Dengkuran halus dari laki-laki yang memiliki hidung yang mancung, kulit putih, dan rahang yang kokoh itu pasti membuat semua wanita yang melihatnya berdecak kagum memuji ciptaan Tuhan yang hampir sempurna itu. Bagaimana tidak, laki-laki dengan wajah yang rupawan dan segudang prestasi yang ia raih pasti banyak dipuja wanita seusianya. Akan tetapi, siapa sangka jika ia bahkan hanya menganggap gadis-gadis yang mengaguminya sebagai pemain figuran, karena ia belum mendapatkan pemain utama yang akan berperan sebagai pemilik kunci hatinya. Ia yakin, semua gadis itu hanya menyukai fisik dan prestasinya, bukan karena benar-benar ingin menemaninya.Selain itu, ia juga hanya akrab dengan beberapa orang saja, utamanya, dua laki-laki dan satu gadis yang duduk di dekatnya. Masalah pertemanan pun ia masih pilih-pilih, meskipun ia tidak menolak jika ada yang ingin berteman dengannya, tapi ia sedikit menjaga jarak dari orang-orang selain tiga orang di depannya. Ia rasa, tak perlu banyak teman
Read more