''Maafkan Mama Amira, ini semua salah Mama. Seharusnya Mama memberitahukan bahwa Papamu meninggal dunia dari sesaat tiga hari lalu. Tetapi, ketika mengetahui kamu sedang dalam mengalami masalah, Mama mengurungkan niat itu,'' sahut Mama meminta maaf.Aku terdiam, tak lagi mengatakan hal apapun. Semuanya sudah berlalu, Papa sudah dikebumikan dan telah tenang di surga. Perlahan, aku menghapus air mata yang menetes di kedua pipi. Walaupun hatiku sakit, aku harus tetap terlihat tegar. Aku tak ingin melihat orang-orang di sekitarku melihatku menderita.Hatiku sudah rusak, untuk apalagi aku ada di sini, untuk apa? Aku begitu sangat menyesali waktu. Seharusnya, aku selalu ada di samping Bintang dan juga Papa. Tapi, kenapa ini semua bisa terjadi?Aku tahu, ini memang bukan salah Mama, ini salah takdir, mungkin memang Papa sudah digariskan untuk pulang terlebih dahulu menghadap sang pencipta. Perlahan, aku mulai mengatur rasa kesabaran, mengiklaskan dan meyakini bahwa memang ini sudah diatur j
Terakhir Diperbarui : 2023-03-19 Baca selengkapnya