Home / Fantasi / Pendekar Naga Biru / Chapter 221 - Chapter 230

All Chapters of Pendekar Naga Biru: Chapter 221 - Chapter 230

436 Chapters

Kitab Mantera Sihir Naga

Naga Ashura akhirnya menepati janjinya dengan memberikan Kitab Mantera Sihir Naga tanpa pertarungan, tapi semua itu belum selesai karena masih ada satu syarat lagi agar kitab sihir ini bisa berfungsi.“Apaaa ...! Kitab Mantera Sihir ini hanya bisa dibuka oleh Naga Biru? Kenapa jadi begitu? Bukannya dahulu kitab sihir ini bisa dibuka siapa saja?”Wu Tian merasa terkejut juga mendengar syarat dari Naga Ashura. Tidak disangkanya kalau Naga Ashura bisa merubah sendiri fungsi kitab sihir ini.Mantera sihir naga ini hanya bisa dilakukan oleh Naga Biru. Jika dilakukan oleh naga lainnya tidak akan membawa efek apapun. Demikian kira-kira pesan Naga Ashura kepada Wu Tian.Setelah bersusah payah mendapatkan mantera sihir naga dari Kitab Mantera Sihir Naga ini, ternyata tidak bisa digunakan Arjani, karena mereka tidak bisa membuka segel pada Kitab Mantera Sihir Naga ini.“Kemana aku harus mencari Naga Biru yang hanya ada di Naga Bumi ini?” pikir Arjani.“Kamu punya ide untuk mencari Naga Biru yan
last updateLast Updated : 2022-08-09
Read more

Firasat Buruk Arjani

Arjani sebagai naga kuno mempunyai kemampuan khusus yang membuatnya berbeda dengan naga bumi yaitu firasat. Dia bisa merasakan jika orang yang disayanginya sedang dalam kesulitan atau sedang dalam bahaya. Itu dia namakan Firasat Buruk.“Aku mau segera kembali ke Desa Kabut Hitam, Kak Wu Tian!’ kata Arjani saat mereka berada di puncak Menara Seribu Naga Langit yang jauh di atas awan.Arjani dan Wu Tian sudah selesai menghafal mantera sihir naga kematian. Kitab mantera sihir ini juga sudah dikembalikan Wu Tian kepada Naga Ashura.Saaat ini mereka sedang menikmati pemandangan dari atas menara ini. Arjani sudah dialirkan semacam chi oleh Wu Tian sehingga dia bisa bernafas dengan baik di atas ketinggian menara ini yang sudah menembus langit.“Kenapa buru-buru mau kembali ke desa? Tidak betah ya di atas menara ini?” tanya Wu Tian.“Aku merasakan firasat buruk tentang Kak Candaka! Makin lama firasat buruk ini makin jelas! Aku merasa kalau Kak Candaka sedang dalam bahaya di Desa Kabut Hitam!”
last updateLast Updated : 2022-08-10
Read more

Kembalinya Pendekar Naga Biru

Arjani masih berusaha menyadarkan Candaka, sementara Immortal Wu berusaha meramu obat penawar racun penghancur tulang ini.“Kak Candaka ... tetap sadar ya! Immortal Wu sedang mencari ramuan untuk mengobati kakak!” ujarnya.Candaka menatap Arjani dengan matanya yang agak sayu. Tidak pernah terbersit dalam pikirannya kalau Pendekar Dewa Racun berniat membunuhnya. Dia sama sekali belum pernah bertemu pendekar ini sehingga tidak menyadari bahaya besar yang sekarang berakibat dirinya lumpuh total.Immortal Wu akhirnya kembali juga dari pencarian Spirit Plant untuk meracik ramuan penawar racun buat Candaka.Ramuan dari Immortal Wu ternyata bukan hanya menyembuhkan Candaka, tapi juga meningkatkan kemampuan dirinya di atas rata-rata.Perlahan-lahan kesadaran Candaka pulih kembali. Tubuhnya sudah tidak begitu lemas lagi. Wajahnya yaang semula pucat dan membiru karena racun mulai tampak normal kembali.“Arjani ...?” panggil Candaka ketika mulai tersadar. Gadis ini yang teringat olehnya pertama
last updateLast Updated : 2022-08-11
Read more

Pertemuan Dua Pendekar

Kondisi Candaka perlahan-lahan mulai membaik berkat ramuan obat penawar racun yang diracik oleh Immortal Wu.“Kak Candaka sudah baikan?” tanya Arjani begitu Candaka bangun dan sudah bisa duduk di atas tempat tidurnya.“Masih agak pusing, tapi sudah baikan ... terima kasih ya sudah merawat diriku,” ujar Candaka.“Besok juga Kak Candaka sudah pulih,” kata Arjani memberi semangat.“Kalau saudara Candaka sudah pulih besok, aku hendak membahas beberapa kejadian yang saat ini menimpa dunia persilatan, jika saudara Candaka tidak keberatan,” kata Immortal Wu yang masuk melihat keadaan Candaka.“Panggil saja Candaka, Immortal Wu!” seru Candaka, “aku tidak keberatan ... aku senang masih ada pendekar yang peduli dengan situasai dunia persilatan.”“Baiklah ... Candaka! Besok kita bicarakan masalah dunia persilatan ini!” ujar Immortal Wu yang kemudian beranjak hendak pergi lagi.Arjani menyusul keluar bersama Immortal Wu. Terdengaar oleh Candaka teguraan Arjani. “Kak Tian mau pergi lagi?”“Aku ada
last updateLast Updated : 2022-08-12
Read more

Makhluk Mitos Eksotik

Tujuan Candaka kembali ke kediaman Pendekar Dewa Racun adalah untuk mengambil hadiah atas bertahannya dirinya terhadap racun penghancur Tulang dari Pendekar Dewa Racun.Untuk itu, dia menyarankan Arjani tetap di pondokan terlebih dahulu untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan yang akan terjadi pada gadis ini. Tapi Arjani bersikeras untuk ikut dengannya, mengingat sebelumnya saat Candaka berangkat sendiri ke sana, hampir saja tewas oleh Pendekar Dewa Racun.“Aku ikut dengan Kak Candaka! Aku tidak mau lagi Kak Candaka diperdaya oleh Pendekar Dewa Racun itu!” ujar Arjani.“Bahaya sekali di sana, Arjani! Kakak janji akan berhati-hati, tapi baiknya kamu tunggu kakak di sini saja ya ...!” bujuk Candaka.Arjani tetap bersikeras untuk mengikuti Candaka, sehingga akhirnya Candaka menyerah juga dengan keinginan gadis ini.“Ya sudah, kamu boleh ikut! Tapi jangan bertindak gegabah ya ...!” kata Candaka memperingati Arjani.“Beres Kak!” jawab Arjani bersemangat.“Tapi sebelumnya, aku ingin me
last updateLast Updated : 2022-08-13
Read more

Master Garuda

Burung besar ini tampak makin besar saja sejak terkhir kali Candaka melihatnya bersama Jayanti. Kepakan sayapnya menghembuskan angin yang kencang ke arah Candaka dan Arjani membuat Candaka dan Arjani terdorong mundur beberapa langkah.Master Garuda saat ini merupakan satu-satunya makhluk mitos sejenisnya yang masih hidup di Kamandaria. Beberapa Garuda sempat dianggap berbahaya oleh penduduk Kamandaria terutama oleh Pendekar Naga Biru di masa lalu., sehingga banyak yang dimusnahkan saat itu.Untuk itulah Master Garuda selalu bersembunyi di Hutan Terlarang, agar tidak diincar oleh segelintir penduduk Kamandaria yang masih menganggap dirinya berbahaya untuk kelangsungan hidup manusia.Tujuan Master Garuda untuk membantu Candaka melawan Iblis Naga Hitam adalah untuk menunjukkan kepada penduduk Kamandaria kalau Garuda bukanlah makhluk mitos yang berbahaya, tapi merupakan sahabat manusia yang turut serta mengalahkan Iblis Naga Hitam. Tentu saja harapan Master Garuda ini, kalau dirinya khusu
last updateLast Updated : 2022-08-13
Read more

Kitab Dewa Racun

Candaka dan Arjani bergegas menuju ke Desa Kabut Hitam. Tujuan mereka hanya satu yaitu merebut Kitab Dewa Racun yang sangat berbahaya jika jatuh ke tangan yang salah, serta membuat perhitungan dengan Brahmana dan Mao Li.Keadaan Desa Kabut Hitam sudah sepi seperti biasanya. Pendekar-pendekar yang datang ke pertemuan pendekar ini sepertinya sudah pulang ke daerah asalnya masing-masing.Candaka singgah terlebih dahulu ke penginapan untuk membawa beberapa bawaannya yang tertinggal di penginapan, karena saat itu dia langsung dibawa Immortal Wu ke pondokan Gunung Tiga Jari.“Paman ... kamarku masih kosong kan?” tanyanya kepada paman penginapan yang menyambutnya dengan gembira.“Masih ...! Tuan Pendekar kemana saja?” tanyanya.“Pendekar-pendekar ini sudah pulang semua, Paman?’ tanya Candaka tanpa mengubris pertanyaan paman pemilik penginapan.“Sudah Tuan Pendekar ... pertemuan pendekar langsung dibubarkan setelah salah satu pendekar yang menjadi peserta dibawa kabur oleh sosok bayangan hita
last updateLast Updated : 2022-08-14
Read more

Candaka vs Brahmana

“Hiiaaatt ...!”Brahmana langsung maju menyerang Candaka dengan Jurus Tapak Sakti. Tentu saja tanpa kesulitan berarti Candaka bisa mengatasi jurus yang masih dasar ini.Candaka meladeni serangan demi serangan yang dilancarkan Brahmana tanpa berusaha menyudahi perlawanannya.“Kenapa kamu menghilang begitu saja tanpa kabar, Bram?” tanya Candaka yang menepis Jurus Cengkraman Naga dari Bram dengan mudahnya.“Itu bukan urusanmu, Candaka!” jawab Brahmana.“Jadi urusanku kalau menghilangnya dirimu adalah kembali bersama Pendekar Dewa Racun yang hendak melenyapkanku!” ujar Candaka.Brahmana mulai menyerang lagi dengan Jurus Gelombang Naga yang menghasilkan gelombang yang bisa menyengat seperti listrik. Candaka hanya menangkisnya dengan Jurus Naga Batu saja.Serangan demi serangan dengan Jurus Tapak Naga diladeni Candaka juga dengan Jurus Tapak Naga Sakti.“Aku hanya kebetulan bertemu Pendekar Dewa Racun ini saat dia bersama empat Pendekar Dewa lainnya tiba di Kamandaria!” ujar Brahmana.“Kena
last updateLast Updated : 2022-08-14
Read more

Perompak Rajawali

Master Garuda sudah menunggu Candaka dan Arjani di depan Hutan Terlarang saat mereka tiba di sana.Perjalanan lewat udara benar-benar sangat menghemat waktu Candaka dan Arjani. Walaupun menaiki Master Garuda ini sangat tidak nyaman saat makhluk mitos ini terbang di atas udara, tapi perjalanan tanpa halangan dan kecepatan mencapai tujuan membuat semua itu hilang seketika.“Aku pamit dahulu, Pendekar Naga Biru! Kalau butuh bantuanku cukup panggil namaku dalam hati dengan kekuatan naga birumu ... semoga aku bisa mendengar panggilanmu untuk menemuimu!” ujar Master Garuda.“Terima kasih, Master Garuda!” ujar Candaka yang mengiringi kepergian Master Garuda kembali ke Hutan Terlarang.*****Dusun Penyamun tidak banyak berubah sejak terakhir Candaka menginjakan kakinya di dusun ini. Rumah-rumah penduduk masih sama saja, tidak ada perubahan yang berarti.Candaka bisa langsung masuk ke dusun ini karena penjaga gerbang dusun mengenalinya dan langsung mengijinkannya masuk menemui Cakrabuana.Pemi
last updateLast Updated : 2022-08-15
Read more

Menyusun Rencana

Kapal Perompak Rajawali tanpa kesulitan bertolak menuju lautan lepas dengan membawa semua perlengkapan senjata yang diperlukan dan pasukan yang direkrut Kanaya saat berada di Dusun Penyamun.“Perompak Tengkorak memiliki tiga kapal, jadi kita harus berhati-hati saat memasuki perairan Samudra Nusantara!” ujar Kanaya membuka percakapan yang semula hening di antara mereka bertiga.“Kapal ini ada meriamnya tidak?” tanya Candaka.“Kapal perompak pasti mempunyai meriam, kalau tidak bagaimana caranya bisa melawan kapal-kapal lain?” ujar Kanaya agak ketus.“Kamu tahu pemimpin Perompak Tegkorak ada di kapal yang mana?” tanya Candaka tanpa mempedulikan perkataan sinis dari Kanaya.“Kalau tidak salah, pemimpin ini ada di kapal yang lebih besar, karena dua kapal lainnya terlihat lebih kecil!” jawab Kanaya.“Kenapa sebelumnya kamu bisa kalah dari Perompak Tengkorak?” tanya Candaka lagi.“Aku lengah ... mengira kapal perompak Tengkorak ini bersahabat seperti perompak lainnya yang tunduk terhadap Per
last updateLast Updated : 2022-08-16
Read more
PREV
1
...
2122232425
...
44
DMCA.com Protection Status