Semua Bab Mutiara istri yang dijual: Bab 41 - Bab 50

121 Bab

pembuktian

setelah sampai rumah Tiara memakan rujak dengan lahap di teras Depan sambil menunggu kakek dan neneknya datang. saat sedang asik menyuap tiba-tiba Dewa duduk di depannya sambil mengambil air es yang ada di gelas lalu meneguknya hingga tandas. Tiara melongo di buatnya."sedang makan apa sayang?" tanya Dewa"makan rujak." jawabnya singkat"sepertinya enak,boleh aku minta?""tidak..."tak berselang lama sebuah truk datang menyusul kakek dan neneknya."sana bantuin kakek,kalau tidak mau dimarahi." Dewa tersenyum lalu beranjak dari duduknya, lalu membantu menurunkan karung-karung padi.šŸ„€šŸ„€šŸ„€šŸ„€sungguh seharian ini membuat tenaga Dewa terkuras habis,apalagi sang kakek terus saja mengomel,kalau dia tidak ingat kalau kakek tua itu adalah lelaki kesayangan Tiara,ia pasti sudah membuat pelajaran kepada kakek tua itu.kini ia dan Wili terlihat segar karena sehabis mandi,untung tadi dia selalu menyiapkan baju di dalam mobilnya sehingga ia tak perl
Baca selengkapnya

keputusan tiara

Tiara duduk di teras rumah, memperhatikan Dewa yang sedang menjemur padi. Dewa datang kerumahnya pagi-pagi sekali, dan melakukan tugas yang di berikan oleh kakenya kemarin."bagaiman,apa kau sudah memutuskan?" tanya sang kakek saat sudah duduk di samping Tiara.Tiara yang mendengar pertanyaan sang kakek sontak menoleh dengan alis mengkerut."memutuskan apa kek?" tanya Tiara yang memang tidak tahu kearah mana ucapan sang kakek."his...dasar bodoh, memutuskan apakan kamu mau menerima lamaran Dewa."Tiara hanya menggeleng,lalu menatap ke arah Dewa yang sedang membolak balikan padi yang di jemurnya."ish...kakek,bukankah aku sudah memasrahkan keputusan ke kakek?""memangnya siapa yang akan menikah dengan Dewa, kalau kakek yang memutuskan berarti kakek yang harus menikahinya." celetuk kakek"ha...ha...ha.." Tiara tertawa lepas mendengar ucapan sang kakek."lah...malah ketawa." ucap kakek jengkel"sebenarnya Tiara masih ragu kek,apa lagi Dewa
Baca selengkapnya

meminta tolong

Dengan kesal Dewa meninggalkan Hasan yang masih saja cengar-cengir mengejek Dewa. dia melanjutkan membolak-balikkan padi yang tengah di jemurnya,badanya penuh peluh hawa panas menusuk kulitnya yang eksotis. saat sedang fokus dengan pekerjaanya muncul sebuah mobil berwarna putih berhenti di terasa rumah Tiara,alisnya mengerut saat melihat wanita paruh baya yang tidak asing baginya.wanita itu Astuti,dia menatap penasaran ke arah Dewa,hari ini ia akan menemui pria berumur tiga puluh tahun itu,dia ingin meyakinkan dirinya bahwa dugaanya itu benar dan ia akan memeluk anak yang selama ini ia rindukan. dulu memang dia yang salah karena dia telah tega meninggalkan Dewa yang masih berumur sepuluh tahun karena meninggalnya dan sang suami,dia mempunyai alasan kenapa ia meninggalkan sang buah hati dan berharap sang anak mau memaafkannya.Astuti berjalan mantap ke arah Dewa sambil tersenyum."boleh kita bicara sebentar?"Hasan,dan kakek hanya memandang dari kejauhan Astuti
Baca selengkapnya

kebahagiaan

sudah seminggu Tiara membujuk Dewa untuk bertemu dengan ibu Astuti tetapi Dewa slalu saja menolaknya. ibu Astuti juga tak kalah gencar dalam mencari perhatian sang anak yang sangat di rindukanya tetapi anaknya itu benar-benar keras kepala.seperti saat ini Tiara sengaja membawa Dewa jalan-jalan keliling kampung dan berujung di sebuah taman. dia sengaja mengajak Dewa kesini karena selain suasananya nyaman tetapi juga ada beberapa penjual makanan yang membuatnya ingin membeli dan memakanya."Tiara besok Tante Anisa akan datang bersama om Frans dan Wili untuk melamarmu." ucap Dewa kepada Tiara saat sudah duduk di sebuah bangku dan Tiara sedang memakan rujak mangga muda yang di belinya tadi.mendengar itu Tiara menghentikan kunyahanya dan menoleh ke arah Dewa dengan ekspresi terkejut."kok cepet?" tanya Tiara dengan nada terkejutnyaDewa tersenyum lembut ia mengelap bibir Tiara yang blepotan sambal rujak yang ia makan."Iya aku ingin kita segera menikah dan aku akan membawamu ke Jakarta! k
Baca selengkapnya

Tante rasa kaka

Dewa sedang duduk di kursi tunggu di bandara Semarang. ia menunggu kedatangan keluarganya,karena besok rencananya ia akan melamar Tiara dan meminta kepada Tantenya Anisa ,om Pram dan Wili untuk datang."kak...di sini." ucap Dewa sambil melambaikan tangannya saat ia melihat sosok yang sangat ia kenali.Nisha tersenyum melihat keponakanya,ia berjalan sambil menggandeng sang suami dan Wili yang berjalan di belakang mereka."Kaka,apa kabar?" ucap Dewa sambil memeluk Anisha"tentu saja Kaka baik,apalagi keponakan bodohku sebentar lagi akan menikah.""om...terimakasih sudah menyempatkan mau datang ke acara ku." ucap Dewa sambil memeluk om yang sudah ia anggap sebagai ayahnya.setelah itu ia memeluk Wili dan tos ala lelaki."kak,aku punya kejutan untukmu." ucap Dewa sambil memeluk bahu Tante rasa Kaka itu."kejutan apa itu?" ucap Anisa sambil menghentikan langkahnya lalu menatap sang keponakan."his...kakak ini,kalau aku kasih tahu bukan kejutan na
Baca selengkapnya

gaun pengantin

Dewa bersama keluarga besarnya datang kerumah Tiara untuk melamarnya.Dewa sedang duduk di ruang tamu,dengan gugup ia menunggu kedatangan kakek dan neneknya."heh...baru lamaran saja kau sudah terlihat pucat begitu,apalagi nanti saat kau ijab?" ledek Wili"his....suatu saat kamu pasti akan merasakan,jadi awas kamu." ancam Dewasementara yang di ancam malah nyengir memperlihatkan gigi-gigi putihnya.ekhem...suara deheman terdengar,lalu semua orang yang berada di situ melihat ke asal suara. disana ternyata kakek Tiara bersama sang istri dan di susul oleh Tiara. Dewa terpana melihat Tiara yang memakai kebaya dan rok span batik yang pas di tubuhnya dan jangan lupakan perut buncitnya,Dewa menyukainya. Tiara malam ini terlihat begitu anggun dan cantik."ekhem...jangan lupa berkedip." goda Wili"apaan sih." Dewa salah tingkah.sementara yang lain hanya terkekeh melihat kelakuan dua orang bersaudara itu."begini kek,kami kesini bermaksud i
Baca selengkapnya

RANGGA ADITYA

pukul tujuh malam Dewa baru pulang ke rumahnya,ia heran mendengar suara lelaki asing tetapi dia seperti mengenal suara itu.Dewa berjalan menuju ruang keluarga,dia ingin melihat siapa yang tengah bersenda gurau dengan keluarganya itu.Dewa menatap tajam ke arah lelaki yang seumuran denganya,ternyata dia Rangga Aditya yang pernah menjebaknya beberapa bulan lalu,demi melancarkan usaha bisnisnya dia rela melakukan hal licik dengan menjebak Dewa."hai kak,sudah pulang?" sapa Wulan saat melihat kakanya sudah berdiri di dekat mereka.sontak orang yang berada di situ menoleh ke arah Dewa,sementara Rangga hanya tersenyum miring saat melihat ternyata yang menjadi Kaka iparnya adalah Dewa.Dewa mencoba menahan amarahnya,karena dia tak ingin keluarganya kecewa dengan tindakan menantu mereka.apalagi sekarang adiknya tengah hamil,ia tak ingin adiknya kecewa dan mempengaruhi kehamilannya karena terlalu stres memikirkan suami yang di cintai y
Baca selengkapnya

pernikahan

hari ini adalah hari yang di tunggu-tunggu oleh Dewa. ia sangat gugup saat akad akan di mulai. Dewa duduk dengan gelisah di depan pak penghulu dan kakek yang akan berperan sebagai wali Tiara nanti.Dewa duduk dengan gelisah karena mempelai wanitanya tak kunjung datang,sungguh ia tak sabar ingin segera menyelesaikan ijab qobul dan segera memiliki Tiara seutuhnya."hei...tenang brother jangan gugup seperti itu." ucap Wili menenangkan. Dewa hanya melihat sekilas ke arah Wili,dan kembali mengusap kedua telapak tanganya yang terasa dingin."Dewa,bagaimana kalau aku yang menggantikan posisimu saja." ucap Wili sambil tersenyum jahil"dalam mimpimu." geram Dewa sempat-sempatnya adik sepupunya itu menggodanya.sementara Wili hanya terkekeh melihat Dewa yang jengkel mendengar ucapannya."Wili,sudah jangan kau ganggu Dewa." ucap Frans menegur anaknya itu. sungguh ia tak hasib dikit kenapa dua orang pemuda itu slalu saja berdebat d
Baca selengkapnya

malam pertama 21+

warning mengandung konten DEWASA acara pernikahan berlangsung dengan lancar,kini Dewa dan Tiara berada di rumah kakek Tiara.mereka sepakat setelah menikah Dewa akan memboyong Tiara ke Jakarta,karena itu Dewa dan Tiara memutuskan untuk menginap di rumah kakeknya sebelum ia pergi ke Jakarta bersama sang suami."Tiara boleh nenek masuk?" tanya sang nenek saat sudah mengetuk pintu."masuk saja nek tidak di kunci."Tiara memutuskan untuk beristirahat terlebih dahulu,karena dia sudah merasa lelah. sementara Dewa masih menemani keluarganya untuk mengobrol.sang nenek memasuki kamar cucunya sambil tersenyum, Tiara yang terlihat lebih segar karena sehabis mandi."Tiara nenek ingin membicarakan sesuatu." ucap sang nenek saat sudah duduk di ranjang dekat dengan meja rias Tiara.Tiara menghentikan kegiatanya yang sedang menyisir rambut panjangnya."ya nek,ingin bicara apa?" tanya Tiara yang sudah menghadap sang nenek."Tiara sekarang kamu suda
Baca selengkapnya

Intan

Wili melihat jam yang berada di atas nakas,memang semalam ia memutuskan untuk menginap di rumah kakek Tiara,karena sudah sangat mengantuk.tetapi sialnya dia mendapatkan kamar tepat di sebelah pengantin baru itu,semalam bukanya bisa tidur nyenyak dia harus mendengarkan suara ambigu yang terdengar dari kamar sebelah. dia benar-benar tak bisa tidur.dia baru bisa tertidur pukul tiga dini hari,dan sekarang baru pukul setengah enam pagi tidurnya harus terganggu lagi karena mendengar suara seperti semalam.dengan kesal ia bangun dan keluar kamar,dia lebih memilih untuk mandi dari pada harus mendengarkan suara yang membuat bulu kuduknya merinding."loh,sudah bangun?" tanya sang nenek saat melihat Wili yang ingin mandi"iya nek.""pasti ke ganggu suara Tiara sama Dewa yang sedang nyanyi ya?"Wili hanya tersenyum kikuk dan tidak meladeni sang nenek."ya ws sana dang aduso." suruh sang nenektanpa pikir panjang Wili langsung masuk kamar mandi dan men
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
13
DMCA.com Protection Status