Setelah mendebat para sekutu mbak Anggi, aku meminta tukang sayur untuk memasukkan barang belanjaku ke dalam kantong. Saat tubuhku berbalik, sosok mbak Anggi baru saja tiba di antara kami. "Kok matanya bengkak sih, Jeng, kenapa?" tanya Bu Halimah kepo.Aku masih berdiri menunggu giliran membayar sayuran dan ayam yang baru saja kubeli."Ah, ini kurang tidur aja, Bu. Dea rewel katanya kepalanya pusing," elak Mbak Anggi lemah. "Kasihan banget, mana pelakunya bebas lagi!" rutuk Bu Andin melirik ke arahku. "Siapa yang ibu maksut pelakunya? Jadi kalian belum tau siapa pelaku sebenarnya yang sudah membuat Dea celaka?" tanyaku, membuat mulut mereka bungkam."Emang siapa, Jeng? Kamu bilang mbak Endang yang sudah mencelakai Dea gara-gara berusaha mencuri kalung anak kamu," selidik Bu Halimah ingin tahu. Mbak Anggi gelagapan, "Ah, ternyata bukan mbak Endang. Entahlah, pela
Read more