All Chapters of Mutiara istri yang dijual: Chapter 61 - Chapter 70

121 Chapters

#61

siang hari Tiara sudah di perbolehkan pulang oleh dokter,karena Tiara terus merngek meminta untuk pulang,karena ia sudah sangat merindukan Arkan,bayi mungil yang menggemaskan."sayang mama pulang..." ucap Tiara saat sudah sampai di kamar hotelnya.disana Wili sudah menunggu kepulangan Tiara.Wili sedang menggendong bayi yang baru berumur tiga bulan itu.Tiara langsung mengambil alih anaknya dan membawanya dalam gendonganya,dan memberi ciuman secara bertubi-tubi.baby Arkan yang merasa terganggu langsung menggeliat dan menangis kencang karena tidurnya di ganggu."utu...utu...anak mama,jangan nangis ya maafin mama karena mama sangat merindukanmu sayang." Tiara menenangkan sang anak dan menidurkanya kembali."Wili maaf merepotkan mu,dan terima kasih karena sudah mau menjaga anakku." ucap Dewa kepada Wili.Wili yang sudah terbiasa dengan perubahan sikap Dewa hanya mengiyakan. memang Dewa berubah sejak menikah dengan Tiara dan memiliki anak. dia
Read more

#62

Tiara mengepalkan tanganya,ia geram dengan tingkah Calista yang dengan percaya diri bisa merebut Dewa darinya.saat Calista ingin melewatinya,Tiara menarik kuat rambut Tiara,hingga Calista berteriak dan kesakitan."aaarrrrggghhh....." teriak Calista.seketika kedua mata Dewa melotot melihat Tiara yang marah,dengan menjambak rambut Calista. segera Dewa memberikan baby Arkan ke baby sisternya dan menyuruhnya untuk menunggu di dalam mobil. "dengar...jika kau berani mengusik ketenangan rumah tanggaku,jangan salahkan aku jika aku membuatmu menderita." tekan Tiara."lepas bre ngsek..." uca Calista sembari meringis.Dewa yang melihat itu sontak menghampiri Tiara dan mencoba menenangkannya."sayang sudah ya,lebih baik kita pergi dari sini.ingat ini bukan di negara kita." ucap Dewa mencoba menenangkan.mendengarkan ucapan Dewa Tiara langsung melepaskan jambakanya dengan kasar."kali ini kau ku lepaskan,tetapi
Read more

#63

sudah seminggu mereka berada di Tokyo,mereka memutuskan untuk pulang hari ini. seminggu ini pula Tiara bisa bernafas lega,karena Calista tidak menunjukan batang hidungnya,itu berarti Calista sudah menyerah untuk mengganggu ketenangan rumah tangganya."sayang apa sudah siap?" tanya Dewa sambil menggendong baby Arkan."iya mas,ini sudah selesai kok sekarang kita berangkat ya." ucap Tiara sambil menghampiri Dewa dan memeluk suaminya dengan erat dan mencium gemas pipi gembul anaknya."ya sudah ayo kita berangkat." Dewa menggandeng Tiara dan Arkan berada di gendonganya. sungguh keluarga mereka terlihat begitu bahagia,banyak pasang mata yang menatap iri melihat keharmonisan mereka.dan itu tak luput dari tatapan tak suka Calista.memang benar Calista sudah tidak mengganggu tetapi tanpa mereka sadari kalau Calista setiap hari menguntit kedua pasangan itu.bahkan ia juga sudah memesan tiket untuk kembali ke Indonesia setelah mendengar kalau Dewa dan Tiara akan k
Read more

#64

"breng sek,gagal sudah rencanaku. kenapa si Tiara itu tidak terpengaruh dengan video itu?aku harus memikirkan cara lain untuk memisahkan mereka berdua." Calista terus Calista mengambil benda pipih dindalam tas mahalnya. dia menelpon seseorang untuk di mintai bantuan untuk menyingkirkan Tiara.Calista terobsesi terhadap Dewa hingga dia rela menyingkirkan Tiara bagaimanapun caranya. bahkan membunuhnya sekalipun akan Calista lakukan,asal Dewa mau kembali padanya.šŸ„€šŸ„€šŸ„€šŸ„€sementara itu Tiara melepas pagutanya,membuat Dewa merasa kehilangan."kenapa sayang,aku menyukai sikapmu yang lebih agresif seperti ini." ucap Dewa serak."aku masih marah padamu,kenapa kau malah mengijinkanya untuk masuk ke ruanganmu?kamu tahu kalau aku sangat tidak suka jika ada wanita lain menemuimu." ucap Tiara merajuk."maafkan aku sayang,tadi aku benar-benat tidak tahu kalau dia akan datang untuk menemuiku. dan aku sangat berterima kasih karena kamu mau menerima semua kekuranga
Read more

#65

Dewa yang mendengar Tiara mengalami kecelakaan,bahkan saat sambungan telponya masih tersambung Dewa mendengar ledakan yang cukup keras. hal itu membuatnya bertambah kawatir.tanpa kata ia lalu meninggalkan tempat di mana ia akan bertemu dengan rekan kerjanya. karena sangking paniknya,ia selalu salah saat memasukkan kunci mobil,saat akan menyalakanya."keluarlah biar aku saja yang menyetir,keadaanmu tidak memungkinkan untuk menyetir."Dewa tubuhnya gemetar ketakutan,takut orang yang di cintainya akan meninggalkanya."tenanglah,Tiara pasti baik-baik saja." Wili berusaha menenangkan Dewa."aku takut Wil,aku takut kalau terjadi sesuatu denganya." ucapnya sambil meneteskan air matanya."kita berdoa saja,lebih baik kita segera menyusul ke rumah sakit." ucap Wili.Dewa bergeser membiarkan Wili yang mengambil alih mobilnya,mereka segera menuju kerumah sakit dimana Tiara di rawat.Dewa dan Wili berlari secepat mungkin ke ruangan UGD,sesampainya di UGD dia melihat Yanti yang sedang berusaha mene
Read more

#66

Tiara terbangun karena ingin ke kamar mandi. saat sedang mencari keberadaan suaminya,seketika matanya melotot melihat suami dan adik sepupu yaitu Wili saling berpelukan."apa kalian saling menyukai.mereka berdua menoleh kearah Tiara dan langsung melepaskan pelukan mereka."sayang,ini tidak seperti yang kau lihat." secepat kilat Dewa mendekati Tiara."kenapa kau berkata seperti itu Dewa,aku sakit hati." ucap Wili kemayu.sontak Tiara tertawa melihat tingkah Wili yang memang seperti lelaki setengah jadi. melihat Dewa yang panik,membuat Tiara semakin terbahak di buatnya."kenapa kau panik seperti mas,seperti kepergok selingkuh saja.""Tiara,kami memang sedang selingkuh.""Wili,hentikan leluconmu." kesal Dewa."sudahlah...mas,tolong aku mau ke kamar mandi." ucap Tiara manja."Ck...kenapa kau tidak bisa cemburu Tiara." gerutu Wili yang masih bisa di dengar oleh Tiara "untuk apa aku cemburu terhadapmu,bukankah kau lelaki jadi-jadian?Dewa tentu tidak akan tertarik." ucap Tiara lalu menjulur
Read more

#67

Willy mendorong tubuh lelaki asing itu dengan kasar dia mengambil sebuah kayu untuk dijadikannya senjata."katakan apa maksudmu untuk mencelakai Tiara dan siapa yang sudah menyuruhmu? "tanya Willy tanpa basa-basi."aku tidak akan pernah memberitahukanmu siapa yang sudah menyuruhku dan apa motifnya untuk mencelakai Tiara.""oh...... jadi kau menantangku, baiklah kau akan merasakan penderitaan yang selama ini tak pernah kau rasakan. "ucap Willy mengancamlelaki itu hanya diam tanpa ada rasa takut sedikitpun, dia begitu setia kepada callysta hingga ia enggan untuk memberitahukan siapa yang telah menyuruhnya untuk menyakiti Tiara."oh... jadi kau menantangku hah...?" Willy mengangkat kayu yang ia pegang lalu memukulkan ke arah lelaki asing itu.bugh...bugh...suara pukulan begitu keras hingga membuat lelaki asing itu berteriak kesakitan, Wili tak menghiraukan teriakan lelaki asing itu ia malah semakin menjadi memukuli lelaki itu sampa
Read more

#68

Calista keluar dari hotel dan menuju rumah Dewa,ia akan berpura-pura turut berduka atas meninggalnya Tiara.ya,dia mengira kalau Dion berhasil menghabisi nyawa Tiara,tanpa dia tahu kalau Dion berbohong.tak butuh waktu lama Calista sampai di kediaman Dewa,tanpa permisi ia masuk ke dalam rumah Dewa. saat memasuki ruang tamu,dia melihat Dewa yang tengah duduk menunduk meratapi kesedihannya.Calista mendekat ke arah Dewa,dan mengelus lembut punggung lebar nan kokoh milik Dewa."Dewa,aku datang untuk turut bebela sungkawa atas kepergian istrimu." Dewa mendongak menatap Calista dengan tatapan sedih."terima kasih..." ucap Dewa lalu tersenyumCalista langsung memeluk erat tubuh Dewa untuk memberi kekuatan,agar Dewa tetap tabah.Dewa yang di peluk memutar bola matanya malas,dia sebenarnya merasa risih dengan pelukan yang di berikan oleh Calista. tetapi dia menahan ya agar Calista tidak curiga kalau ini hanya akal-akalan Dewa saja.Calista lalu dudu
Read more

#69

seorang wanita telah mengintai sebuah kamar VIP,wanita itu berseragam perawat dia ingin memasuki ruangan tersebut tetapi ada penjaga yang berjaga di depan pintu tersebut.wanita itu menarik nafas dalam dan menghembukanya secara perlahan untuk menetralkan detak jantungnya. dirasa jantungnya sudah stabil dengan mantab ia melangkahkan kakinya menuju ruangan tersebut "tunggu,boleh lihat identitas anda?" tanya salah satu penjaga itu.perawat itu menunjukkan sebuah identitas kepada penjaga itu tanpa mau mengeluarkan suaranya."baiklah...cepat selesaikan tugasmu." ucapnya setelah selesai mengeceknya.perawat itu memasang senyum manis dan mengangguk. untuk sesaat penjaga itu terpana lalu berdehem untuk membuang rasa terpananya itu.perawat itu masuk kedalam dilihatnya sekeliling ternyata Dewa sedang tidak ada di ruangan itu.ya perawat itu adalah Calista yang sedang menyamar. dia sengaja mengintai kamar ini dan dia tahu kalau Dewa sedang pergi maka dari itu
Read more

#70

setelah bertemu dengan Calista Dewa kembali ke rumah sakit untuk menemui sang istri. saat sampai di kamar VIP yang ditempati Tiara, Dewa dibuat kaget saat melihat sang istri menangis tersedu."mas kamu darimana,kenapa tidak bilang kalau kamu keluar sebentar. aku kira kau pergi meninggalkanku karena aku tak becus menjaga anakku, hiks...hiks..." ucap Tiara saat melihat Dewa datang dan mendekatinya."ssttt...jangan ngomong sembarangan sayang,mana mungkin aku meninggalkanmu bagiku kau adalah wanita sekaligus ibu yang paling sempurna untukku dan untuk Arkan."ucap Dewa memeluk Tiara sambil mengecup lembut ujung kepala Tiara."benar mas,mas gakkan ninggalin aku?" ucap Tiara mendongak menatap Dewa."tentu sayang kamu adalah wanita terakhir dalam hidup dan ibu dari anak-anakku." ucap Dewa lagi."terima kasih mas,karena sudah menerima segala kekuranganku. aku mencintaimu mas." ucap Tiara."aku juga sangat mencintaimu sayang." entah siapa yang memulai yang je
Read more
PREV
1
...
56789
...
13
DMCA.com Protection Status