Home / Fantasi / Pendekar Naga Biru / Chapter 201 - Chapter 210

All Chapters of Pendekar Naga Biru: Chapter 201 - Chapter 210

436 Chapters

Menemui Elder Wyvern

Kita tinggalkan dahulu Jayanti yang sedang dilema dengan keputusannya untuk membantu Satria Wicaksono atau tidak. Kita kembali ke Candaka yang sedang sibuk mengurusi masalah Naga Kematian dan hilangnya Jayanti.Candaka masih berada di Hutan Eksotik untuk bertemu Ki Nagaswera. Namun kakek naga ini menyarankan Candaka menemui Elder Wyvern di Distrik Kota Pendekar untuk masalah sihir di Kota Naga.“Kami permisi dahulu kek ...!” ujar Candaka yang pamit hendak ke Distrik Kota Pendekar.“Sama kek ... aku permisi dahulu ya!” seru Arjani dengan senyum.“Hati-hati ya ... kakek khawatir Naga Kematian sudah banyak berkeliaran di Lembah Naga selain di Kota Naga!” pesan Ki Nagaswera, "jadi tetap waspada sepanjang perjalanan!"“Aku akan mencari Jayanti kek ... jadi jangan khawatir ya!” teriak Candaka sambil berlalu.“Terima kasih cucuku ...!” teriak Ki Nagaswera, tapi Candaka sudah hilang di ujung jalan.Ki Nagaswera langsung memasang segel sihir naga untuk menutup akses Naga Kematian yang hendak m
last updateLast Updated : 2022-07-25
Read more

Petunjuk Elder Wyvern

Paviliun Lotus sekarang jauh lebih indah dari sebelumnya saat terakhir Candaka ke tempat ini. Bunga-bunga Lotus Putih dan Merah menghiasi kolam yang sudah diperbesar dengan banyaknya ikan-ikan keberuntungan di dalamnya yang berwarna-warni. Pepohonan di ujung paviliun tampak indah sekarang dengan pepohonan baru yang menggantikan pepohonan yang mati saat Candaka berlatih Jurus Pedang Elder di sini.“Sebenarnya ada keperluan apa yang membawa Nak Candaka dan Nak Arjani ke Distrik Pendekar ini?” tanya Elder Wyvern begitu mereka sudah memasuki ruangan dalam bangunan utama Paviliun Lotus.Ruangan dalam paviliun ini tidak kalah indahnya dengan keindahan paviliun ini dari luar. Selain ukiran-ukiran naga yang dilihat Candaka, juga banyak hiasan patung-patung naga yang dipajang di dalam ruangan ini, termasuk juga lukisan naga yang menambah indahnya ruangan ini.“Maafkan kami jika sudah menganggu istirahat Elder ... kami sedang menghadapi serangan Naga Anantabhoga yang mengandalkan Naga Kematian
last updateLast Updated : 2022-07-26
Read more

Keputusan Arjani

Arjani tampak terdiam lama sejak Candaka menanyakan keputusan yang akan diambilnya. Keadaan di Kota Naga sudah sangat mendesak ... sedangkan mereka belum menemukan petunjuk sedikitpun untuk mengurung dan mengalahkan naga kematian ini.Menunggu keputusan dari pemimpin naga juga membutuhkan waktu, itu juga kalau ada keputusan yang bisa mengalahkan naga kematian, tapi jika tidak hanya membuang waktu percuma saja.Pergi ke Pulau Naga Biru juga membutuhkan waktu yang lama. Candaka harus ke Dusun Penyamun terlebih dahulu meminta pertolongan Cakrabuana menghubungi putrinya Kanaya atau meminjamkan salah satu kapal transportasinya untuk pergi ke pulau tersebut. Belum tentu juga ada Naga Super Sakti di sana yang selama ini hanya rumor dan cerita dongeng naga belaka.“Berapa lama keputusan pemimpin-pemimpin naga ini bisa kami terima Elder?” tanya Arjani.“Paling lama dua hari dari sekarang ... paling cepat besok siang sudah ada keputusannya. Tapi aku tidak tahu apakah mereka mempunyai cara untuk
last updateLast Updated : 2022-07-27
Read more

Menara Seribu Naga Langit

Perjalanan mereka akhirnya sampai di pusat pemerintahan Distrik Pendekar ini yaitu sebuah bangunan besar yang sangat megah menjulang ke atas langit di Kota Pendekar.“Wow! Siapa yang bisa membangun sampai setinggi itu! Bahkan ujungnya juga tidak kelihatan, tertutup awan!” seru Candaka.Bangunan yang dilihat Candaka itu adalah Menara Seribu Naga Langit. Konon bangunan ini dibangun oleh Immortal yang berasal dari Klan Naga yang kesaktiannya saat itu melampaui seluruh Immortal, Kultivator, bahkan Pendekar paling sakti sekalipun. Kemungkinan besar juga kehebatannya sudah melebihi dewa.Tidak ada yang tahu asal usul Immortal ini, karena Immortal ini muncul begitu saja di Distrik Pendekar, dan membangun Menara Seribu Naga Langit ini tanpa ada yang bisa mencegahnya. Immortal ini bernama Wu Tian. Kehebatannya bukan hanya di ilmu silatnya saja, melainkan juga di bidang pengobatan, struktur bangunan, magis, serta strategi perang. Tidak mengherankan kalau banyak yang takut kepadanya, dan tidak
last updateLast Updated : 2022-07-27
Read more

Hasil Pertemuan

Candaka dan Arjani mampir ke kedai makanan dan minuman. Semua makanan dan minuman di Kota Pendekar ini gratis alias tidak perlu bayar. Mungkin semuanya sudah dibayar oleh Elder yang memimpin distrik ini atau memang kedai-kedai makanan dan minuman ini diperuntukkan khusus bagi pendatang di Kota Pendekar yang disediakan oleh pemimpin distrik ini sendiri.“Wuih! Kalau tahu begini enaknya makanan dan minuman di sini, dari dahulu saja aku ke sini!” teriak Arjani yang tampak asyik menikmati makanannya.“Tidak sembarang naga dan pendekar naga bisa masuk ke distrik ini loh! Harus ada rekomendasi dari pemimpin wilayah setempat!” jelas Candaka.“Oh begitu! Kirain bisa langsung masuk ke sini!” kata Arjani dengan santainya.“Tidak bisa! Kita tadi bisa ke sini karena aku mendapat akses dari Elder Wyvern!” ujar Candaka yang asyik dengan minumannya.“Ayo kak ... kita ke kolam air panas! Aku mau rendam sebentar biar segar badanku!” ajak Arjani.“Tumben mau ke kolam air panas ... tadi susah sekali dia
last updateLast Updated : 2022-07-28
Read more

Masalah di Desa Kabut Hitam (1)

Candaka dan Arjani tidak banyak membuang waktu lagi di Paviliun Lotus, begitu mengetahui bantuan yang mereka harapkan tidak dapat mereka peroleh karena rasa tidak percaya pimpinan naga terhadap mereka.“Kita pergi ke Dusun Penyamun saja. Aku bisa saja menggunakan portal naga, tapi aku tidak pernah membawa siapapun untuk teleportasi!” ujar Candaka.“Tidak apa Kak! Kita lewat jalan biasa saja!” kata Arjani sambil berjalan terlebih dahulu menunjukkan jalan keluar dari Lembah Naga.“Naga-naga kematian itu lagi memusatkan perhatian pada Lembah Naga, jadi situasi di dunia manusia masih aman untuk sementara ini!” seru Arjani lagi.Mereka tiba di lereng sempit di depan Desa Kabut Hitam. Candaka memutuskan memasuki desa untuk sekedar ingin tahu apakah Ki Wicaksono sudah kembali ke Desa Kabut Hitam ini. Teringat olehnya pertama kali bertemu kakeknya ini di sebuah kedai makan di penginapan.“Aku ada perlu sebentar di Desa Kabut Hitam ... kamu tidak keberatan kan kalau kita mampir sebentar?” tany
last updateLast Updated : 2022-07-29
Read more

Masalah di Desa Kabut Hitam (2)

“Kita sekamar?” tanya Arjani keheranan begitu Candaka mengatakan kalau mereka akan tidur dalam satu kamar yang sama.“Kenapa memangnya?” tanya Candaka, “kamu keberatan kita tidur sekamar?”“Tidak apa-apa! Tapi bukannya lebih baik kalau pisah kamar Kak!” saran Arjani.“Selama ini aku tidak masalah dengan Kumalasari dan Jayanti sekamar! Kami tidak melakukan apa-apa! Hanya tidur saja!” kata Candaka yang heran Arjani menolak sekamar dengannya.“Bukan begitu Kak Candaka ... aku hanya tidak terbiasa saja! Masa aku nanti ganti baju di depan Kak Candaka, kan aku malu kak!” kata Arjani menjelaskan.“Terserah kamu saja, Arjani!” kata Candaka singkat, “kalau kamu mau beda kamar, pesan lagi saja sama paman pemilik penginapan. Aku mau istirahat dahulu di kamar ini!”Candaka langsung terlelap di tempat tidur. Tinggal Arjani yang bingung sendiri melihat Candaka yang dengan santainya tidur sementara dirinya masih kebingungan dengan situasi yang dihadapinya.Naga Kuno memang berbeda adat istiadatnya d
last updateLast Updated : 2022-07-30
Read more

Masalah di Desa Kabut Hitam (3)

Candaka terbangun tanpa melihat Arjani berada di dalam kamarnya. “Mungkin Arjani sudah menyewa kamar lain untuknya sendiri,” pikir Candaka.Saat turun ke kedai makan, dia juga tidak melihat Arjani. “Apa gadis ini sedang berada di kamar yang disewanya? pikir Candaka.“Paman ...!” panggil Candaka kepada paman pemilik penginapan, “Apa gadis yang bersamaku ini menyewa kamar lain?”“Setahuku tidak Tuan Pendekar! Aku melihatnya tadi menegur salah satu pengunjung kedai makanan ini, tapi setelah itu aku tidak tahu lagi dia kemana!” ujar paman pemilik penginapan.Suasana kedai makan masih saja ramai seperti saat Arjani turun sebelumnya, tapi gadis ini sudah tidak kelihatan lagi oleh Candaka.Immortal Wu yang semula duduk di sudut kedai makanan untuk mengawasi kemunculan diri Candaka juga sudah tidak berada di tempatnya.“Paman ... sebenarnya ada perayaan apa, kok tiba-tiba penginapan ini ramai sekali! Tadi pagi saja masih sepi ... tidak ada siapapun!” ujar Candaka keheranan.“Aku tidak tahu Tu
last updateLast Updated : 2022-07-31
Read more

Hantu Perguruan

Malam tiba di Desa Kabut Hitam, dan Arjani masih belum kembali juga.“Kemana ya gadis ini? Tidak biasanya dia pergi selama ini tanpa pamit!” pikir Candaka.Candaka merasa cemas dengan keadaan Arjani, karena sampai malam tiba di Desa Kabut Hitam, tidak ada tanda-tanda munculnya gadis naga ini.“Apa yang terjadi padanya ya?” gumam Candaka, "semoga dia hanya pergi saja menyelidiki masalah Naga Kematian ini!"Candaka juga tidak melupakan masalah hantu perguruan yang dibicarakan oleh paman pemilik penginapan, yang sangat mengusik dirinya.“Lebih baik aku menyelidiki masalah hantu perguruan yang sering muncul di Perguruan Tapak Naga!” tekadnya.“Paman ... kalau gadis yang bersamaku ini sudah kembali, bilang saja aku keluar sebentar nanti akan kembali lagi!” pesan Candaka kepada paman pemilik penginapan.“Tuan Pendekar mau kemana?’ tanya paman pemilik penginapan.“Aku mau melihat hantu perguruan yang paman sebutkan tadi pagi!” jawab Candaka.“Jangan Tuan Pendekar!” cegah paman pemilik pengin
last updateLast Updated : 2022-07-31
Read more

Rahasia Besar Terkuak

Sosok Hantu Perguruan masih menjadi sosok yang misterius bagi Candaka. Menurut Candaka, hantu perguruan ini adalah sosok yang belajar ilmu silat iblis yang mengakibatkan perubahan drastis pada wajahnya.“Aku tidak mengerti maksudmu Tuan Pendekar!” seru Candaka yang penasaran dengan sosok misterius ini.“Kamu tidak mengenaliku Candaka?” Terdengar suara yang tidak asing lagi baginya. Ternyata hantu perguruan ini adalah seorang perempuan. Suara seseorang yang sangat dirindukannya selama ini. Seseorang yang selalu membantunya tanpa pamrih, tapi karena kesalah pahaman membuat jarak di antara keduanya.“Isyana?” tanya Candaka penuh keheranan, “benarkah ini kamu ... Isyana?”“Sosok hantu perguruan ini ternyata dirimu ... kenapa wajahmu jadi menyeramkan seperti itu? Apa yang sebenarnya terjadi Isyana?” tanya Candaka dengan perasaan perih di hatinya.Hantu perguruan yang ternyata Isyana Mukti ini hanya tersenyum kepada Candaka. Tapi senyumannya tidak seindah dahulu lagi. Hanya terlihat sering
last updateLast Updated : 2022-08-01
Read more
PREV
1
...
1920212223
...
44
DMCA.com Protection Status