melompat dari air terjun itu dan berlompatan ke sana kemari.“Anak bodoh, cepat kenakann baju kamu, ngapain kamu berloncatan telanjang gitu!” terdengar sayup-sayup suara nenek
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 300: Nenek Nyi Rayi Beri Tugas Khusus

Sejak hari itu, Sembara jadi murid tunggal Nyi Rayi, nenek yang sudah sepuh ini, dia sangat senang melihat kemajuan Sembara yang luar biasa.Nyi Rayi tak perlu mengajari Sembara dari nol, hanya menambahkan jurus-jurus yang masih kurang dan menyempurnakan jurus memecah awan, kini otomatis Sembara memiliki 5 jurus sakti yang sama-sama sangat dahsyat, yakni Menari Di Atas Awan, Jurus Halilintar, Jurus Asmara dan Jurus Memecah Awan, serta Jurus Menyedot Sukma.Namun Nyi Rayi meminta Sembara cukup menamakan semua jurus itu dengan nama Jurus Halilintar. Karena ke lima nya bisa digabung Sembara menjadi satu. “Tak perlu lagi kamu sebut jurus ini dan itu, cukup satu nama yakni jurus halilintar,” ceplos si nenek sambil terkekeh melihat muridnya ini melongo.Nama halilintar di ambil karena setiap kali Sembara melontarkan tenaga dalamnya, terdengar bunyi yang sangat luar biasa. Bahkan saat latihan bersama Nenek Nyi Rayi, bunyinya sampai memecahkan batu sebesar kerbau, yang terdapat di dekat merek
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2829303132
...
54
DMCA.com Protection Status