Home / Romansa / TAKDIR KEDUA / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of TAKDIR KEDUA: Chapter 81 - Chapter 90

122 Chapters

79: BALI

Andien melangkahkan kakinya melewati pintu masuk sebuah villa di Bali. Villa yang akan menjadi tempat ia dan Dirga berbulan madu selama tujuh hari ke depan terasa begitu nyaman. Dengan design semi terbuka, villa tersebut memiliki sebuah kamar tidur dan kamar mandi dengan pintu kaca yang terhubung langsung dengan jacuzzi. Di bagian depan terdapat ruang santai, dapur bersih sekaligus mini bar. Ruang santainya terhubung dengan teras kayu yang menjadi batas dengan private pool yang berhadapan langsung dengan pemandangan laut lepas. Villa itu sudah dihias sedemikian rupa gun
last updateLast Updated : 2022-04-11
Read more

80: hon·ey·moon (noun)

Andien tersenyum, menarik napas panjang sebelum menganggukkan kepalanya. Tak menunggu, Dirga menuntunnya berdiri, lantas menggendongnya di depan tubuhnya. Perlahan, ia meletakkan Andien di atas ranjang berukuran king size yang juga bertabur kelopak bunga mawar.  "You'll see... and feel how much I adore you" bisik Dirga di telinga Andien.  Dirga beranjak dari ranjang, mengatur lampu kamar agar bersinar redup. Ia berdiri di depan ranjang, membuka kancing kemejanya satu per satu. Entah mengapa pemandanga
last updateLast Updated : 2022-04-11
Read more

81: PAGI KEDUA

Syukurnya, Dirga tak menuntut ronde tambahan kemarin petang sehingga ketika ia dan istrinya tiba di sebuah restoran tepi pantai, menu yang ada di tempat itu masih sangat lengkap. Mereka bahkan sempat menikmati sunset yang terlihat berkali-kali lebih indah kala senja menyapa. Tetapi bukan Dirga namanya jika tidak memperhitungkan segalanya. Usai menandaskan aneka seafood yang mereka pesan sebagai menu makan malam, keduanya melanjutkan langkah menuju Kuta. Hanya berjalan-jalan santai menikmati kemeriahan Bali di malam hari. Membeli french fries dan es krim cone untuk dinikmati berdua sambil melangkah menatapi berbagai etalase fashion yang berjajar
last updateLast Updated : 2022-04-13
Read more

82: CEMBURU

Akhirnya Andien terpaksa mengikuti kemauan Dirga daripada suaminya itu terus saja mengekorinya. Dengan menahan malu Andien terpaksa membuka pahanya di depan wajah seorang Dokter Spesialis Kandungan. Untunglah dokter tersebut juga perempuan.  “Puas udah bikin aku malu?” ketus Andien setelah mereka meninggalkan Rumah Sakit.  “Kan aku khawatir sayang...”  “Aku kan udah bilang, lumrah perih habis begituan.”
last updateLast Updated : 2022-04-13
Read more

83: TAKDIR KEDUA

Esoknya, menjelang tengah hari, pasangan pengantin baru itu beranjak ke Gilimanuk, tepatnya ke sebuah rumah makan dengan menu andalan Ayam Betutu. Kali ini Andien tak menyarankan tempat ini, melainkan meminta Dirga yang mengatur dimana mereka akan makan siang.  “Sayang sering ke sini?” tanya Dirga.  “Baru sekali.” ujar Andien.  “Masa?”  “Iya. Sama
last updateLast Updated : 2022-04-14
Read more

84: ALWAYS

“PAPA!” pekik Cantika saat melihat Dirga dan Andien masuk ke living room villa itu.  Kediaman Diandra dan Diva memang menyatu dengan komplek villa mereka. Ada lima villa di sana, dan salah satunya ditempati sang empunya. Awalnya, Collins sekeluarga tinggal di Sanur. Begitu sang kepala keluarga berpulang, tak butuh waktu lama, Diandra membawa ketiga anaknya yang saat itu masih dalam usia remaja dan kanak-kanak pindah ke Ubud, sementara tempat tinggal mereka di Sanur sebelumnya Diandra sewakan. Begitu anak-anaknya dewasa, Devan merantau ke Jakarta, Davi mengadu nasib kembali dengan membuka usaha dan tinggal di kediaman lama mereka, sementara Diva si bungsu tetap di Ubud menemani sang Ibu.
last updateLast Updated : 2022-04-14
Read more

85: ANOTHER WARM DAY

Tak ada suasana suram yang menghantui keduanya sepulang kunjungan mereka dari kediaman Diandra. Hanya saja, ketiga anak mereka masih betah berlama-lama di villa nan sejuk itu. Ditambah kedatangan Davi dan keluarga kecilnya saat makan malam membuat suasana kala itu semakin hangat dan mengakibatkan Eldra, Anne dan Cantika urung ikut dengan kedua orang tuanya. Diva pun tak merasa keberatan untuk menjaga buah hati mereka agar bulan madu mereka tak terganggu dan lebih berkesan indah.  Ekstra dua malam tanpa celoteh ketiga putera dan puteri mereka mengembalikan rutinitas keduanya. Sepanjang hari diisi perjalanan romantis menyambangi tempat-tempat terbaik di Pulau Dewata, sementara malam harinya diisi dengan keintiman – dari mulai berenang berdua, hingga menghabiskan tenaga dengan berbagi desah dan peluh.
last updateLast Updated : 2022-04-14
Read more

86: ALPA

Andien menatap Dirga yang belum juga beres menata isi koper mereka. El, Anne dan Cantika tak henti mengitarinya bergantian. Ketiga bocah itu sejak dua hari lalu membuat suasana villa menjadi hiruk pikuk. Suara-suara erotis yang tadinya bergema di seisi villa, kini teredam oleh suara tawa, teriakan, dan tangis ketiga bocah itu.  Andien duduk di samping Dirga, menatapnya sambil tersenyum.  "Mau dibantu?"  ‘Cup!’ Dirga justru memberinya ciuman singkat.
last updateLast Updated : 2022-04-14
Read more

87: LENGAH

Hari sudah gelap ketika mereka keluar dari terminal kedatangan domestik Bandara Soekarno Hatta. Sam yang melihat Cantika langsung berlari ke arahnya, menunggu Cantika yang kerepotan turun dari stroller-nya.  "Dibilang tunggu di rumah aja ga mau dia. Keburu girang dibilang Cantika pulang dari Bali." ujar Hana.  "Gue terima aja apa permintaan laki lo itu, de?"  "Permintaan apa?"
last updateLast Updated : 2022-04-14
Read more

88: FRIGHT

"JANGAAAAAN!!!"  Koper yang setengah terangkat di tangan Dirga terlepas kala jeritan Andien terdengar. Dirga segera membalik tubuhnya ke arah Andien yang tadi berlari histeris ke belakangnya. Mata Dirga terbelalak.  'Jleb!'  Satu tusukan benda tajam bersarang di perut isterinya bahkan ketika Dirga belum berdiri sempurna dari perubahan posisinya tadi. Jelas tusukan itu tak ditujukan untuk Andien, tapi untuk dirinya. Dan Andie
last updateLast Updated : 2022-04-15
Read more
PREV
1
...
7891011
...
13
DMCA.com Protection Status