Semua Bab MEMBALAS PENGKHIANATAN SUAMIKU: Bab 51 - Bab 60

79 Bab

Kemana perginya?

''Amira, kamu di mana, nak. Secepatnya kamu harus pulang. Kondisi Papa sekarang makin memburuk,'' ujar Mama dari seberang telepon. Suaranya seakan tengah menangis pilu.''Sebentar lagi juga Amira akan pulang Ma, ini masih di perjalanan. Mama temani Papa, Amira pasti akan segera sampai dan menjenguk Papa secepatnya,'' ujarku meyakinkan kepada Mama.''Mama tunggu kamu pulang, Nak.'' Panggilan pun terputus. Mama mematikan sambungan telepon secara sepihak.Aku menghela nafas kembali setelah mobil taksi berhasil mendaratkan di depan gedung Burj Khalifa. Sesudah membayar aku masuk ke dalam untuk menuju ke arah lift. Lalu, tombol lantai 122 tertekan. Dalam hitungan detik, lift ini berhasil membawa aku dan Bintang menuju lantai ke 122. Kami melanjutkan perjalanan menuju hotel tempat dimana kami menginap. ''Kamu yang sabar, ya, Sayang. Setelah ini kita akan pulang ke Indonesia. Pasti kamu sangat merindukan nenek dan kakek 'kan?'' ucapku pada Bintang.''Iya, Ma. Aku sangat merindukan mereka.'
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-02-12
Baca selengkapnya

Kesedihan seorang Ibu

''Bintang ....!'' Teriakku kembali.Beberapa Sekurity datang menghampiriku. Mereka menanyakan tentang apa yang sebenarnya terjadi. Mereka pun bingung, tak lama itu para security mencari Bintang ke semua penjuru Bandara dan mengumumkan hilangnya Bintang lewat speaker ke semua orang yang berada di bandara ini.''Bintang, sebetulnya kamu ada di mana? Kenapa kamu pergi, padahal sudah jelas-jelas Mama sudah memberitahumu untuk jangan kemana-mana. Tapi kenapa kamu tak ada Bintang.'' Aku menangis tersedu-sedu. ***Senja sudah terlihat, hingga detik ini aku sama sekali tak bisa menemukan keberadaan Bintang. Aku merasa sedih dan terluka. Sebetulnya kemana perginya Bintang? apakah seseorang ada yang menculik? Tapi siapa? ''CCTV? Ya, Aku harus melihat rekaman cctv agar aku bisa mengetahui kemana perginya Bintang.'' Aku berucap lirih, lalu bangkit dan menghadap ke arah security. Tanpa berlama-lama, security sigap menerima laporan dan meminta rekaman. Kami pun lantas melangkah untuk mengecek cc
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-02-27
Baca selengkapnya

Kemana perginya suamiku?

POV SantiSiang ini, aku duduk termenung di depan rumah sembari menyeruput segelas teh hangat yang sudah disajikan oleh Dewi. Setelah kepergian Amira dan Reyhan, suasana rumah ini terasa sepi. Hatiku seakan rindu mengingat mereka yang tengah berlibur di kota Dubai, Uni Emirat Arab. Sebagai seorang Ibu, aku merasa bahagia melihat anak yang kucintai menikah dengan seorang laki-laki baik seperti Reyhan. Aku berharap, pernikahan mereka tidak mengalami kegagalan seperti pernikahan Amira dan Bagas. Jika mengingat kembali masa lalu, Bagas awalnya pun terlihat baik dan berwibawa. Namun nyatanya, setelah menikah, dia tega menyakiti Amira. Semoga saja Reyhan tidak seperti Bagas, aku yakin. Dia sangat mencintai Amira dan tak mungkin melanggar janjinya sendiri.Tiba-tiba, awan putih berubah gelap. Nampak sebentar lagi hujan akan turun. Aku menatap jam di pergelangan tangan, terlihat waktu sudah menunjuk ke arah pukul 15:00 WIB. Seketika hatiku merasa gelisah, Mas Hartawan hingga sekarang belum m
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-13
Baca selengkapnya

Kecelakaan

Sampai tak terasa, akhirnya aku telah memasuki halaman parkir perusahaan Mas Hartawan. Aku terdiam cukup lama. Suasana di depan perusahaan, nampak sepi seperti tak ada satu orang pun yang berada di dalam. Lalu sekarang, apakah Mas Hartawan berada di dalam perusahaan? Jika tidak, kemana perginya suamiku?Tok ... Tok ... Tok ...Suara ketukan kaca membuyarkan lamunanku, aku lantas menekan tombol agar kaca mobil terbuka dengan sempurna. Terlihat, seorang laki-laki muda berpenampilan security menatap sambil tersenyum ke arahku. ''Selamat malam, Bu Santi. Apakah ada yang bisa saya bantu?'' tanya security.''Apakah Pak Hartawan ada di dalam?'' tanyaku menatapnya.''Setahu saya Pak Hartawan sudah pulang dari sejak tadi siang, Bu. Semua karyawan pun sudah pulang,'' jawab security. Aku yang mendengar terkejut. Jika Mas Hartawan sudah pulang tadi siang, lalu kenapa hingga malam ini dia tak pulang ke rumah?''Apakah kamu tahu kemana Pak Hartawan pergi?'' tanyaku pelan. Semoga saja security itu
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-13
Baca selengkapnya

Terluka

''Permisi, Mbak. Saya mau bertanya, apakah betul di sini ada pasien yang bernama Hartawan. Kebetulan barusan saya dapat telepon yang mengatakan bahwa suami saya telah mengalami kecelakaan dan dirawat di Rumah sakit ini,'' ujarku pada seorang wanita yang berpakaian suster. ''Sebentar, ya, Bu. Saya cek dulu.'' Aku mengangguk. Suster itu lantas mengecek lewat komputer yang ada dihadapannya.''Setelah saya cek ternyata memang betul ada pasien yang bernama Hartawan. Sekarang pasien tengah dirawat di ruang IGD lantai tiga,'' jelas Suster memberitahu.Jantungku berdebar kencang. Seluruh tubuh ini seakan lemah tak berdaya, merasakan tulang yang ada di tubuhku patah. Aku terduduk lesu, rasanya tak menyangka bahwa suami yang sangat kucintai mengalami kecelakaan. Seketika, air mata mengalir deras membasahi kedua pipi. ''Tolong antarkan saya kepada suami saya, Sus,'' pintaku pada suster.''Baik, Bu.'' Suster mengangguk dan langsung membantuku agar aku bisa berdiri tegak dan berjalan.Sesampain
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-14
Baca selengkapnya

Curiga

POV AMIRAWaktu terlalu cepat berlalu, sudah satu bulan aku mencari keberadaan Bintang, namun hingga detik ini tak kunjung juga berhasil menemukan keberadaan anak semata wayangku satu-satunya. Semua orang berbondong-bondong mencari keberadaan Bintang, dari pihak kepolisian, wartawan serta masyarakat yang ikut prihatin mencari di mana keberadaan Bintang. Tubuh terasa lemah, perasaanku seakan tak mampu terungkapkan lagi. Aku sangat menderita karena telah kehilangan anak laki-laki kebanggaanku. Entah di mana Bintang sekarang, aku takut akan keselamatan yang terjadi menimpa putra sulungku.Waktu menetap tinggal di negara ini hanya beberapa hari lagi, sebentar lagi aku harus pulang ke tanah air. Atau, aku kembali memperpanjang masa tinggal di negara dengan mayoritas umat muslim ini. ''Amira, jangan melamun terus, kamu nggak boleh sakit,'' ujar Bunga.Bunga, alhamdulilah ia sudah siuman pasca kecelakaan yang terjadi satu bulan lalu.''Aku nggak mau makan, Bunga. Aku ingin Bintang kembali,
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-15
Baca selengkapnya

Memilih untuk mati jika tak ditemukan

''Kalian sedang membicarakan apa?'' Bang Irsyad tiba-tiba datang, dia menatap kami silih berganti. Tangan kanannya meletakan sebuah kantong kresek yang berisikan makanan. ''Kami sedang membicarakan Reyhan, Bang,'' ujar Bunga menjawab.''Reyhan? Reyhan kenapa?'' tanya Bang Irsyad. Dia duduk di sebelah Bunga.''Jadi gini, Amira menyangka bahwa Reyhan yang telah menculik Bintang. Entah kenapa, firasatnya mengatakan bahwa Reyhan benar-benar melakukan penculikan sesaat di bandara,'' jelas Bunga pada Bang Irsyad. Sementara aku, diam!''Jika memang firasat Amira benar bahwa Reyhan yang menculik Bintang, bisa jadi. Abang pun sebelumnya pernah berfikir bahwa Bintang diculik oleh Reyhan. Tetapi, sampai detik ini Abang belum punya bukti yang kuat untuk membuktikan bahwa Reyhan adalah penculik Bintang,'' ujar Bang Irsyad.''Lalu, kita harus bagaimana, Bang? Aku takut Bintang kenapa-napa,'' lirihku ketakutan. Sebagai seorang Ibu, tentunya akan merasa terluka ketika anak yang dicintai hingga det
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-18
Baca selengkapnya

Siapa dua orang yang dicurigai?

Tubuhku seketika langsung ambruk, rasa tak percaya dengan apa yang barusaja kudengar seketika terasa hancur. Aku kecewa, merasa terpukul atas apa yang sudah terjadi.''Amira, sekali lagi Abang minta maaf. Abang berjanji akan tetap mencari keberadaan Bintang dan mengungkap siapa yang menculik Bintang,'' ujar Bang Irsyad. Dia berjongkok menyejajarkan tubuhnya.Aku bergeming. Sekarang, sudah tak ada lagi yang dapat aku percayai. Jika mereka tak berhasil menemukan Bintang, lebih baik aku sendiri saja yang mencari. Namun, jika aku juga tidak berhasil menemukan Bintang, lebih baik aku MATI! Tubuh ini seakan lemah tak berdaya, ingin sekali rasanya mengakhiri hidup agar tak kembali memikirkan kesedihan yang kualami sekarang. Seharusnya, keberadaanku dan Bintang datang ke negara ini untuk saling berbahagia, tapi kenapa berakhir penuh penderitaan? Sampai kapan pun aku tak mau kehilangan Bintang, selain Tuhan mengambil kembali Bintang dariku. ***''Amira, bangun!'' Samar-samar terdengar suara
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-18
Baca selengkapnya

Meninggal dunia

Mama menatap tak percaya, seolah-olah sangat tak mungkin aku bisa menemukan di mana keberadaan Bintang sekarang.''Mama nggak mau melihat kamu mengalami nasib yang sama, Amira. Cukup sekali Mama merasakan kesedihan kehilangan cucu kesayangan, mama tak ingin kehilangan kamu,'' ungkap Mama melarang.''Tidak, Ma. Aku akan tetap mencari Bintang, sampai kapan pun jika Bintang belum ditemukan aku akan berusaha mencari. Lagipula tubuh ini masih kuat, tidak akan mungkin aku membiarkan penculik merasa bahagia di atas penderitaanku,'' cecarku dengan tegas. Aku yakin, dengan tekad dan penuh keyakinan pasti aku berhasil menemukan Bintang. Hanya dua orang yang tengah aku curigai, salah satu dari mereka pasti yang sudah menculik Bintang. Siapa lagi jika bukan Mas Bagas—mantan suamiku dan Reyhan—suamiku.Secepatnya aku akan menemukan dimana keberadaan Mas Bagas dan Mas Reyhan. Hanya mereka berdua yang terbesit di hati dan aku sangat yakin.Secara perlahan, tubuhku bersiap untuk digerakkan. Tetapi,
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-18
Baca selengkapnya

Menjada untuk kedua kalinya

''Maafkan Mama Amira, ini semua salah Mama. Seharusnya Mama memberitahukan bahwa Papamu meninggal dunia dari sesaat tiga hari lalu. Tetapi, ketika mengetahui kamu sedang dalam mengalami masalah, Mama mengurungkan niat itu,'' sahut Mama meminta maaf.Aku terdiam, tak lagi mengatakan hal apapun. Semuanya sudah berlalu, Papa sudah dikebumikan dan telah tenang di surga. Perlahan, aku menghapus air mata yang menetes di kedua pipi. Walaupun hatiku sakit, aku harus tetap terlihat tegar. Aku tak ingin melihat orang-orang di sekitarku melihatku menderita.Hatiku sudah rusak, untuk apalagi aku ada di sini, untuk apa? Aku begitu sangat menyesali waktu. Seharusnya, aku selalu ada di samping Bintang dan juga Papa. Tapi, kenapa ini semua bisa terjadi?Aku tahu, ini memang bukan salah Mama, ini salah takdir, mungkin memang Papa sudah digariskan untuk pulang terlebih dahulu menghadap sang pencipta. Perlahan, aku mulai mengatur rasa kesabaran, mengiklaskan dan meyakini bahwa memang ini sudah diatur j
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-19
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
345678
DMCA.com Protection Status