2 hari kemudian, tibalah hari Senin. Aku menjalani rutinitasku seperti biasa; mandi, sarapan, pergi ke sekolah, membersihkan mejaku, dan upacara bendera. Kupikir kali ini aku tidak akan sesak napas lagi, ternyata tidak.Kuangkat tangan kananku dan menggosok-gosok dadaku yang terasa sesak. Napasku yang teratur perlahan jadi berat karena kesulitan bernapas. Kepalaku pun mulai pusing, mungkin karena kekurangan oksigen."Kamu kenapa, Freya? Sakit lagi?" tanya seorang siswi yang berdiri di samping kiriku."Iya ...," jawabku dengan lesu.Kudengar Celestine dan anggota gengnya mengataiku dari belakang. "Halah, palingan dia pura-pura sakit lagi."Aku mengerutkan alisku dan mengernyitkan mataku. Bukan karena dikatai oleh geng Celestine, melainkan karena sesak napasku semakin parah. Aku berusaha meraup udara sebanyak-banyaknya dengan menggunakan mulutku karena bernapas menggunakan hidung saja sudah tidak cukup bagiku."Ayo ke UKS," ajak siswi itu samb
Read more