Lahat ng Kabanata ng Suami Berkhianat, Aku Minggat (wanita pilihan): Kabanata 91 - Kabanata 100

108 Kabanata

Part 91. POV Bianca 2

"Btw kenapa kamu menendang-nendang mobil?" tanyanya. "Kepo," ketusku sambil mendelik. "Oh .. ya sudah kalau tidak mau dibantu," ucapnya lalu berbalik hendak pergi. "E—eh tunggu!" teriakku, sumpah takut banget di basement sendirian. "Apa?" "Tolong liatin mesin mobil gue, hehee," ucapku sambil nyengir. Tanpa berkata dia mendekatiku dan aku bergeser sedikit memberi jalan, di menggulung tangannya bajunya hingga kesikut. "akh, ya ... Tuhanku, ganteng banget!" jerit hatiku. Pria itu mulai memperhatikan dalam kap mobilku dia mencolek dan menggoyangkan beberapa kabel. Dah kayak apaan, sudah tau mobilnya mati malah cuma di goyang-goyang kabelnya, dikira penyanyi dangdut apa. Aku mendengus kesal melihatnya. Ini orang pasti lagi nyari perhatianku, kamu salah orang, Bro. Hatiku terus saja berisik dengan berbagai penilaian pada pria dihadapanku ini. "Sana starter mobilnya," perintahnya membuyarkan semua obrolan hatiku. Suaranya yang serak-serak basah membuat a
last updateHuling Na-update : 2022-04-14
Magbasa pa

Part 92. Rasa itu memang masih ada 1.

"Eh, kita belum kenalan," ucap bianca setelah ia meyakinkan dirinya sendiri bahwa pria dihadapannya bukan orang jahat. "Sampai lupa," sahut Bima sambil terkekeh. "Bianca," "Bima!" Mereka berjabat tangan sambil tersenyum. "Sebentar, aku seperti tak asing ya, melihatmu!" tegas Bima sambil memandang wajah Bianca.  "Eh, serius aku pun merasa familiar denganmu, tapi dimana gitu," sahutnya sambil tersenyum ke arah Bima. "Entahlah," ucap Bima sambil mengedikan bahunya. "Mungkin kita pernah ketemu di masa kecil atau dalam mimpi," sahut Bianca berkelakar dan disambut tawa oleh Bima. Mereka akhirnya saling memperkenalkan diri ini dengan banyak cerita kisah masa sekolah dari yang konyol hingga yang memalukan. Hujan diluar semakin besar, kilat dan petir seperti berlomba saling bersahutan. "Waah ... sudah
last updateHuling Na-update : 2022-04-15
Magbasa pa

Part 93. Rasa itu memang masih ada 2.

 "Yeee, malah begitu," sungut Bima, Padahal besok ia ada jadwal meeting pada jam sepuluh pagi. Maka dari itu ia memaksa Bianca untuk cepat mengambil keputusan untuknya malam ini. "jadi gimana ini?" tanya Bima lagi.  Bianca memutar isi otaknya, jika ia meng-iyakan, siapa yang akan menjamin dirinya akan baik-baik saja bersama lelaki asing. Jika tidak, itu artinya ia menahan kepergian Bima lebih lama lagi. Dan bagaimana kalau Bima sudah punya istri? Lalu dia dianggap selingkuhannya. Ya … Tuhan, situasi apa ini.  Bima terus memandang wajah Bianca, untuk memastikan jawaban apa yang akan gadis itu ucapkan. Satu menit, dua menit, tiga menit masih saja diam. "Atau kau mau ikut ke rumahku?" tanya Bima menawarinya pilihan lain. Mata Bianca terbelalak mendengar apa yang diucapkan oleh Bima. "Kenapa melolot begitu?" tanya Bima. 
last updateHuling Na-update : 2022-04-15
Magbasa pa

Part 94. Bianca.

POV Bianca.  Saat mataku hendak kubuka, silau tiada terkira, hari sudah siang rupanya kulihat dari celah hordeng yang tidak tertutup rapat. Seketika aku terduduk, baru ingat semalam aku menginap di apartemen milik Bima, karena hujan semalam malah makin deras. Bima menyeretku kesini meski aku minta diantar ke rumah Renata atau Hotel saja. Namun pria pemaksa itu tak mau mendengarnya dengan alasan dia harus segera pulang karena ada jadwal meeting pagi besok.  Kuraih ponsel dari atas nakas, dan melihatbeberapa notip pesan di aplikasi Hijau, bahkan Renata meneleponku +99 kali. Gak ada kerjaan sekali Mamak anak satu itu. Akhirnya aku duluan menelpon Renata, bisa repot kalau tak segera dihubungi. Terdengar nada sambung lagunya Richard Marx yang berjudul Right here waiting for you, hah, sejak kapan dia jadi alay. Dan makna lagu ini adalah tentang sebuah hubungan yang LDR, apakah Renata sedang menjalin s
last updateHuling Na-update : 2022-04-15
Magbasa pa

Part 95. Bianca 2.

Oh my God, aku lupa aku hanya memakai kemeja kebesaran miliknya, dengan posisi duduk aku yang melipat satu kakiku, tentu saja, paha putihku kemana-mana. "Mak anakmu ternoda Mak,"  "Eeh, iya, hehe."  "Ini bajumu sudah di cuci," ucapnya sambil menyodorkan paper bag warna coklat bertuliskan Binatu express. Semalam Bima membawa bajuku setelah aku berganti baju oleh kemejanya.  "Baiklah, aku mandi dulu," ucapku langsung bangkit, sebenarnya sangat malu bertemu dengan pria tampan dalam keadaan gosok gigi juga belum. "Kamu belum mandi juga sudah cantik!" Terdengar teriakannya saat aku mulai masuk ke kamar. "Mana ada, yang belum mandi itu selain kumal, ya bau!" ucapku sambil menutup pintu. Dan pria itu terkekeh sendirian. ——— Terdengar suara ketukan di pintu kamar, akh iya … sepertinya aku kelamaan berendam
last updateHuling Na-update : 2022-04-15
Magbasa pa

Part 96. Luka tak berujung 1.

Bara melirik ke arah Renata yang menggerutu sendirian. Bahkan beberapa kali menempelkan ponsel ke telinganya. Kebetulan hari ini Bara tak ada jadwal sidang, jam sebelas siang setelah senggang ia langsung meluncur ke rumah Renata. Jarak tempuh satu jam diperjalanan bukan lagi halangan bagi Bara. Karena aroma wangi baby Annisa adalah candu baginya, apalagi bertemu Ibu anak tersebut. Membuat dirinya sendiri geli dengan pemikiran itu. Tapi mau bagaimana lagi, ia memang mengharapkan bisa merajut Kembali kisah cintanya yang dulu. Bahkan pikirannya jauh menerawang ke masa depan yang indah bersama wanita yang dicintainya sejak dulu. Selesai makan siang pria jangkung itu kembali bermain dengan anak Renata. Meski sudah waktunya jam tidur, namun ia memohon untuk menggendongnya hingga anak itu lelap. Jadilah sekarang dia mengayun-ayun bayi sembilan bulan itu yang matanya sudah mulai meredup karena ngantuk juga sudah waktunya bayi itu tidur siang.
last updateHuling Na-update : 2022-04-15
Magbasa pa

97. Luka tak berujung 2.

 Bara mengusap-ngusap pundak kanan Renata dan berkata, "Seharusnya kamu mikirin kita kedepannya, bukan Bianca!" ucapnya sambil menatap wajah cantik di sampingnya. Renata yang mendengar itu tubuhnya sedikit bergerak dengan kaget dan ia menoleh pada pria disampingnya. Pandangan mereka beradu tepat di manik matanya, tak ada yang bersuara, hanya deru nafas yang seakan saling menghembuskan di jarak wajah yang dekat itu. "Huh." Bara meniup wajah Renata yang sedang menatap lekat ke arahnya. Seandainya saja nyalinya tinggi, sudah pasti diraupnya wajah tersebut dan menghujaninya dengan ciuman, akh pikiran setan ini, gumamnya dalam hati dengan menggelengkan kepalanya.  "Kamu kenapa?" tanya Renata yang melihat Bara menggeleng-gelengkan kepalanya beberapa kali saat tatapan mereka beradu. "E—nggak," ucap Bara tergagap, merasa konyol dengan pikirannya yang jorok itu. Seumur hidupnya, dia ba
last updateHuling Na-update : 2022-04-15
Magbasa pa

98. Kedatangan Doni 1.

Kedatangan Doni.  Prok … prok … prok …. Suara tepuk tangan bergema di ruang tengah rumah Renata, dua orang berdiri disana dengan tatapan sinis sekali membuat keduanya terkejut dengan mimik muka kaget dan mata yang melotot. "Mas Doni!" cicit Renata, tak menyangka mantan suaminya itu akan datang ke rumahnya. Padahal ia tak pernah memberikan alamat rumah barunya pada Doni. "Pantas saja kamu tidak mau memperbaiki hubungan kita, ternyata kamu sudah ada yang baru dan telah berbuat mesum." "Jaga ucapanmu, Mas? Kamu melihat kami mesum?" bantah Renata, sementara Bara memandangnya dengan tatapan tajam hendak menerkam pada teman masa sekolahnya itu. "Tentu saja belum, karena kami keburu datang!" ucap Bu Tuti dengan tatapan merendahkan. Membuat Renata mengepalkan tangannya hingga kuku-kukunya memutih. "Anda jangan se
last updateHuling Na-update : 2022-04-16
Magbasa pa

Part 99. Kedatangan Doni 2.

"Permintaan macam apa ini, Ren? Dia anakku! Kita punya hak yang sama mengasuhnya," ucap Doni tak mau kalah, apalagi ia melihat tangan Bara masih di pundak Renata. "Begini Don," potong Bara. "Kamu jangan ikut campur, manusia gak tau diri!" ucap Doni dengan tatapan merendahkan. "Bara pengacaraku, jadi dia punya kuasa penuh jika berbicara tentang Aku juga Annisa!" jelas Renata dengan tatapan benci pada mantan suaminya. Ternyata setahun menikah dengan Doni, ia baru tahu kalau Doni juga mempunyai sifat suka merendahkan orang seperti ibunya. "Pengacara dan klien yang ada affair!" cibir Doni sambil memainkan dua jari di hadapan mereka. Membuat Renata tak tahan lagi menahan amarahnya. "Jika pun ada affair, kami tidak hina, seperti orang yang masih terikat pernikahan tapi selingkuh dibelakang pasangan masing-masing!" ucapnya dengan mencebik. "Perlu saya ingatkan tenta
last updateHuling Na-update : 2022-04-16
Magbasa pa

Part 100. POV Renata.

Kuremas kesepuluh jariku dengan cara ditautkan. Cemas dan takut berbaur jadi satu, hatiku tak nyaman seolah-olah terancam dengan kedatangan Mas Doni serta Ibunya ke rumah ini. Namun tak dapat kupungkiri ia mempunyai hak yang sama denganku dalam pengasuhan Annisa. Bara mengusap-ngusap bahuku dengan pelan, ia mencoba menenangkan kegelisahan hati ini. Aku masih beruntung kali ini, Mas Doni datang saat Bara ada di rumahku. Sudah berulang kali lelaki dari masa laluku itu mencoba mengutarakan niatnya, ingin melanjutkan kisah kami yang dulu. Namun kegamangan hatiku terlalu besar, hingga sampai saat ini belum ku temukan jawabannya. Dulu aku terluka olehnya, lalu menikah dengan Mas Doni yang kuanggap sebagai penyembuh luka namun pada nyatanya dia bahkan memberi luka yang tak berujung. Harga diriku, nama baikku hancur olehnya. Malu yang diberikan Mas Doni seolah mencopot satu persatu tulangku, membuatku lungla
last updateHuling Na-update : 2022-04-16
Magbasa pa
PREV
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status