Home / Historical / MEMBALAS PENGKHIANATAN SUAMIKU / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of MEMBALAS PENGKHIANATAN SUAMIKU: Chapter 61 - Chapter 70

79 Chapters

Pulang ke Indonesia

''Aku sangat heran Ma, entah apa kesalahanku sehingga pernikahanku selalu kandas, aku ingin bahagia, tapi kenapa Tuhan tidak mentakdirkan aku bahagia,'' lirihku sembari meneteskan air mata.Sudah kedua kalinya aku membina rumah tangga, entah kenapa selalu kandas. Aku merasa Tuhan belum siap memberikan jodoh yang terbaik untukku sehingga kedua laki-laki yang pernah menjadi suami memilih wanita Idaman Lain di luaran sana. Sebetulnya apa kekuranganku sehingga mengakibatkan yang kucintai malah memilih wanita di luar sana dibanding aku yang sebagai istrinya.Aku hanya bisa mengeluh sekarang, bisa-bisanya aku menerima seseorang tanpa tahu dulu latar belakangnya. Seharusnya aku tidak terlebih dahulu menerima lamaran, tetapi Mungkin nasibku sudah seperti ini harus menjaga untuk kedua kalinya.***Saat ini, jam sudah menunjuk ke arah pukul 17:00 WIB, kami telah tiba di bandara dan sedang menunggu transit penerbangan pesawat menuju Indonesia. Kami semua duduk di kursi tunggu menunggu panggilan.
last updateLast Updated : 2023-03-19
Read more

Ternyata Dia Sudah Mengundurkan Diri

''Dewi sudah mengundurkan diri lima hari yang lalu, Amira. Katanya dia harus pulang kampung karena Ibunya sedang sakit,'' jelas Mama memberitahu.Aku tersenyum kecut mendengar ucapan Mama. Dewi sama sekali berbohong, dia sangat pandai bersandiwara. Padahal, dia juga ikut ke Dubai hanya untuk bertemu dengan Mas Reyhan. Hingga sekarang, hatiku masih tak menyangka bisa menerimanya bekerja di rumahku sendiri sebagai asisten rumah tangga. Aku juga tak menyangka ternyata Dewi adalah selingkuhan Mas Reyhan. Walaupun beribu kali Mas Reyhan membantah, tetapi kebohongan harus ditegakkan. Mereka berdua harus menyesal karena sudah membuatku sakit hati.''Kamu kenapa, Amira?'' tanya Mama heran. ''Hmm, aku kira dia masih bekerja di sini, Ma. Jika aku tahu dia akan mengundurkan diri aku akan membalaskan dendam padanya,'' ujarku dengan penuh kekecewaan.''Membalaskan dendam? Maksud kamu apa, Amira?'' tanya Mama heran. ''Ternyata selama ini, Dewi ada hubungan spesial di belakang aku bersama dengan M
last updateLast Updated : 2023-03-21
Read more

Dia datang kembali

Tiba-tiba, terdengar suara langkah kaki yang seakan menuju kamar ini. Aku yang menyadari, lantas bangkit dan hendak bersembunyi di samping pintu. Benar saja. Dengan cepat, knop pintu kamar terbuka dengan lebar. Suasana kamar yang hening serta lampu yang gelap membuat suasana semakin mencekam. Kedua mataku menetra melihat seseorang masuk ke kamarku dan lantas duduk tepat di ranjang tempat tidurku. 'Siapa dia? Apa jangan-jangan yang datang adalah perampok? Tapi kenapa dia hanya duduk di tempat tidurku, bukankah perampok langsung membuka lemari serta mengambil barang berharga yang aku punya?' Aku bergumam dalam hati. Tanpa bergerak sedikit pun dan tanpa mengeluarkan sepatah kata pun aku hanya bisa diam dan menatap dengan tajam agar dapat mengetahui siapa yang duduk di ranjang. Aku takut seseorang berniat jahat hingga melakukan percobaan pembunuhan kepadaku. Kring!Tiba-tiba terdengar nada dering telepon di atas meja nakas, aku yang mengetahui ada ponsel yang tergeletak di sana menjad
last updateLast Updated : 2023-05-07
Read more

Ternyata

PoV Reyhan''Mama ....'' Suara teriakan dan tangisan menggema membuat suasana di ruangan ini tak henti sepi. Bintang—anak laki-lakiku terus saja merengek memanggil nama ibunya. Aku yang menculik Bintang di Bandara sehingga membuat Amira kesulitan mencari keberadaan anak berusia empat tahun ini. Aku tak menyangka ternyata hilangnya Bintang membuat semua orang menjadi khawatir. Mereka berbondong-bondong mencari keberadaan Bintang, seluruh pihak kepolisian yang ada di Indonesia turut mencari keberadaan Bintang, serta reporter seluruh Tv nasional turut serta mengabarkan hilangnya Bintang yang secara misterius. Sebelumnya, seluruh CCTV yang ada di Bandara semua sudah aku kerjakan dengan menghapus semua data sesaat kejadian aku menculik Bintang. Saat itu, aku dibutakan oleh rasa kecewa dan sakit hati ketika Amira lebih memilih memutuskan menceraikan aku. Padahal seharusnya yang lebih wajib menceraikan adalah aku. Sementara sesaat Amira meminta bercerai, aku sama sekali tidak menyetujui d
last updateLast Updated : 2023-05-09
Read more

Menghilang misterius

Hingga tiga puluh menit berlalu kami berbelanja, pada akhirnya kami memutuskan untuk pulang. Selain membeli ice krim aku juga membeli kebutuhan sembako dan jajanan lainnya. Aku lantas menggendong tubuh Bintang, lalu memasukan satu persatu barang belanjaan ke dalam bagasi mobil. ''Bintang ....!''Tiba-tiba seseorang memanggil nama anakku Bintang, dadaku bergemuruh hebat ketika tahu siapa yang memanggil.''Bunga?! Ka—kamu, kenapa bisa ada di sini?'' tanyaku penuh dengan keterkejutan. Aku takut dia akan melaporkan keberadaan Bintang kepada semua orang, terutama Amira.''Reyhan? Kamu kok bisa sama Bintang? Apa jangan-jangan—'' Bunga menutup mulutnya dengan tangan. Dia terkejut seakan tak percaya Bintang bersamaku. Pastinya ia menyangka bahwa aku yang sudah menyembunyikan Bintang."Aku bisa menjelaskannya, kita bicara nanti kebetulan saat ini aku sedang ada urusan mendadak.'' Aku berusaha menghindar, aku tak ingin berlalu lama mengobrol dengan Bunga. Apalagi situasi saat ini sama sekali
last updateLast Updated : 2023-05-15
Read more

Terbongkar

''Jangan bercanda, Bintang. Ayolah kemari, bantu Papa membereskan semua makanan ini,'' teriakku lagi. Hening! Bintang tidak menyahut, biasanya ketika dipanggil Bintang akan berlari menghampiriku tapi ini enggan dan membuatku khawatir. ''Bintang ....!''Kemana dia? Di kamarnya pun sama sekali tidak ada. Aku mulai khawatir dan mulai mencari ke seluruh penjuru rumah. Bukankah setelah tadi keluar dari mobil Bintang langsung lari ke dalam rumah? Tapi, kenapa ketika aku mencari Bintang tidak ada. Kemana sebenarnya Bintang?Aku terus mencari keseluruh area rumah, terutama di luar rumah. Hingga pada akhirnya kepalaku teramat sakit yang begitu sangat menyiksa. Bintang sama sekali nggak berhasil aku temukan. Hingga pada akhirnya aku tak mampu menahan beban tubuhku sampai pada akhirnya tubuhku terjatuh ke lantai.***''Papa sudah sadar?'' ucap seseorang setengah berteriak. Kedua mataku secara perlahan terbuka dengan lebar. Melihat ruangan ini dengan seksama, nampaknya aku tengah berada di ru
last updateLast Updated : 2023-05-15
Read more

Dibawa ke kantor polisi

PoV Amira''Akhirnya kamu kembali, Sayang. Mama berjanji nggak akan meninggalkan kamu sampai kapanpun,'' ucapku pada Bintang— anak semata wayangku yang barusaja ditemukan. Mas Reyhan benar-benar tega telah melakukan hal ini kepada Bintang dengan cara menculiknya. Dia seorang ayah, kenapa tega menculik Bintang, padahal jika ia ingin bertemu dengan pangeran kecilku, dengan segan aku akan mempertemukan mereka. Namun, rupanya Mas Reyhan seakan gak merasa kasihan terhadapku, selama Bintang dicari nggak ada sama sekali kabar darinya. Dia seakan menghilang Ditelan Bumi dan sekarang kembali menjadi buronan polisi. Untung saja, Bunga mengetahui keberadaan Mas Reyhan, jika tidak mungkin hingga detik ini aku sama sekali belum bertemu dengan Bintang.''Maafkan aku, Amira, aku terpaksa melakukan hal ini karena aku sama sekali gak mau pisah dengan kamu,'' ujarnya memohon ampun. Tetapi, sudah tiada kata maaf baginya, karena dia sudah sangat keterlaluan sekali.''Sampai kapan pun aku nggak akan mema
last updateLast Updated : 2023-06-07
Read more

Bagas menikah?

''Amira ....''Tiba-tiba terdengar suara orang memanggil, dengan segera aku mencari ke sekitar area. Namun, seketika pandanganku malah teralih menatap sosok laki-laki yang begitu sangat familiar sekali. Dia— ''Bagas?'' Aku terkejut ketika menyadari bahwa Bagas berada di sini. Ada apa lagi dia datang kembali?''Amira, maaf! Aku ke sini hanya ingin memberikan surat ini. Sebelumnya aku ingin meminta maaf karena dulu sudah pernah menyakiti kamu dan membuat hidupmu menderita karena tingkah lakuku yang sudah berbuat jahat kepadamu,'' ucapnya sembari menyerahkan surat.Berbeda sekali dia sekarang. Terlihat sangat rapi dan berwibawa.''Nggak apa-apa, aku sudah melupakannya. Lagipula sudah menjadi masa lalu. Aku berharap kamu bisa memetik hikmah atas apa yang telah terjadi sebelumnya,'' ucapku pada Bagas.''Ya sudah. Kalau begitu, aku pamit. Jangan lupa datang, ya.''Bagas pamit pergi, dia hanya menyerahkan surat yang entah apa isinya. Dengan penasaran aku langsung membuka isi surat yang ia
last updateLast Updated : 2023-06-25
Read more

Ijab qobul

Aku mengangguk. ''Iya. Untuk itu mungkin aku nggak akan lagi membuka hati pada siapapun lagi, aku nggak ingin terluka untuk kedua kalinya. Aku nggak percaya lagi kepada pria mana pun, Bunga.''Seketika itu, Bunga nampak terkejut mendengar ucapan yang aku lontarkan, tak lama kemudian dia langsung melempar senyum.''Nggak papa, asal kamu bahagia aku sudah senang. Mungkin dengan menyendiri kamu akan lebih bahagia dari sebelumnya, sekarang aku hanya ingin yang terbaik supaya kamu nggak lagi merasakan sedih untuk kesekian kalinya,'' sahut Bunga lagi.''Iya, aku berharap dengan kejadian yang pernah kualami akan membuatku lebih berhati-hati memilih laki-laki manapun,'' ucapku sambil tersenyum senang.Bunga pun sama halnya denganku, dia terlihat sangat bahagia melihat aku seperti ini sekarang yang tak lagi merasa sedih seperti kemarin.****''Saya terima nikahnya Sintia Binti Anugerah dengan mas kawin seperangkat alat shalat dibayar tunai.'' Terdengar begitu tegas ketika Mas Bagas—mantan sua
last updateLast Updated : 2023-07-01
Read more

Sakit dibayar maap itu nggak adil

Saya Firda, kedatangan saya ke sini ingin meminta tolong kepada kamu untuk membebaskan Reyhan," jelasnya membuatku tercengang."Ada urusan apa sehingga Ibu menyuruh saya membebaskan dia? Kesalahan dia sudah sangat fatal. Saya nggak mau membebaskan Reyhan begitu saja," tolakku dengan lantang.Wanita itu menatap tak berkedip ke arahku, sorot kedua matanya berkaca-kaca seakan air matanya hendak tumpah mengalir membasahi kedua pipi.Tak lama kemudian, tiba-tiba saja wanita itu bersimpuh tepat di kedua kakiku. Dia menangis seolah-olah meminta pengampunan. Dengan segera aku langsung menepis dan membantunya untuk bangkit kembali."Saya mohon, Amira. Bebaskan Reyhan. Saya nggak ingin melihat dia tinggal di balik jeruji besi. Hanya Reyhan satu-satunya keluarga yang saya punya,'' ujarnya lagi. Amira heran mendengar peneluturannya."Keluarga? Memangnya Ibu siapanya Reyhan?" "Saya Bibinya! Sudah lama saya tidak bertemu Reyhan, tiba-tiba saja mendapat kabar bahwa dia di penjara," jelas wanita it
last updateLast Updated : 2023-12-06
Read more
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status